tag:blogger.com,1999:blog-33239165651421305782024-03-05T20:44:53.660-08:00dzucky_brotherhoodIni adalah Blog Yang Berisi tentang Kajian-Kajian Islam Yang dapat Memberikan Pengetahuan Lebih Kepada Anda Sekalian.
Ambilah Ibroh dan Ilmu dari Blog Ini.
Semoga Allah Meneguhkan Kita Semua dalam Kebaikandzucky_brotherhoodhttp://www.blogger.com/profile/17148105239315716536noreply@blogger.comBlogger28125tag:blogger.com,1999:blog-3323916565142130578.post-10555219253707696252008-03-28T15:36:00.000-07:002008-03-28T15:36:55.719-07:00all bout: Menikah<a href="http://ummunadia.blogspot.com/2006/06/menikah.html">all bout: Menikah</a>dzucky_brotherhoodhttp://www.blogger.com/profile/17148105239315716536noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3323916565142130578.post-72493201189108163132008-03-05T15:26:00.000-08:002008-03-05T15:41:12.505-08:00Saat mataku menelisik pagi. aku mulai bertanya, mengapa aku hidup? mengapa aku diciptakan jadi manusia? lalu mengapa aku diciptakan menjadi laki-laki, dan masih banyak pertanyaan yang mengisi otakku. namun, sekian lama aku merenung aku diingatkan oleh Allah bahwa adanya aku didunia ini adalah sebuah nikmat. adalah sebuah takdir yang Allah putuskan.<br />aku adalah mahluk terpilih dari sekian ribu 'calon' manusia yang berkompetisi untuk meraih medali singgah didunia. maka distulah aku sadar bahwa hidup ini adalah amanah. dan amanah itu harus kutunaikan dengan baik. karena didunia ini aku hanya sementara singgah. tempat tinggal keabadianku adalah akhirat. disini aku hanya bercocok tanam. menanam benih-benih kebaikanku. dan kelak diakhirat lah aku akan menuai hasilnya.<br />Mulai saat ini marilah kita merekonstruksi hidup kita kembali. sadarilah bahwa kehidupan didunia ini adalah sebuah hal yang fana. ini hanya sementara. dan yang pasti hidup itu hanya satu kali. hanya sekali. jadi isilah hari-hari dalam diary kehidupan kita dengan tinta emas kebaikan. karena sungguh akhirat adalah sebuah keniscayaan. dan untuk menuju akhirat kita harus mengahadapi fase kematian.<br />berpikirlah untuk berbuat keburukan. karena setiap hal yang kita lakukan akan ada pertanggungjawabannya diakhirat kelak. dan ingat pula bahwa adaDzat yang selalu mengawasi kita dimanapun dan Kapanpun. Dialah Allah Subhanahu wa Ta'ala.<br />Daur ulang syahadat kita. sebelum kematian menjemput. karena saat ruh telah mencapai kerongkongan tak ada kesempatan lagi untuk mendaur ulang pemyesalan kita.<br />Saudaraku, mari kita berlomba-lomba dalam kebaikan...<br />Syurga Allah telah menjelang.dzucky_brotherhoodhttp://www.blogger.com/profile/17148105239315716536noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3323916565142130578.post-34168204444263269912008-02-23T01:11:00.000-08:002008-02-23T01:12:26.469-08:00Langkah Jitu Menyelesaikan Masalah<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt; text-align: center; color: rgb(51, 204, 0);"><b><span style="font-size: 13.5pt; font-family: Arial;">Langkah Jitu Menyelesaikan Masalah </span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(51, 204, 0);"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal itu baik bagimu; dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui (QS Al-Baqarah [2]: 216)<o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(51, 204, 0);"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Tidak ada yang paling dekat dengan kehidupan kita selain masalah. Di mana pun kita berada, ke mana pun kita pergi, dan kapan pun kita bergerak, masalah akan selalu mendampingi kita. <o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(51, 204, 0);"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Apa yang dimaksud dengan masalah? Sederhananya, masalah adalah ketidaksesuaian antara apa yang kita harapkan dengan kenyataan. Kita menginginkan A, tapi kenyataan menunjukkan B, itu adalah masalah. Kita menginginkan banyak uang, tapi kenyataannya kita tidak punya uang, itu juga masalah. Pokoknya, semua hal yang tidak sesuai dengan keinginan diri adalah masalah.<o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(51, 204, 0);"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Karena itu, persoalannya bukan pada masalah; persoalannya terletak pada cara kita memandang masalah. Apakah kita memandang masalah sebagai beban atau sebagai sarana meningkatkan kualitas diri, itulah yang harus menjadi perhatian. Maka, jangan takut menghadapi masalah, tapi takutlah bila kita salah menyikapinya.<o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(51, 204, 0);"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Saudaraku, suatu pekerjaan akan bisa maksimal kalau kita melakukannya sesuai prosedur. Umumnya, setiap aktivitas mempunyai prosedurnya masing-masing. Misalnya shalat. Rukun Islam yang kedua ini memiliki prosedur pengerjaan. Diawali dengan wudhu, kemudian melakukan shalat dengan gerakan yang telah ditentukan secara berurutan (tuma'ninah). Tanpa menjalani prosedur ini secara berurutan, tidak mungkin shalat kita akan diterima. Segalanya harus sesuai prosedur.<o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(51, 204, 0);"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Demikian pula dengan menyelesaikan masalah. <st1:place st="on"><st1:city st="on">Ada</st1:City></st1:place> prosedur-prosedur khusus yang harus dilewati agar masalah tersebut dapat diselesaikan dengan baik. <st1:place st="on"><st1:city st="on">Ada</st1:City></st1:place> tiga prosedur yang dapat kita lakukan agar masalah bisa mendatangkan kebaikan, yaitu: <o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(51, 204, 0);"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">1. Persiapan </span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"><br />Persiapan erat kaitannya dengan mental. Langkah awalnya adalah menyadari bahwa kita punya masalah. Tanpa adanya kesadaran, mustahil kita bisa memperbaiki diri. Setelah itu, cobalah untuk menghimpun input (informasi) dari orang lain tentang masalah tersebut. Semakin banyak input, insya Allah akan semakin baik. Langkah ketiga adalah memetakan masalah yang didasarkan pada input tersebut. Cari, hal-hal apa saja yang menjadi sumber masalah.<o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(51, 204, 0);"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Misal, kita merasa bahwa kita kurang berilmu; kurang wawasan (langkah pertama). Setelah sadar kita kurang wawasan, bertanyalah pada orang-orang yang sering berinteraksi dengan kita, misal suami/istri, teman, tetangga, dan lainnya. Apa benar kita seperti itu? Bagaimana pandangan mereka terhadap kita? Kekurangan kita itu di bidang apa? Apakah kita malas belajar? dan sebagainya (langkah kedua). Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, segeralah kita petakan masalah: Apa yang menyebabkan kita kurang wawasan? Mungkin kita malas belajar, salah memilih pergaulan, tidak punya biaya untuk pengembangan diri, dan lainnya (langkah ketiga). <o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(51, 204, 0);"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">2. Solusi</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"><br />Bila tahap persiapan sudah kita lalui, segera kita bertanya tentang solusi. Langkah pertama adalah menghimpun solusi. Tanyalah orang tentang solusi yang paling memungkinkan: "Bagaimana cara agar kita menjadi orang berilmu". Himpun solusi sebanyak mungkin. Bertanyalah pada orang-orang yang dapat dipercaya. Setelah itu petakan solusi. Cara seperti apa yang mungkin kita lakukan. Apakah kita harus masuk pesantren, ikut pengajian, membaca buku, dan lainnya. Langkah ketiga, buatlah rencana aksi yang tertulis dan terukur. Misal, dalam seminggu berapa buku yang harus dibaca atau pengajian mana yang harus kita datangi. Rencana aksi tersebut harus jelas, spesifik, terukur, dan tidak mengawang-awang.<o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(51, 204, 0);"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">3. Pelaksanaan</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"><br />Setelah mental kita siap dan solusi pun sudah ada, segeralah bertindak. Jangan ditunda-tunda. Yang tak kalah penting, apa yang kita lakukan harus terus dikontrol dan dievaluasi. <i>Wallahu a'lam</i>.<o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(51, 204, 0);" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">( Abdullah Gymnastiar )</span><span style=""> </span></p>dzucky_brotherhoodhttp://www.blogger.com/profile/17148105239315716536noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3323916565142130578.post-85358538148552413552008-02-23T01:09:00.000-08:002008-02-23T01:10:42.832-08:00Allah maha mengabulkan<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt; text-align: center; color: rgb(255, 0, 0); font-weight: bold;" align="center"><span style="font-size: 13.5pt; font-family: Arial;">Allah Yang Maha Mengabulkan</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(255, 0, 0); font-weight: bold;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Hal terpenting dalam hidup adalah perubahan diri menjadi lebih baik. Doa yang baik adalah doa yang menjadikan seseorang lebih baik dalam hidupnya.<o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(255, 0, 0); font-weight: bold;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Semoga Allah Yang Maha Pemurah mengaruniakan kemampuan kepada kita untuk senantiasa menjadikan doa sebagai dzikir harian. Saudaraku, Al-Mujiib adalah satu nama Allah dalam Asma'ul Husna yang berarti Allah Yang Maha Mengabulkan. Al-Mujiib berasal dari akar kata <span style="">ajaaba</span> yang berarti "menjawab" dan "jawaban", yaitu membalas pembicaraan, pertanyaan, permintaan atau semacamnya. Sementara ulama mengatakan bahwa kata ini awalnya mengandung makna "memotong", seolah-olah memotong permintaan dengan pengabulan sebelum tuntasnya permintaan tersebut. Dalam Alquran, kata Al-Mujiib hanya disebutkan satu kali, yaitu dalam QS Hud [11] ayat 61 dan jamaknya, <span style="">mujiibun</span>, dalam QS Ash-Shaffat [37] ayat 75. <o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(255, 0, 0); font-weight: bold;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Allah adalah Dzat yang akan mengabulkan setiap permohonan. Karena itu, Allah Azza wa Jalla menganjurkan setiap hamba untuk selalu berdoa kepada-Nya (QS Al-Baqarah [2]: 186). <o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(255, 0, 0); font-weight: bold;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Sekarang timbul pertanyaan, mengapa Allah memerintahkan kita untuk berdoa? Bukankah Dia sudah tahu kebutuhan dan harapan kita, lebih tahu daripada kita sendiri! Bukankah tanpa berdoa pun Allah akan mencukupi segala kebutuhan kita! Bahkan ada yang tidak pernah berdoa, tapi ia diberi "lebih" daripada orang yang berdoa. Contoh, ada yang begitu cepat mendapatkan jodoh, padahal ia tidak berdoa. Di pihak lain ada yang setiap saat minta jodoh, tapi begitu sulit ia mendapatkannya.<o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(255, 0, 0); font-weight: bold;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Ternyata, doa adalah saripatinya ibadah. Kalau kita diperintahkan untuk beribadah, maka doa itulah saripatinya. Karena itu, orang yang tidak mau berdoa dikategorikan sebagai orang sombong. Dengan demikian, doa menjadi teramat penting bagi kita, dan tidak penting bagi Allah. <o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(255, 0, 0); font-weight: bold;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Apa alasannya? Doa akan memperjelas posisi kita sebagai hamba dan Allah sebagai Rabb yang menciptakan. Semakin jelas dan semakin mantap posisi ini, akan semakin beruntung pula hidup kita. <span style="">Laa haula walaa kuwwata illa billahi 'aliyil 'adhim; tiada daya dan kekuatan hanyalah karena Allah Yang Mahaagung semata. Perasaan diri sebagai hamba adalah karunia luar biasa bagi kita, karena akan menentukan baik tidaknya perilaku kita di dunia. <o:p></o:p></span></span></p> <p style="color: rgb(255, 0, 0); font-weight: bold;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Karakter hamba ahli doa</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"><br />Saudaraku, hal terpenting dalam hidup adalah perubahan diri menjadi lebih baik. Demikian pula dengan doa, ia harus menjadikan setiap yang melakukannya menjadi lebih baik. Apa saja ciri seorang hamba ahli doa? <o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(255, 0, 0); font-weight: bold;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Pertama, ia memiliki tujuan yang jelas dalam hidup. Doa adalah target kehidupan. Dari sini kita lihat bahwa doa adalah pupuk, yang terpenting adalah bibit berupa usaha. Misal, doa sapu jagat. Kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat harus menjadi tujuan hidup. Tentunya kita harus mau berusaha dan berproses untuk mendapatkannya. Dilihat dari hal ini, doa adalah pupuk dan ikhtiar adalah bibit. Orang yang bagus doanya akan terprogram hidupnya. Ia memiliki target dan perencanaan untuk memenuhi target tersebut. <o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(255, 0, 0); font-weight: bold;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Kedua, ia akan senantiasa bersikap wara'. Seorang ahli doa tidak akan mau tersentuh barang haram. Sebab, doa akan terhalang kalau dalam badan kita terdapat barang haram. Rasulullah SAW mengatakan bahwa orang yang akan diterima ibadah dan dikabulkan doanya adalah orang bersih dari harta haram. <o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(255, 0, 0); font-weight: bold;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Ketiga, seorang ahli doa akan selalu berbaik sangka (husnudzah) kepada Allah Azza wa Jalla. Dalam sebuah hadis qudsi disebutkan bahwa Allah itu sesuai prasangka hamba-Nya. Kalau kita selalu memandang baik apa yang dilakukan Allah, tidak berburuk sangka, insya Allah hidup kita akan bahagia. Apapun yang terjadi, pasti baik hasilnya, karena semua datang atas seizin Allah. <o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(255, 0, 0); font-weight: bold;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Tidak enak, pahit, atau menyengsarakan adalah persepsi kita. Allah tidak mungkin memberikan sebuah ujian, kecuali ada kebaikan di balik ujian tersebut. Ketika Allah "tidak mengabulkan" doa kita, maka yakinlah ada sesuatu yang lebih baik di balik tidak dikabulkannya doa tersebut. Hanya saja ilmu kita belum sampai pada hakikat tersebut. <o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(255, 0, 0); font-weight: bold;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Keempat, seorang ahli doa akan senang menolong, mempermudah, dan tidak mempersulit orang lain. Dia tahu bahwa Allah akan menolong seorang hamba yang suka menolong saudaranya. Allah akan mempermudah urusan seorang hamba bila hamba tersebut selalu mempermudah urusan orang lain. Yakinlah, semakin gemar kita menolong orang lain, akan semakin mudah pula doa kita dikabulkan, bahkan diberi yang lebih baik.<o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(255, 0, 0); font-weight: bold;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Di luar itu semua, sangat utama pula bila kita menjadikan setiap momentum sebagai doa yang akan membawa kebaikan. Ketika turun hujan, berdoalah. Ketika akan, sedang, dan setelah turun dari kendaraan, bordoalah. Ketika berjalan, boalah. Dan sebaik-baik doa adalah yang dicontohkan Alquran dan Rasulullah SAW. Wallahu a'lam bish-shawab. <o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(255, 0, 0); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">( KH Abdullah Gymnastiar )</span></p>dzucky_brotherhoodhttp://www.blogger.com/profile/17148105239315716536noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3323916565142130578.post-21750432563184484542008-02-23T01:08:00.000-08:002008-02-23T01:09:30.664-08:00Menjadi manusia kreatif<div style="color: rgb(204, 51, 204); text-align: justify;"><span style="color: rgb(204, 51, 204);font-size:180%;" ><span style="font-weight: bold;">Menjadi Manusia Kreatif</span></span><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Hati yang jernih akan melahirkan firasat dan ide-ide cemerlang yang akan menjadi nilai tambah dalam kehidupan seorang Muslim. Semoga Allah Yang Mahaagung mengaruniakan kemampuan kepada kita untuk mengisi hari-hari Ramadhan ini dengan cara terbaik, sehingga selepas Ramadhan kita memiliki kemampuan untuk menjalani hidup dengan kualitas terbaik pula. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Saudaraku, setiap hari usia kita bertambah; setiap hari terjadi perubahan, dan setiap hari pula masalah semakin bertambah, kompleks, dan semakin rumit. Karena itu, bila kemampuan kita tidak bertambah, maka cepat atau lambat masalah akan membinasakan dan menghancurkan kita. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Ada satu kemampuan yang harus selalu kita tingkatkan agar hidup kita semakin berkualitas. Itulah kreativitas. Kreativitas adalah daya cipta dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu dari tidak ada menjadi ada. Biasanya, kreativitas akan memunculkan inovasi, yaitu kemampuan untuk memperbaharui hal-hal yang telah ada. Bila kreativitas itu daya atau kemampuan, maka inovasi itu hasil atau produk. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Kreativitas begitu penting dalam hidup manusia. Mengapa? Tanpa kreativitas kita akan larut dan tergilas roda perubahan. Tanpa kreativitas kita tidak akan mampu bertahan menghadapi perubahan yang semakin cepat. Perusahaan-perusahaan besar yang mampu bertahan, biasanya memiliki tradisi untuk mengembangkan budaya kreatif yang kemudian menghasilkan produk-produk yang inovatif. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Bagaimana caranya agar kita mampu menjadi orang yang kreatif. Ada lima cara. Pertama, memiliki rasa ingin tahu yang besar. Orang yang kreatif adalah orang yang gemar mencari informasi, gemar mengumpulkan input, dan cinta ilmu. Tiada berlalu waktu-waktunya, kecuali bertambah dengan input-input yang baru dan segar. Karena itu, kita harus selalu bertanya, sejauh mana kecintaan kita terhadap informasi dan ilmu. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan input tersebut. Antara lain melalui buku, sikap meneliti, menyimak, melihat tayangan televisi yang bermanfaat, berdiskusi, merenung, mendengar, menghadiri majelis ilmu, dan sebagainya.</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Kedua, terbuka pada hal-hal yang baru. Setiap saat selalu terjadi perubahan. Karena itu, alangkah ruginya orang yang tidak mau berubah dengan menyukai hal-hal baru. Itu sama artinya dengan berjalan mundur, tatkala orang lain bergegas dan berlari. Orang yang kreatif adalah orang yang tidak terbelenggu dengan pendapatnya sendiri. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Tentu, terbuka dengan hal-hal baru tidak harus menjadikan kita mengikuti hal-hal baru tersebut. Kita bisa mengolahnya, menyaring hal-hal yang baik, dan menyesuaikan dengan nilai-nilai yang kita anut. Orang yang kreatif bisa dilihat dari kebiasaannya sehari-hari tatkala pergi ke kantor. Usahakan kita jangan melewati jalur yang sama, sekali-kali cari jalan lain. Biasanya kita pun akan mendapatkan ide-ide atau sesuatu yang baru pula.</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Ketiga, berani memikul risiko. Semua tindakan kreatif biasanya akan mengundang risiko. Adalah mimpi melakukan sesuatu yang baru tanpa adanya risiko. Rasulullah SAW adalah orang yang kreatif dengan membawa ajaran baru (Islam) ke tengah-tengah umatnya. Konsekuensinya, beliau dimusuhi dan diperangi. Demikian pula dengan Thomas Alfa Edison. Ia adalah orang kreatif yang berani gagal beribu-ribu kali sebelum menemukan bola lampu. Untuk menjadi kreatif, kita harus berani menanggung risiko, keluar dari zona nyaman. </span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Keempat, memiliki semangat yang membara untuk sukses dalam hidup. Tanpa semangat, mustahil kita akan mendapat banyak hal dalam hidup. Semangat biasanya akan melipatgandakan kemampuan seseorang untuk berprestasi. Orang yang kreatif, hari-harinya akan selalu bersemangat untuk berproses dalam menggapai semua hal yang diinginkannya. Kita harus bertanya, bersemangatkah kita dalam hidup? Apakah kita ini seorang yang bermental lemah dan selalu kalah dalam memperjuangkan cita-cita? Kita sendiri yang bisa menjawabnya.</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Kelima, nilai kreativitas akan semakin lengkap dengan hati yang jernih sebagai buah dari ibadah yang berkualitas. Biasanya, kejernihan hati akan melahirkan firasat dan ide-ide cemerlang yang akan menjadi nilai tambah dalam kehidupan seorang Muslim. Bahkan, karya-karya monumental biasanya berawal dari kejernihan hati dan ketajaman pikiran. Perlu ditekankan bahwa firasat dan ide akan lebih abadi bila kita segera menuliskan dan merealisasikannya dalam tindakan nyata. Biasanya ide yang cemerlang akan mati begitu saja bila tidak diamalkan. Sebaliknya, sebuah ide akan meningkatkan kualitas diri tatkala ia dipraktikkan dalam kehidupan.</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);">Semoga Allah Yang Mahaagung, memberi kemampuan pada kita untuk menjadi seorang yang kreatif dalam hidup; kreatif yang positif; kreatif yang lahir dari kejernihan batin sebagai buah dari ibadah yang berkualitas. Karena itu, marilah kita menjadikan Ramadhan tahun ini sebagai titik balik perbaikan diri dengan menjadi hamba-hamba yang kreatif. Wallahu a'lam bish-shawab. </span><br /></div>dzucky_brotherhoodhttp://www.blogger.com/profile/17148105239315716536noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3323916565142130578.post-25315442089900043792008-02-23T01:05:00.000-08:002008-02-23T01:07:42.481-08:00Pentingnya hidup sederhana<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt; text-align: center;"><b><span style="font-size: 13.5pt; font-family: Arial; color: black;">Pentingnya Hidup Sederhana </span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: black;"><o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: black;">Dengan hidup sederhana; tidak berlebihan, kita memiliki anggaran berlebih untuk ibadah, untuk meningkatkan kemampuan kita, dan untuk beramal saleh menolong sesama.<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: black;">Semoga Allah Yang Mahakaya mengaruniakan kekayaan yang penuh berkah, dan melindungi kita dan tipu daya kekayaan yang menjadi fitnah.<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: black;">Saudaraku, salah satu penyebab maraknya korupsi di negeri kita adalah kegemaran sebagian orang terhadap kemewahan dan menggejalanya pola hidup konsumtif. Memang, tantangan untuk tampil lebih (konsumtif) sangat terbuka di sekitar kita. Tayangan televisi sering membuat standar hidup melampaui kemampuan yang kita miliki. Iklan-iklan tidak semuanya memberikan keinginan primer, tapi juga yang sekunder dan tertier yang tidak terlalu penting. Tidak dilarang kita memiliki, tapi apakah yang kita miliki ini tergolong kemewahan atau tidak? Itulah yang harus kita pertanyakan. <o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: black;">Lalu apa kerugian hidup bermewah-mewah? Di zaman sekarang kemewahan bisa membawa bencana. Minimal dicurigai orang lain. Siksaan pertama dari kemewahan adalah ingin pamer, ingin diketahui orang lain. Siksaan kedua dari kemewahan adalah takut ada saingan. Pemuja kemewahan akan mudah dengkinya kepada yang punya lebih. Penyakit ketiga cemas, takut rusak, takut dicuri. Makin mahal barang yang dimiliki, kita akan semakin takut kehilangan. <o:p></o:p></span></p> <p><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: black;">Pentingnya hidup sederhana</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: black;"><br />Tampaknya, pola hidup sederhana harus dibudayakan kembali di masyarakat. Tak terkecuali di keluarga kita. Kalau orangtua memberikan contoh pada anak-anaknya tentang kesederhanaan, maka anak akan terjaga dari merasa diri lebih dari orang lain, tidak senang dengan kemewahan, dan mampu mengendalikan diri dari hidup bermewah-mewah. <o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: black;">Saudaraku, sederhana adalah suatu keindahan. Mengapa? Karena seseorang yang sederhana akan mudah melepaskan diri dari kesombongan dan lebih mudah meraba penderitaan orang lain. Jadi bagi orang yang merasa penampilannya kurang indah, perindahlah dengan kesederhanaan. Sederhana adalah buah dari kekuatan mengendalikan keinginan. <o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: black;">Dalam Islam, kaya itu bukan hal yang hina, bahkan dianjurkan. Perintah zakat bisa dipenuhi kalau kita punya harta, demikian pula perintah haji. Yang dilarang itu adalah berlebih-lebihan. Dalam QS At-Takaatsur, Allah SWT dengan tegas mencela orang yang berlebih-lebihan. Memang kita harus kaya tapi tidak harus bermegah-megah. Beli apa saja asal perlu, bukan karena ingin. Keinginan itu biasanya tidak ada ujungnya. Beli semua yang kita mampu beli, asal manfaat. Kita harus punya, tapi bukan untuk pamer dan bermegah-megah, tapi untuk manfaat. Kita tidak dilarang punya barang apa saja, sepanjang barang yang dimiliki halal dan diperoleh dengan cara halal. Saya tidak mengajak untuk miskin, tapi mengajak agar kita berhati-hati dengan keinginan hidup mewah. <o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: black;">Satu hal yang penting, ternyata di negara manapun orang yang bersahaja itu lebih disegani, lebih dihormati daripada orang yang bergelimang kemewahan. Apalagi mewahnya tidak jelas asal-usulnya. <o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: black;">Rasulullah SAW adalah sosok yang sangat sederhana, walaupun harta beliau sangat banyak. Rumahnya Rasul sangat sederhana, tidak ada singgasana, tidak ada mahkota. Lalu, untuk apa Rasulullah SAW memiliki harta? Beliau menggunakan harta tersebut untuk menyebarkan risalah Islam, berdakwah, membantu fakir miskin, dan memberdayakan orang-orang yang lemah. <o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: black;">Dari apa yang dicontohkan Rasulullah SAW, kita harus kaya dan harus mendistribusikan kekayaan tersebut pada sebanyak-banyak orang, minimal untuk orang terdekat. Maka, bila kita memiliki uang dan kebutuhan keluarga telah terpenuhi, bersihkan dari hak orang lain dengan berzakat. Kalau masih ada lebih, maka siapkan untuk orangtua, mertua, sanak saudara yang lain, dst. Kakak-adik, keponakan, juga harus kita pikirkan. Kekayaan kita harus dapat dinikmati banyak orang. <o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: black;">Semoga dengan hidup sederhana; tidak berlebihan, kita memiliki anggaran berlebih untuk ibadah, untuk meningkatkan kemampuan kita, dan untuk beramal saleh menolong sesama. Amin.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: rgb(107, 107, 107);">( KH Abdullah Gymnastiar )</span></p>dzucky_brotherhoodhttp://www.blogger.com/profile/17148105239315716536noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3323916565142130578.post-18320404209460097732008-02-23T00:56:00.000-08:002008-02-23T01:00:11.320-08:00Meneladani Zat Yang Maha Suci<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXUhHADL_E5J5sC6jStGc71WotXEPgYhCo7-e0omzUocwk4k8AYHa17ttGiiNJZa6Br2J16e1v4h7cLhfRJLtyIxD98Mjt8S2HhGhcF_f-kLKfGDGYyFhl5Xx20Xg-Fkk-Hr-dAt5AjS-b/s1600-h/1.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXUhHADL_E5J5sC6jStGc71WotXEPgYhCo7-e0omzUocwk4k8AYHa17ttGiiNJZa6Br2J16e1v4h7cLhfRJLtyIxD98Mjt8S2HhGhcF_f-kLKfGDGYyFhl5Xx20Xg-Fkk-Hr-dAt5AjS-b/s320/1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5170097538344461458" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-size:130%;"><span style="font-weight: bold;">Meneladani Zat Yang Mahasuci </span></span><br /></div><br />Manusia punya standar kesempurnaan. Namun sesempurna apa pun menurut manusia, pasti tidak menjangkau kesempurnaan Allah. Al-Quddus adalah satu nama Allah dalam Asma'ul Husna. Kata Al-Quddus (Yang Mahasuci), dalam Al-Quran sering didampingkan dengan kata Al-Malik (Raja atau Penguasa). Seperti terungkap dalam QS Al-Hasyir [59] ayat 23 dan QS Al-Jumu'ah [62] ayat 1. Hal ini menunjukkan kesempurnaan kerajaan Allah sekaligus menampik adanya kesalahan, pengrusakkan atau kekejaman dari-Nya, akibat kesucian yang Dia miliki.<br />Dalam kamus Bahasa Arab, Al-Quddus dimaknai sebagai yang suci murni atau yang penuh keberkatan. Dari sini muncul berbagai penafsiran. Salah satunya mengartikan Al-Quddus sebagai yang terpuji dari segala macam kebajikan.<br />Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa Allah Al-Quddus adalah Dia yang tidak terjangkau oleh indra, tidak dapat dikhayalkan oleh imajinasi, tidak terlintas dalam nurani dan pikiran. Saking sempurnanya, Dia tidak terkejar Dzat-Nya oleh kekuatan indra. Mata tidak bisa melihat Allah. Jangankan Allah yang Mahasuci, pelupuk mata yang paling dekat saja tak mampu dilihat. Indra kita terlalu rendah untuk menjangkau keagungan Allah yang menggenggam alam semesta ini.<br />Mahasuci Allah dari beranak dan diperanakan. Bagi umat Islam, Allah tidak diserupai dan menyerupai apa pun (laisa kamislihi syai'un). Karena sesuatu itu pasti makhluk, dan setiap makhluk pasti ada kelemahan. Sedangkan Allah mustahil lemah.<br />Mahasuci Allah secara Dzat dan perbuatan-Nya. Tidak ada perbuatan Allah yang gagal. Mengatakan gagal pada perbuatan Allah pun tidak layak. Allah tidak mungkin gagal berbuat sesuatu. Mahasuci Allah dari yang dianggap sempurna oleh makhluk. Manusia punya standar kesempurnaan. Namun sesempurna apa pun menurut manusia, pasti tidak menjangkau kesempurnaan Allah. Bagaimana mungkin manusia yang serba terbatas bisa menilai kesempurnaan Allah; Dzat penggenggam langit dan bumi?<br />Mahasempurna Allah dari apa pun yang didugakan makhluk. Kita ini milik Allah, tidak jatuh sehelei rambut pun kecuali atas izin Allah. Kita bahkan tidak berdaya hanya oleh satu gigitan nyamuk.<br />Teladan Al-Quddus<br />Ada hikmah yang bisa diambil dari sifat Al-Quddus ini. Pertama, sikapi semua ketetapan Allah dengan prasangka baik. Allah berjanji, "Aku sesuai prasangkaan hamba-Ku". Semua yang Allah takdirkan pasti membawa kebaikan. Maka jadikan setiap kejadian sebagai sarana evaluasi diri. Apa pun yang menimpa, harus dapat mengubah kita jadi lebih baik. Kuncinya husnudzan pada Allah.<br />Kedua, menyadari bahwa manusia tidak sempurna. Sebagai manusia, apa yang dapat kita banggakan bila tidak memiliki iman? Secara fisik kita kalah oleh binatang. Hanya imanlah yang membuat kita lebih tinggi dari makhluk lainnya. Maka tutuplah pintu kesombongan, dan buka lebar pintu ketawadhuan. Tiada orang yang rendah hati, kecuali Allah akan meninggikan derajatnya. Dengan mengenal Allah, insya Allah kita akan mampu rendah hati.<br />Ketiga, siap dengan kekurangan orang lain. Kita harus siap dengan kenyataan bahwa orang terdekat kita tidak sempurna. Secara fisik bisa "sempurna", tapi akhlak tidak ada yang sempurna. Kesiapan mental menerima kekurangan orang lain, akan membuat kita lebih bijaksana. Orang yang stres dalam hidup adalah orang yang selalu ingin sempurna dalam segala hal. Kesempurnaan hanyalah milik Allah. Memang kita harus melakukan perencanaan yang matang, persiapan yang optimal, dan pelaksanaan yang hati-hati, tapi kita pun harus siap bahwa manusia itu (sekali lagi) tidak pernah ada yang sempurna. Wallahu a'lam bish-shawab.<br />( KH Abdullah Gymnastiar )dzucky_brotherhoodhttp://www.blogger.com/profile/17148105239315716536noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3323916565142130578.post-31814435483777136922008-02-23T00:54:00.000-08:002008-02-23T00:56:32.976-08:00Jauhi sikap takabur<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTmsG8XTfpUjue9ti3Uo6lUM3WS5_1KOHLQPDdAmCag0dA_e93V0tndlMnbco1SIpxIIDW3QuXLxpfEBG6TgfVutFGMDh9mjQ29UuqQq9gCwrgtGb4DEneiW_OUs8byB0eneD_dp1GmFgh/s1600-h/1_958893269l.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTmsG8XTfpUjue9ti3Uo6lUM3WS5_1KOHLQPDdAmCag0dA_e93V0tndlMnbco1SIpxIIDW3QuXLxpfEBG6TgfVutFGMDh9mjQ29UuqQq9gCwrgtGb4DEneiW_OUs8byB0eneD_dp1GmFgh/s320/1_958893269l.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5170096640696296578" border="0" /></a><br /> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><b><span style="font-family: Arial; color: black;">Tausiyah<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><b><span style="font-size: 13.5pt; font-family: Arial; color: black;">Jauhi, Dua Perilaku Orang Takabur! </span></b><b><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; color: black;"><o:p></o:p></span></b></p> <p><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; color: black;">Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah pada kedua ibu bapak, karib kerabat, anak yatim, orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang sombong lagi membanggakan diri. (QS An-Nisa': 36)<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; color: black;">Takabur (sombong) adalah penyakit hati yang sangat dibenci Allah. Orang takabur, hakikatnya tidak tahu diri dan tidak tahu malu. Ia mengaku-ngaku sesuatu yang bukan miliknya. Yang Mahabesar dan berhak takabur hanyalah Allah SWT. <o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; color: black;">Takabur bagaikan bagaikan bau busuk yang sulit sekali disembunyikan. Orang yang mengidap penyakit ini sangat mudah dilihat oleh orang awam sekali pun, serta mudah dirasakan hati siapa pun.<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; color: black;">Apa ciri orang takabur itu? Rasulullah SAW bersabda, "Kesombongan adalah mendustakan kebenaran dan merendahkan orang lai." <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; color: black;">(HR Muslim) <o:p></o:p></span></p> <p><b><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; color: black;">Mendustakan kebenaran</span></b><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; color: black;"><br />Meremehkan agama. Orang sombong hidupnya jauh dari agama. Ia memiliki kebenaran versinya sendiri, sehingga tidak menyukai orang-orang shalih. Tidak mau dan tidak menyempatkan belajar agama. Waktunya tersita untuk mencari dunia dan memuaskan hawa nafsu.<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; color: black;">Malas beribadah. <st1:place st="on"><st1:city st="on">Ada</st1:City></st1:place> saja alasan untuk tidak beribadah. Tidak menyukai nasehat berkaitan dengan kebenaran. Tidak mau ingat dan taat pada Allah. Meremehkan dan tidak mau meneladani para nabi. Dia lebih suka meniru idolanya sendiri. <o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; color: black;">Tidak percaya pada hal-hal gaib. Tidak mau dekat dengan orang shalih kecuali kalau ada maunya. Bila kesombongannya sudah memuncak, ia akan memusuhi agama dan akan melakukan pelbagai cara agar sinar agama meredup. Bila ia punya kekuasaan, maka kekuasaan itu akan dipakai menumpas kebenaran.<o:p></o:p></span></p> <p><b><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; color: black;">Merendahkan Orang Lain</span></b><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; color: black;"><br />Ingin selalu kelihatan lebih tinggi. Ingin selalu diistimewakan. Ia akan tersinggung bila disamakan dengan orang yang levelnya dianggap lebih rendah. Suka mendominasi pembicaraan, senang memotong perkataan orang lain, nadanya pun cenderung lebih keras dan merendahkan yang mendengar. Ia pun selalu ingin menang sendiri saat bicara. <o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; color: black;">Kurang suka mendengarkan orang lain. Bila orang lain berbicara dan pembicaranya dianggap lebih rendah levelnya, dia tak akan mau memperhatikan. <st1:city st="on"><st1:place st="on">Ada</st1:place></st1:City> saja yang dilakukannya: ngobrol, menelpon, atau lainya. Akibatnya, orang yang bicara merasa direndahkan.<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; color: black;">Kalau ia menyuruh, maka yang disuruh akan sakit hati. Cara duduk, berdiri, dan menunjuk pun cenderung tidak menghormati orang lain<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; color: black;">Mudah marah dan kasar. Sering menghina, mencaci maki. Jarang sekali mau memuji dan mengakui kelebihan orang lain. Jarang berterima kasih. Tidak mau meminta maaf. Pantang menerima kritik dan saran. Tidak suka bermusyawarah. Tidak mau mengakui kesalahan atau kekurangan. Sering dengki pada yang lain. <o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; color: black;">Semoga Allah memberikan kekuatan pada kita untuk menghindari ketakaburan sekecil apa pun. Amin.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; color: rgb(107, 107, 107);">( Abdullah Gymnastiar )</span><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p>dzucky_brotherhoodhttp://www.blogger.com/profile/17148105239315716536noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3323916565142130578.post-10368129870994871112008-02-23T00:51:00.000-08:002008-02-23T00:53:43.597-08:00Nasihat untuk Ikhwan dan Akhwat 3<p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">NASEHAT UNTUK IKHWAN DAN AKHWAT<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="" lang="EN-GB">Oleh<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="" lang="EN-GB">Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12pt;" lang="ES-TRAD"><o:p> </o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12pt;" lang="ES-TRAD">Bagian terakhir dari Tiga Tulisan [3/3]<o:p></o:p></span></i></p> <div class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"> <hr align="center" size="2" width="100%"> </span></div> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 12pt;">Nasihat agar berlomba dalam halaqah ilmu, menaruh perhatian besar terhadapnya, dan tamak untuk berkumpul dalam rangka tilawatul qur'an dan saling mengajarkannya</span></b><b style=""><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></b></p> <div class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"> <hr align="center" size="2" width="100%"> </span></b></div> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">Salah satu upaya untuk menjaga shalat fajar tepat pada waktunya dan melaksanakannya secara berjamaah, maka hendaklah seseorang bersegera untuk tidur dan tidak begadang terlalu malam.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">Adalah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam membenci tidur sebelum Isyak dan ngobrol sesudahnya.</span></i><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">Disyariatkan bagi mukminin dan mukminat mencurahkan segala kemampuannya untuk menjaga shalat agar tepat pada waktunya tidak begadang setelah Isyak, karena hal itu terkadang menjadikan seseorang ketiduran --ketinggalan Shalat Fajar--. Seyogyanyalah pada saat-saat yang perlu dicermati ini kita saling tolong menolong agar bisa melaksanakannya. Sebagaimana layaknya tolong menolong antar anggota keluarga dalam menunaikan urusan shalat Fajar ini.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">Allah berfirman :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12pt; color: blue;" lang="EN-GB">"Artinya : Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran".</span></i><i><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"> </span></i><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">(Al-Maidah : 2)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12pt; color: blue;" lang="EN-GB">"Artinya : Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran".</span></i><i><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"> </span></i><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">(Al-Ashr : 1-3).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">Wajib bagi kaum muslimin saling memberi nasehat dan berwasiat tentang kebenaran, tolong menolong dalam kebaikan, dan amar ma'ruf nahi mungkar sebelum terjadinya hukuman dari Allah. Telah ada hadist shahih dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berkenan dengan perkara tersebut :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12pt; color: blue;" lang="EN-GB">"Artinya : Sesungguhnya manusia, apabila melihat kemungkaran dan tidak berupaya untuk merubahnya, dikhawatirkan Allah akan menyegerakan hukuman bagi mereke secara umum".</span></i><span style="font-size: 12pt; color: blue;" lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12pt; color: blue;" lang="EN-GB">"Artinya : Ad-dien itu adalah nasihat, ad-dien itu adalah nasihat, ad-dien itu adalah nasihat'. (Nasihat artinya sucinya hati atau ikhlas). Maka bertanyalah sahabat, 'Untuk siapa Ya Rasulullah ?'. Nabi menjawab : 'Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya dan Imam-imam kaum muslimin, serta kaum muslimin semuanya".</span></i><span style="font-size: 12pt; color: blue;" lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="ES-TRAD"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="ES-TRAD">Berkata Jarir bin Abdullah Al-Bajaliy Radhiyallahu anhu.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12pt; color: blue;" lang="ES-TRAD">"Artinya : Aku membai'at Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk menegakan shalat, menunaikan zakat dan nasehat untuk setiap muslim".</span></i><span style="font-size: 12pt; color: blue;" lang="ES-TRAD"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="ES-TRAD"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="ES-TRAD">Disyari'atkan bagi setiap muslim manakala mendengar ajaran yang berfaedah agar menyampaikannya kepada yang lain, demikian pula muslimat agar supaya menyampaikan kepada yang lain, manakala mendengar ilmu yang bermanfaat. Hal ini berdasarkan sabda Nabi, <i>"Sampaikan ajaran dariku sekalipun hanya satu ayat".</i><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="ES-TRAD"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="ES-TRAD">Adalah Nabi manakala berkhotbah di hadapan manusia beliau bersabda : <i><span style="color: blue;">"Hendaklah orang yang menyaksikan (hadir) menyampaikan kepada yang tidak hadir, adakalanya seorang penyampai ajaran (mubaligh) tidak lebih menguasai dari yang sekedar mendengar".</span></i><span style="color: blue;"><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="ES-TRAD"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="ES-TRAD">Sabdanya lagi :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12pt; color: blue;" lang="ES-TRAD">"Artinya : Barangsiapa meniti jalan dalam rangka mencari ilmu maka Allah akan permudah baginya jalan menuju jannah".</span></i><span style="font-size: 12pt; color: blue;" lang="ES-TRAD"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="ES-TRAD"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="ES-TRAD">Termasuk dalam hadits ini adalah, bagi siapa saja yang datang ke masjid, atau tempat yang terdapat disana <i>halaqah </i>ilmu dan pengajaran ilmu yang bermanfaat. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12pt; color: blue;" lang="ES-TRAD">"Artinya : Barangsiapa yang dikehendaki Allah dengan kabaikan, maka Allah fahamkan dia terhadap agama.</span></i><span style="font-size: 12pt; color: blue;" lang="ES-TRAD"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12pt; color: blue;" lang="EN-GB">"Artinya : Allah pasti melihat dengan kasih sayang-Nya terhadap seseorang yang mendengar perkataanku (Nabi), lalu meresponnya dengan baik kemudian melaksanakannya sebagaimana yang di dengar, adakalanya pembicara (mubaligh) itu lebih pandai daripada pendengar adakalanya mubaligh itu menyampaikan kepada yang lebih pandai darinya".</span></i><span style="font-size: 12pt; color: blue;" lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12pt; color: blue;" lang="EN-GB">"Artinya : Tidalah suatu kaum itu berkumpul di rumah-rumah Allah, kemudian mereka membaca kitabullah dan saling mengajarkan di antara mereka kecuali rasa tenang akan turun kepada mereka, mereka akan Allah dengan rahmat dan akan dikelilingi Malaikat serta mereka diingat Allah tentang apa-apa yang ada di sisi-Nya".</span></i><span style="font-size: 12pt; color: blue;" lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">Ini menunjukkan disyariatkannya berlomba dalam <i>halaqah </i>ilmu, menaruh perhatian besar terhadapnya, dan tamak untuk berkumpul dalam rangka <i>tilawatul qur'an </i>dan saling mengajarkannya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">Diantaranya ialah mendengarkan acara-acara keagamaan, penyampaian hadits-hadits yang bermanfaat, penyiaran tilawah qur'an yang dipandu oleh mereka yang dipandang mampu dalam bidang ilmu agama dan bashirah (hujjah) serta kebaikan aqidah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">Sebagaimana sudah dimaklumi, bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala menciptakan jin dan manusia untuk beribadah kepada-Nya. Ibadah, sudah semestinya dilakukan berdasarkan ilmu. Manusia tidak akan mengerti hakekat ibadah yang telah dibebankan kepadanya kecuali dengan belajar dan mendalami agama. Allah berfirman : <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12pt; color: blue;" lang="EN-GB">"Artinya : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku".</span></i><i><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"> </span></i><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">(Adz-Dzariyat : 56).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">Ibadah yang bagaimanakah yang diwajibkan kepada kita untuk mempelajari dan mempelajarinya ? Yaitu segala sesuatu yang disyari'atkan Allah dan dicintainya untuk dilakukan hamba-Nya, seperti shalat, zakat, shiyam dan selainnya. Kemudian Allah berfirman :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12pt; color: blue;" lang="EN-GB">"Artinya : Dan orang-orang yang membayar zakat".</span></i><span style="font-size: 12pt; color: blue;" lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">Zakat adalah <i>haqqul mal, </i>Allah mewajibkan kepada setiap muslim untuk mengeluarkan zakat dari sebagian hartanya kepada yang berhak menerima. Allah mewajibkan bagi pembayar zakat agar ikhlas karena Allah berharap pahala-Nya serta takut terhadap hukumannya. Allah berfirman :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12pt; color: blue;" lang="EN-GB">"Artinya : Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin".</span></i><i><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"> </span></i><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">(At-taubah : 60).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">Kemudian Allah melanjutkan firman-Nya :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12pt; color: blue;" lang="EN-GB">"Artinya : Mereka mentaati Allah dan Rasul-Nya".</span></i><span style="font-size: 12pt; color: blue;" lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">Setelah Allah menyebutkan shalat, zakat, loyalitas diantara kaum mukmin, amar ma'ruf nahi mungkar, Allah berfirman :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12pt; color: blue;" lang="EN-GB">"Artinya : Mereka mentaati Allah dan Rasul-Nya".</span></i><span style="font-size: 12pt; color: blue;" lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">Yaitu, (taat) dalam segala sesuatu, seperti taat dalam masalah amar ma'ruf nahi mungkar, shalat dan zakat. Pendek kata, mentaati Allah dalam segala hal.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">Demikian sifat mukminin dan mukminat, yaitu mereka selalu mentaati Allah dan Rasul-Nya dalam setiap perintah dan larangan-Nya dimanapun mereka berada. Agama seseorang tidak akan sempurna kecuali dengan ketaatan yang utuh kepada-Nya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">Allah berfirman :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12pt; color: blue;" lang="EN-GB">"Artinya : Mereka itulah orang-orang yang akan mendapat karunia Allah".</span></i><span style="font-size: 12pt; color: blue;" lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">Kemudian Allah menjelaskan bahwasanya orang-orang yang <i>istiqamah </i>dalam agamanya, menunaikan kewajiban terhadap Allah, mentaati-Nya dan mentaati Rasulullah Shallalalhu 'alaihi wa sallam, mereka itulah yang berhak mendapat karunia di dunia dan di akhirat karena ketaatannya kepada Allah, keimanan dengan-Nya serta pelaksanaan kewajiban terhadap-Nya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">Hal itu juga menunjukkan bahwa sesungguhnya bagi orang yang berpaling, lalai dan orang-orang yang mengabaikan kewajiban, maka bagi mereka sama halnya dengan menyodorkan dirinya untuk di adzab Allah dan dimurkai-Nya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">Rahmat Allah bisa diperoleh dengan amal shalih dan kesungguhan dalam mentaati Allah dan menegakkan perintah-perintah-Nya. Barangsiapa berpaling serta mengikuti hawa nafsu atau setan, maka baginya <i>naar </i>pada hari kiamat.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">Allah berfirman :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12pt; color: blue;" lang="EN-GB">"Artinya : Adapun orang-orang yang melampui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya narlah tempat tinggal(nya). Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Rabbnya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya. Maka sesungguhnya janahlah tempata tinggal(nya)".</span></i><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"> (An-Naziat : 38-41).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">Kita memohon kepada Allah dengan <i>Asma'ul Husna</i>-Nya dan sifat-sifat-Nya yang tinggi, semoga Allah menunjukkan kita dan segenap kaum muslimin kepada ilmu yang bermanfaat dan amal yang shalih, semoga Allah memperbaiki hati kita dan amal kita sekalian, semoga Allah memberi rezeki berupa kemampuan melaksanakan <i>Tawashau bil haq </i>dan<i> tawashau bish shabr, </i>tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan, mengutamakan akhirat atas dunia, mempunyai keinginan untuk tetap memiliki keselamatan hati dan amal, ambisi untuk bermanfaat bagi kaum muslimin di manapun mereka berada.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">Kita memohon kepada Allah semoga Dia memenangkan agama-Nya, meninggikan kalimat-Nya, membimbing para pemimpin kaum muslimin keseluruhan, memperbaiki hati dan amal mereka, memberi mereka pemahaman agama dan kelapangan hati untuk berhukum dan memutuskan perkara dengan syari'at-Nya, tetap <i>istiqamah </i>di jalan-Nya. Mudah-mudahan Allah senantiasa melindungi kita dan seluruh kaum muslimin di segala penjuru dari berbagai macam fitnah dan ujian, menghinakan musuh-musuh Islam di manapun mereka berada, membatasi ruang lingkup kekuasaan mereka, serta menolong ikhwan-ikhwan kita para <i>mujahidin fie sabilillah </i>di setiap tempat. Sesungguhnya Allah pemimpin kaum muslimin dan Maha Kuasa atasnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><i><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">Wa shalallahu wasallam 'ala nabiyina Muhammadin wa alihi shahbihi ajma'iin.</span></i><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p> <div class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"> <hr align="center" size="2" width="100%"> </span></div> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">Disalin dari buku Akhlaqul Mukminin wal Mukminat, dengan edisi Indonesia Akhlak Salaf, Mukminin dan Mukminat, oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz, hal. 50-58, terbitan Pustaka At-Tibyan, penerjemah Ihsan<o:p></o:p></span></p> <div class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"> <hr align="center" size="2" width="100%"> </span></div> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>dzucky_brotherhoodhttp://www.blogger.com/profile/17148105239315716536noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3323916565142130578.post-1020277989037060822008-02-23T00:49:00.000-08:002008-02-23T00:51:08.355-08:00Nasihat untuk Ikhwan Akhwat 2<p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">NASEHAT UNTUK IKHWAN DAN AKHWAT<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="" lang="EN-GB">Oleh<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="" lang="EN-GB">Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12pt;" lang="ES-TRAD"><o:p> </o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12pt;" lang="ES-TRAD">Bagian kedua dari Tiga Tulisan [2/3]<o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 14pt;">Nasihat mengenai masalah Sholat</span></b><b style=""><span style="font-size: 14pt;" lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></b></p> <div class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"> <hr align="center" size="2" width="100%"> </span></div> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB">Selayaknya, seorang mukmin dan mukminah senantiasa memperhatikan <i>timing </i>yang tepat dalam beramar ma'ruf nahi mungkar. Janganlah berputus asa apabila ditolak pada hari itu. Sebab bisa jadi akan diterima besok lusa. Seorang mukmin dan mukminah janganlah berputus asa dalam mengingkari kemungkaran, tetapi hendaklah terus menerus dilakukannya. Hendaklah selalu menegakkan <i>amar ma'ruf </i>dan <i>an-nasihah </i>untuk hamba-Nya disertai dengan <i>husnudhan </i>dan mengharap besarnya pahala yang ada di sisi Allah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="ES-TRAD">Selanjutnya Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 11pt; color: blue;" lang="EN-GB">"Artinya : Mereka menegakkan shalat dan membayar zakat".</span></i><span style="font-size: 11pt; color: blue;" lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB">Demikianlah karakteristik mukminin dan mukminat, mereka selalu menegakkan shalat dan menjaga ketetapan waktunya. Bagi laki-laki melaksanakan shalat di masjid secara berjamaah bersama para ikhwan yang lain. Mereka bergegas menuju masjid tatkala mendengar muadzin berseru : <i>"Hayya 'alash shalaah hayya 'alal-falaah". </i>Mendengar serua muadzin itu mereka akan bersegera ke masjid di setiap saat.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB">Menjadi kewajiban bagi setiap mukmin untuk takut kepada Allah dalam meninggalkan shalat berjamaah, serta berhati-hati terhadap musibah yang banyak menimpa manusia (musibah tidak shalat berjamaah). Berlindunglah kepada Allah dari akibat shalat di rumah dan ketinggalan shalat di masjid. Keadaan mereka nyaris menyerupai keadaan kaum munafik. Ia melaksanakan shalat farhdu di rumah, padahal Allah telah mengaruniakan kesehatan kepadanya, barangkali juga ia mengakhirkan shalat Shubuh hingga terbitnya matahari, bahkan sampai waktu ia akan berangkat kerja baru melaksanakan shalat Shubuh, atau bahkan ia tinggalkan shalat sama sekali. Ini adalah musibah yang besar dan kemungkaran yang membahayakan, karena shalat adalah tiangnya Islam. Barangsiapa menjaga berarti menjaga agamanya, barangsiapa menyia-nyiakannya tentulah ia akan lebih menyia-nyiakan hal yang lain, barangsiapa meninggalkannya maka termasuk kafir. Hal ini didasarkan pada sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berikut :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 11pt; color: blue;" lang="EN-GB">" Artinya : Perjanjian yang mengikat antara kita dengan mereka adalah shalat, barangsiapa meninggalkannya maka telah kafir".</span></i><span style="font-size: 11pt; color: blue;" lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB">Kafirnya orang yang meninggalkan shalat adalah berlaku umum bagi laki-laki dan juga wanita. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam lebih menegaskan lagi dalam sabdanya :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 11pt; color: blue;" lang="EN-GB">"Artinya : Batas antara seseorang (mukmin) dengan kekafiran atau kemusyrikan adalah meninggalkan shalat".</span></i><span style="font-size: 11pt; color: blue;" lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB">Tidak dibenarkan bagi mukminin dan mukminat meremehkan perkara shalat. Bagi laki-laki, tidak boleh menunaikan shalat di rumah dengan meninggalkan jamaah di masjid, bahkan menjadi kewajiban bagi laki-laki untuk menunaikannya di masjid.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB">Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 11pt; color: blue;" lang="EN-GB">"Artinya : Barangsiapa mendengar adzan kemudian tidak mendatanginya, maka tidak ada shalat baginya kecuali karena udzur".</span></i><span style="font-size: 11pt; color: blue;" lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB">Telah datang menghadap Nabi seorang laki-laki lalu berkata : "Ya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, saya seorang yang buta, saya tidak mempunyai penunjuk jalan yang dapat menghantarkan saya ke masjid, apakah ada keringanan bagi saya untuk shalat di rumah ?" Nabi bersabda : <i><span style="color: blue;">"apakah Anda mendengar panggilan adzan untuk shalat ?"</span></i><span style="color: blue;"> </span>Dia menjawab<span style="color: blue;"> : <i>"Saya mendengar". </i></span>Nabi bersabda<span style="color: blue;"> : <i>"Datangilah panggilan adzan itu".</i><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB">Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak memberi <i>rukhsah </i>(keringanan) bagi laki-laki tadi padahal sesungguhnya dia buta, dia tidak memiliki seorang penunjuk jalan yang membimbingnya ke masjid. Bagaimana dengan laki-laki yang keadaan penglihatannya sehat ?!!.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB">Telah dikuatkan dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang keharusan mendatanngi shalat jamaah di masjid dengan sabdanya :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 11pt; color: blue;" lang="EN-GB">"Artinya : Sungguh aku ingin sekali perintahkan segera ditunaikannya iqamat untuk shalat dan akan aku perintahkan di antara kalian agar salah seorang mengimami shalat, di saat itulah aku ingin pergi bersama para laki-laki yang sudah siap dengan kayu bakar, menuju rumah kaum lelaki yang tidak shalat berjamaah dan akan aku bakar rumah-rumah mereka".</span></i><span style="font-size: 11pt; color: blue;" lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB">Hal ini menunjukkan besarnya perintah tersebut, maka wajiblah bagi kaum muslimin memperhatikan shalat jamaah dan untuk bersegera mendatangi masjid setiap kali mendengar adzan. Waspadalah dari rasa malas dan berat hati melaksanakan shalat jamaah, sebab keduanya adalah merupakan sifat-sifat orang munafik. <i>Na'udzubillah </i>kita berlindung kepada Allah dari sifat-sifat mereka.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB">Allah berfirman :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 11pt; color: blue;" lang="EN-GB">"Artinya : Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. </span></i><i><span style="font-size: 11pt; color: blue;" lang="ES-TRAD">Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya' (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut nama Allah kecuali sedikir sekali"</span></i><i><span style="font-size: 11pt;" lang="ES-TRAD">. </span></i><span style="font-size: 11pt;" lang="ES-TRAD">(An-Nisaa' : 142).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="ES-TRAD">Wajib atas setiap muslim dan muslimah untuk memperhatikan masalah shalat karena shalat adalah pilar penyangga Islam, shalat merupakan rukun Islam terbesar setelah dua kalimat syahadat, barangsiapa menjaganya berarti telah menjaga agamanya, barangsiapa menyia-nyiakannya berarti menyia-nyiakan agamanya. <i>--Wala haula wala quwwata illa billah--</i>. Barangsiapa menjaga shalatnya, menegakkannya dengan khusyuk dan tidak mendahului imam, maka mereka mendapat kebahagiaan sebagaimana firman Allah :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 11pt; color: blue;" lang="ES-TRAD">"Artinya : Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya".</span></i><span style="font-size: 11pt;" lang="ES-TRAD"> (Al-Mukminun : 1-2).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="ES-TRAD">Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 11pt; color: blue;" lang="ES-TRAD">"Artinya : Seburuk-buruk pencurian yang terjadi pada manusia adalah ; 'manusia yang mencuri dalam shalatnya'. Sahabat bertanya : 'Bagaimana terjadi pencurian dalam shalat ?'. Nabi</span></i><i><span style="font-size: 11pt;" lang="ES-TRAD"> <span style="color: blue;">Menjawab :'Shalat yang tidak sempurna rukuknya atau sujudnya".</span></span></i><span style="font-size: 11pt; color: blue;" lang="ES-TRAD"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="ES-TRAD">Ketika Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam melihat seorang laki-laki yang buruk dalam melakukan shalat, yaitu dengan tidak menyempurnakan rukuknya atau sujudnya, maka Nabi memerintahkan laki-laki tersebut agar mengulangi lagi shalatnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="ES-TRAD"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="ES-TRAD">Nabi bersabda :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 11pt; color: blue;" lang="ES-TRAD">"Artinya : Apabila engkau menunaikan shalat, maka sempurnakanlah wudlu, kemudian menghadaplah qiblat, kemudian bertakbirlah, bacalah apa yang mudah bagimu dari sebagian surat Al-Qur'an, rukuklah hingga sempurna rukukmu (tumakninah) kemudian beridirilah hingga lurus tegak, kemudian sujudlah hingga tumakninah sujudmu, kemudian angkatlah kepalamu dari sujud hingga engkau tumakninah dudukmu, kemudian sujudlah hingga tumakninah sujudmu dan kemudian lakukanlah hal itu dalam seluruh shalatmu".</span></i><span style="font-size: 11pt; color: blue;" lang="ES-TRAD"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="ES-TRAD">Kebanyakan manusia melakukan shalat dengan mematuk (gerakan terlalu cepat seperti ayam mematuk makanan). Tidak diragukan lagi bahwa perbuatan itu adalah mungkar. Barangsiapa melakukan shalat dengan mematuk maka batal-lah shalatnya berdasarkan hadits tersebut diatas.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="ES-TRAD"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="ES-TRAD">Shalat wajib dilakukan secara <i>tumakninah </i>dalam hal rukuk, sujud, <i>i'tidal </i>setelah rukuk, antara dua sujud dan berhati-hati untuk tidak mendahului imam. Apabila imam bertakbir janganlah segera langsung takbir tapi tunggulah hingga suara takbir imam selesai. Apabila imam berseru <i>"Allahu Akbar"</i> untuk rukuk maka janganlah langsung rukuk, tunggulah hingga imam lurus rukuknya dan berhenti, setelah itu lakukan rukuk. Demikianlah pula dalam sujud, janganlah mendahului imam, jangan pula bersamaan dengan imam, tidak boleh bersamaan dengan imam tidak boleh pula mendahului imam.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="ES-TRAD"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="ES-TRAD">Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 11pt; color: blue;" lang="ES-TRAD">"Artinya : Sesungguhnya aku adalah imam kalian maka janganlah kalian mendahuluiku dalam rukuk dan sujud, ketika berdiri atau ketika mengakhiri shalat"</span></i><span style="font-size: 11pt; color: blue;" lang="ES-TRAD"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="ES-TRAD"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 11pt; color: blue;" lang="ES-TRAD">"Artinya : Sesungguhnya seseorang itu diangkat menjadi imam untuk diikuti maka janganlah kalian menyelisihinya, apabila imam takbir ikutilah kalian takbir dan janganlah kalian takbir hingga imam terlebih dahulu takbir dan apabila imam rukuk maka rukuklah kalian dan janganlah kalian rukuk hingga imam terlebih dahulu rukuk, apabila imam mengucap '<b>Sami 'allahu liman hamidah' </b>berucaplah, '<b>Rabbana wa lakal hamdu'</b></span></i><b><span style="font-size: 11pt; color: blue;" lang="ES-TRAD">. </span></b><i><span style="font-size: 11pt; color: blue;" lang="ES-TRAD">Apabila imam sujud maka sujudlah dan janganlah kalian sujud hingga imam terlebih dahulu sujud".</span></i><span style="font-size: 11pt; color: blue;" lang="ES-TRAD"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="ES-TRAD">Perkara ini sesungguhnya telah jelas --bagi setiap yang ingin melakukan shalat sesuai dengan tuntunan Allah-- akan tetapi sebagian manusia tidak sabar melakukannya, mereka cenderung bersegera dan mendahului imam dalam gerakan shalat --<i>Wal iyadu billah--</i> Wajiblah bagi kita untuk mewaspadai hal itu.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="ES-TRAD"> <o:p></o:p></span></p> <div class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB"> <hr align="center" size="2" width="100%"> </span></div> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB">DIsalin dari buku Akhlaqul Mukminin wal Mukminat, dengan edisi Indonesia Akhlak Salaf, Mukminn & Mukminat, oleh Syaikh Abdul Azin bin Abdullah bin Baaz, hal 42-50, terbitan Pustaka At-Tibyan, penerjemah Ihsan<o:p></o:p></span></p>dzucky_brotherhoodhttp://www.blogger.com/profile/17148105239315716536noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3323916565142130578.post-58059643144325165162008-02-23T00:45:00.000-08:002008-02-23T00:46:58.860-08:00Kiat Bergaul Laki-laki dan Perempuan<p class="MsoNormal" style="text-align: center; font-family: arial;" align="center"><span style="font-size:85%;"><b><span style=";color:black;" >Kiat Bergaul Antara Laki-laki dan Perempuan<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><span style="font-size:85%;"><br /></span><span style=";font-size:85%;" ><br /></span><span style="font-size:85%;"><b><span style="color:black;">KotaSantri.com</span></b><b><span style=";color:black;" > :</span></b></span><span style=";font-size:85%;color:black;" > Allah SWT tidak melarang suatu perbuatan apapun melainkan untuk kebaikan dan kemuliaan kita, untuk menjauhkan kita dari kerugian, bahkan untuk melindungi kita dari kehinaan dan kenistaan. Termasuk larangan untuk mendekati zina misalnya, </span><span style="font-size:85%;"><i style=""><span style=";color:blue;" >"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan sesuatu jalan yang buruk."</span></i></span><span style=";font-size:85%;color:black;" > </span><span style=";font-size:85%;color:black;" lang="ES-TRAD" >(QS. Al-Isra [17] : 32). <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><span style=";font-size:85%;color:black;" lang="ES-TRAD" ><br />Bukan jangan berzina, tapi jangan mendekati zina. Dengan kata lain, mendekati zina saja dilarang, apalagi berzina. Bagaimana cara untuk tidak mendekati zina? Hal ini tentu akan sangat berkaitan dengan bagaimana cara bergaul antara laki-laki dan perempuan. Berikut ini kiat bergaul antara laki-laki dan perempuan yang bisa kita amalkan baik di sekolah, kampus, kantor, atau dimanapun kita berada. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><span style=";font-size:85%;color:black;" lang="ES-TRAD" ><br /><b>1. Menutup aurat</b> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><span style=";font-size:85%;color:black;" lang="ES-TRAD" ><br /></span><span style="font-size:85%;"><i style=""><span style=";color:blue;" lang="ES-TRAD"> "Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu dan anak-anak perempuanmu dan wanita-wanita mukminah, Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka,....."</span></i></span><span style=";font-size:85%;color:black;" lang="ES-TRAD" > (QS. Al-Ahzab [33] : 59). <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><span style=";font-size:85%;color:black;" lang="ES-TRAD" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><span style=";font-size:85%;color:black;" lang="ES-TRAD" > Telah berkata Aisyah ra, </span><span style="font-size:85%;"><i style=""><span style=";color:blue;" lang="ES-TRAD">"Sesungguhnya Asma binti Abu Bakar menemui Nabi SAW dengan dengan memakai busana yang tipis, maka Nabi berpaling darinya dan bersabda, "Hai Asma, sesungguhnya apabila wanita itu telah baligh (sudah haidh) tidak boleh dilihat daripadanya kecuali ini dan ini", sambil mengisyaratkan pada muka dan telapak tangannya."</span></i></span><span style=";font-size:85%;color:black;" lang="ES-TRAD" > (HR Abu Daud). <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><span style=";font-size:85%;color:black;" lang="ES-TRAD" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><span style=";font-size:85%;color:black;" lang="ES-TRAD" > Termasuk bagian dari penyempurnaan menutup aurat adalah menggunakan pakaian yang longgar (tidak ketat), tidak menggunakan kain yang transparan atau tipis, model dan warna pakaian pun sebaiknya tak terlalu menarik perhatian laki-laki, juga tak berlebihan dalam menggunakan wewangian.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><span style=";font-size:85%;color:black;" lang="ES-TRAD" ><br /><b>2. Menundukkan Pandangan</b> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><span style=";font-size:85%;color:black;" lang="ES-TRAD" > </span><span style="font-size:85%;"><i style=""><span style=";color:blue;" lang="ES-TRAD">"Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, "Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya ; yang demikian itu lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." </span></i></span><span style=";font-size:85%;color:black;" lang="ES-TRAD" >(QS. An-Nuur [24] : 30). </span><span style="font-size:85%;"><i style=""><span style=";color:blue;" lang="ES-TRAD">"Katakanlah kepada wanita yang beriman, "Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya..."</span></i></span><span style=";font-size:85%;color:black;" lang="ES-TRAD" > (QS. An-Nuur [24] : 31).<br /><br /><b>3. Tegas dalam berbicara <o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><span style=";font-size:85%;color:black;" lang="ES-TRAD" ><br /></span><span style="font-size:85%;"><i style=""><span style=";color:blue;" lang="ES-TRAD"> "Hai istri-istri nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik..."</span></i></span><span style=";font-size:85%;color:black;" lang="ES-TRAD" > (QS. Al-Ahzab [33] : 32). <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><span style=";font-size:85%;color:black;" lang="ES-TRAD" ><br /><b>4. Menjaga jarak; tidak bersentuhan</b> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><span style=";font-size:85%;color:black;" lang="ES-TRAD" ><br /> Telah berkata Aisyah ra, </span><span style="font-size:85%;"><i style=""><span style=";color:blue;" lang="ES-TRAD">"Demi Allah, sekali-kali dia (Rasul) tidak pernah menyentuh tangan wanita (bukan mahram) melainkan dia hanya membai’atnya (mengambil janji) dengan perkataaan."</span></i></span><span style=";font-size:85%;color:black;" lang="ES-TRAD" > (HR. Bukhari dan Ibnu Majah).<br /><br /><b>5. Tidak berikhtilath (berdua-duaan)</b> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><span style=";font-size:85%;color:black;" lang="ES-TRAD" ><br /></span><span style="font-size:85%;"><i style=""><span style=";color:blue;" lang="ES-TRAD"> "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah seorang laki-laki sendirian dengan seorang wanita yang tidak disertai mahramnya. Karena sesungguhnya yang ketiganya adalah syaitan."</span></i></span><span style=";font-size:85%;color:black;" lang="ES-TRAD" > (HR. Ahmad).<br /><br />Laki-laki dan perempuan harus menutup aurat dan menjaga pandangan, tapi menjaga aurat lebih diutamakan bagi wanita sedangkan menjaga pandangan lebih diutamakan bagi laki-laki. Bila para wanita menutup aurat dengan baik, mudah-mudahan upaya tersebut bisa membantu kaum lelaki yang belum mampu mengendalikan diri agar lebih terjaga pandangannya. Sebaliknya, bila kaum lelaki senantiasa menjaga pandangannya, walau ada wanita yang kurang sempurna menutup auratnya, maka Insya Allah akan lebih mudah dalam mengendalikan diri. </span><span style="font-size:85%;"><i><span style=";color:black;" >(m1ta)</span></i></span><span style="font-size:85%;"><o:p></o:p></span></p>dzucky_brotherhoodhttp://www.blogger.com/profile/17148105239315716536noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3323916565142130578.post-5687074101052464902008-02-23T00:43:00.000-08:002008-02-23T00:44:56.562-08:00Nasihat untuk Ikhwan dan Akhwat<p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">NASEHAT UNTUK IKHWAN DAN AKHWAT<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="" lang="EN-GB">Oleh<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="" lang="EN-GB">Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12pt;" lang="ES-TRAD"><o:p> </o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><i><span style="font-size: 12pt;" lang="ES-TRAD">Bagian pertama dari Tiga Tulisan [1/3]<o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12pt;" lang="ES-TRAD"><o:p> </o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 12pt;">Sikap terhadap AlQur`an dan mengenai amar Ma`ruf Nahi Munkar</span></b><b style=""><span style="font-size: 12pt;" lang="ES-TRAD"><o:p></o:p></span></b></p> <div class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"> <hr align="center" size="2" width="100%"> </span></div> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB">Inilah nasehatku kepada ikhwan dan akhwat fillah pada khususnya, dan kepada seluruh manusia pada umumnya. Inilah nasehatku buat kalian dan juga buat diriku sendiri. Yaitu ; hendaklah kita senantiasa memperhatikan Al-Qur'an, merenungi makna-maknanya. mengahafalnya di luar kepala, tamak untuk terus menerus membacanya, sesekali membaca dengan cara melihat pada mushaf, kali lain membaca dengan hafalan tanpa melihat mushaf. Manakala pembaca Al-Qur'an tergolong yang sudah hafal maka ditindaklanjuti dengan merenungi, memikirkan, dan mencari faedah dari apa yang dibaca. Hal ini sebagaimana difirmankan Allah :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 11pt; color: blue;" lang="EN-GB">"Artinya : Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran".</span></i><i><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB"> </span></i><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB">(Shad : 29).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB">Adapun pelaksanaannya yaitu dengan pengamalan, pemahaman dan pendalaman. Allah subhanahu wa Ta'ala telah menurunkan Al-Qur'an untuk diamalkan, dikaji dan didalami. Allah berfirman :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 11pt; color: blue;" lang="EN-GB">"Artinya : Dan Al-Qur'an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertaqwalah agar kamu diberi rahmat".</span></i><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB"> </span><span style="font-size: 11pt;" lang="ES-TRAD">(Al-An'am : 155).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="ES-TRAD">Al-Qur'an ini diturunkan untuk diamalkan dan diikuti. Tidak semata-mata hanya untuk dibaca dan dihafal. Karena menghafal dan membaca itu sekedar perantara saja. Adapun yang dimaksudkan adalah memahami kitab dan sunnah disertai dengan keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya dan melaksanakan perintah-perintah Allah dan meninggalkan larangan-larangannya. </span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB">Hal itu terkumpul dalam perintah Allah Ta'ala di dalam <st1:place st="on"><st1:city st="on">surat</st1:City></st1:place> At-Taubah : 71.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 11pt; color: blue;" lang="EN-GB">"Artinya : Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah ; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".</span></i><i><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB"> </span></i><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB">(At-Taubah : 71).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB">Ayat ini merupakan kumpulan dari ayat-ayat yang secara menyeluruh menjelaskan sifat-sifat mukmin dan mukminat dan akhlaknya yang agung serta apa-apa yang diwajibkan atas mereka. Maka firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 11pt; color: blue;" lang="EN-GB">"Artinya : Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang lain".</span></i><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB"> (At-Tubah : 71).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB">Ayat ini menunjukkan bahwa sesungguhnya mukminin dan mukminat, mereka itu adalah saling menjadi wali satu sama lain, mereka saling memberi nasehat dan saling mencintai karena Allah dan saling berwasiat tentang kebenaran dan kesabaran dan saling tolong menolong dalam kebajikan dan taqwa. Demikian sifat mukminin dan mukminat.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB">Seorang mukminin menjadi wali atas saudaranya <i>fillah</i>, yang laki-laki dan perempuan. Seorang mukminat menjadi wali bagi saudaranya <i>fillah, </i>baik yang laki-laki dan perempuan. Masing-masing diantara mereka merasa senang terhadap kebaikan (yang diperoleh) saudaranya. Mereka mendoakan kebaikannya, turut bahagia atas ke<i>istiqamah</i>an<i> </i>saudaranya dan mencegah keburukan yang akan menimpanya, tidak melakukan <i>ghibah </i>padanya, tidak berbicara yang dapat menjatuhkan kehormatannya, tidak mengadu domba tidak memberikan persaksian palsu atasnya dan tidak memakinya, serta tidak memanggilnya dengan panggilan bathil. Demikianlah akhlak mukminin dan mukminat.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB">Manakala kau dapatkan dirimu menyakiti saudaramu <i>fillah </i>baik laki-laki atau perempaun misalkan dengan meng<i>ghibah, </i>mencela, mengadu domba atau mendustainya dan lain semisalnya, ketahuilah bahwa keimananmu kurang atau engkau adalah orang yang lemah iman. Seandainya keimananmu itu benar-benar lurus lagi sempurna, niscaya kamu tidak akan mendhalimi saudaramu atau melakukan <i>ghibah </i>dan adu domba, atau memanggilnya dengan panggilan-panggilan bathil, atau memberikan persaksian palsu atau sumpah palsu atau mencacinya dan semisalnya. Maka keimanan kepada Allah, dan rasul-Nya, taqwa kepada Allah, kebaikan dan hidayah, kesemuanya itu mencegah seseorang melakukan tindakan yang menyakitkan saudaranya fillah baik laki-laki atau wanita. Mereka dilarang melakukan <i>ghibah, </i>cacian, kedustaan, memanggil dengan sebutan yang bathil, mempersaksikan dengan kedustaan dan berbagi macam tindak kezhaliman. Keimanan seseorang yang benar, merintangi dan menghalangi untuk berbuat berbagi tindakan yang menyakitkan saudaranya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB">Allah berfirman :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 11pt; color: blue;" lang="EN-GB">"Artinya : ..... mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang mungkar,....."</span></i><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB"> (At-Taubah : 71).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB">Inilah kewajiban yang besar yang didalamnya ada kebaikan bagi umat, kemenangan bagi agama dan terhindarnya sebab-sebab kebinasaan, kemaksiatan dan kejahatan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB">Sudah selayaknya bagi mukminin dan mukminat untuk amar ma'ruf nahi mungkar. Seorang mukmin tidak akan berdiam diri melihat kemungkaran yang terjadi pada saudaranya, pastilah ia berusaha untuk mencegahnya. Apabila melihat pada diri saudara, bibi atau saudari perempuan yang lain melakukan kemaksiatan pastilah mereka akan mencegahnya. Apabila melihat pada diri saudaranya <i>fillah </i>meremehkan kewajiban pastikah akan mengingkarinya dan memerintahkannya kepada kebaikan. Itu semua dilakukan dengan bijak dan cara yang baik. Seorang mukmin apabila melihat saudaranya bermalas-malas dalam menunaikan shalat, melakukan <i>ghibah</i>, adu domba, minum khamr, merokok, mabuk-mabukan, durhaka kepada orang tua, memutuskan tali persaudaraan, pastilah ia akan mengingkarinya dengan ucapan yang baik dan cara yang tepat, ia tidak menuduhnya dengan sebutan yang dibenci atau dengan cara yang kasar. Allah telah memberikan penjelasan bahwa hal tersebut adalah dilarang.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB">Demikian pula jika ia melihat kemungkaran pada diri saudara perempuannya <i>fillah, </i>ia harus mengingkarinya. Seperti tatkala dia tidak patuh kepada orang tuanya, berlaku buruk pada suaminya, meremehkan pendidikan anak-anaknya atau meremehkan shalatnya, maka seorang mukmin harus mengingkarinya, baik (ia itu) suaminya, ayahnya, saudaranya, kemenakannya atau bahkan tidak ada hubungan kekerabatan dengannya. Sebaliknya jika seorang mukminah melihat pada diri suaminya sikap meremehkan (kewajiban), ia pun harus melarangnya. Seperti, jika ia melihat suaminya minum khamr, merokok,meremehkan shalat atau suaminya shalat fardhu di rumah (tidak di masjid), maka ia harus mengingkarinya dengan cara yang baik dan ucapan yang baik pula. </span><span style="font-size: 11pt;" lang="ES-TRAD">Seperti dengan mengatakan (kepada suaminya), "Wahai Hamba Allah, bertaqwalah kepada Allah ! Sesungguhnya perbuatan itu tidak boleh kamu lakukan. Peliharalah shalat jama'ah. Tinggalkanlah apa yang telah diharamkan Allah kepadamu dari minuman yang memabukkan, merokok, mencukur jenggot, memanjangkan kumis atau isbal".<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="ES-TRAD"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB">Kemungkaran-kemungkaran ini wajib diingkari oleh setiap orang beriman. Maka hal ini wajib atas suami dan istri, saudara, kerabat, tetangga, teman duduk dan yang lain untuk menegakkan kewajiban ini. Sebagaimana firman Allah :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 11pt; color: blue;" lang="EN-GB">"Artinya : .... mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang mungkar ....".</span></i><i><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB"> </span></i><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB">(At-Taubah : 71).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB">Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 11pt; color: blue;" lang="EN-GB">"Artinya : Sesungguhnya, apabila manusia telah melihat kemungkaran, lalu ia tidak mau merubahnya, dikhawatirkan Allah akan meratakan adzab-Nya".</span></i><span style="font-size: 11pt; color: blue;" lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 11pt; color: blue;" lang="EN-GB">"Artinya : Barangsiapa di antara kamu sekalian yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia merubah dengan tangannya, jika tidak mampu maka dengan lisannya, jika tidak mampu maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemah iman".</span></i><span style="font-size: 11pt; color: blue;" lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB">Perintah ini berlaku umum untuk seluruh bentuk kemungkaran, baik yang terjadi di jalan-jalan, di rumah, di masjid, di kapal terbang, di kereta api, di mobil atau di tempat mana saja. Perintah amar ma'ruf nahi mungkar itu berlaku secara umum baik kepada laki-laki atau perempuan. </span><span style="font-size: 11pt;" lang="ES-TRAD">Baik laki-laki maupun perempuan harus berbicara tentang amar ma'ruf dan nahi mungkar. Karena amar ma'ruf nahi mungkar membawa kebaikan dan keselamatan untuk semua pihak. Tak seorangpun boleh berdiam diri dari amar ma'ruf nahi mungkar semata-mata karena takut kepada setiap muslim atau takut kepada suami, saudara laki-laki atau fulan dan fulan. Setiap muslim harus tetap beramar ma'ruf nahi mungkar dengan cara yang baik dan ucapan yang mengena, tidak dengan cara yang kasar dan keras. Disamping juga memperhatikan waktu yang tepat. Ada kalanya, seseorang tidak bisa menerima pengarahan pada waktu tertentu, tetapi ia bisa menerima pengarahan pada waktu yang lain, bahkan dengan lapang dada.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="ES-TRAD"> <o:p></o:p></span></p> <div class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB"> <hr align="center" size="2" width="100%"> </span></div> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB">Disalin dari buku Akhlaqul Mukminin wal Mukminat, dengan edisi Indonesia Akhlak Salaf, Mukminin & Mukminat, oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz, hal 35-42, terbitan Pustaka At-Tibyan, penerjemah Ihsan<o:p></o:p></span></p> <div class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-GB"> <hr align="center" size="2" width="100%"> </span></div> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>dzucky_brotherhoodhttp://www.blogger.com/profile/17148105239315716536noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3323916565142130578.post-13958395354025772592008-02-23T00:37:00.000-08:002008-02-23T00:43:11.659-08:00La Tahzan<p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-family: Verdana; color: blue;" lang="EN-GB">La Tahzan (Don't be Sad)<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="ES-TRAD">Judul di atas tertempel di meja kerja seorang teman. </span>Wajahnya cerah menyimpan genangan air keikhlasan. <span style="" lang="ES-TRAD">Tatapan matanya berbinar seakan<br />tak ada rasa letih menghadapi gelombang kehidupan. Senyuman menghiasi dan membuktikan dia adalah orang yang menyenangkan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="ES-TRAD"><br />Aku terheran-heran, hadirku ke dia karena kabar ujian hidup yang besar. Istrinya stroke, sebelah badannya lumpuh, anak pertamanya lahir cacat dengan kaki mengecil sebelah dan jalannya harus ditopang kruk. Tiga anaknya yang lain terserang hepatitis sehingga pertumbuhannya terhambat dan bayinya yang masih merah harus menjalani<br />terapi biru (penyinaran fototerapi dengan lampu biru) karena terindikasi adanya penumpukan bilirubin (bayi kuning). <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="ES-TRAD"><br />Namun semua tak membuat dia sedih,''Kenapa kamu tidak sedikitpun nampak sedih, padahal ujian berat sedang menimpa ?'' tanyaku. Dengan <span style=""> </span>tersenyum dia menjawab,''Saya manusia biasa tak luput dari rasa sedih, tapi kesedihan bukan penyelesai masalah, maka aku tulis 'La<br />Tahzan' dan tambahan Don't be Sad dari istriku agar aku tidak larut dengan kesedihan dalam menghadapi ujian''. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="ES-TRAD"><br />Kejadian diatas mengingatkan saya pada sebuah kitab yang dikarang oleh Dr. Aidh Al-Qarni yang berjudul La Tahzan yang tarjimnya diterbitkan oleh Qisthi press. Pada kitab tersebut diurai berbagai ujian yang menimpa manusia dan diberikan solusi agar tidak bersedih menghadapi semua ujian tersebut. Pada salah satu bahasannya memberikan resep agar tidak bersedih yaitu :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="ES-TRAD">1) Percaya sepenuhnya kepada Allah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="ES-TRAD">2) Kesadaran bahwa semua yang telah Allah takdirkan akan terjadi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="ES-TRAD">3) Sabar adalah senjata paling ampuh yang dipergunakan oleh orang yang mendapat ujian. 4)Jika tidak sabar lalu apa yang bisa dilakukan. Dan tidak akan terbantu hanya dengan perasaan resah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="ES-TRAD">5) Mungkin saja akan berada dalam kondisi yang lebih jelek daripada kondisi saat ini.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="ES-TRAD">6) Dari waktu ke waktu jalan keluar akan selalu<br />terbuka.<br /><br />Memang dengan menerapkan resep diatas secara ruhiyah akan ter lapangkan diri ini dari heterogenitas problem kehidupan. Meletakkan setiap permasalahan pada porsi jiwa yang benar adalah obat mujarab untuk membuang rasa sedih gundah gulana. Pelajaran agar perilaku hidup yang gampang larut dalam duka terkikis habis oleh sifat sabar dan selalu memandang hari 'tomorrow will be better'. La Tahzan, sabar<br />dan optimisme bahwa setiap problem pasti ada jalan keluarnya, setiap penyakit ada obatnya. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="ES-TRAD"><br />Selanjutnya marilah kita renungkan kiat-kiat bahagia yang disarikan oleh seorang Doktor hadits yang hafizh ini : <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="ES-TRAD">Sadarilah bahwa jika Anda hidup hanya dalam batasan hari ini saja, maka akan terpecahlah pikiran Anda, akan kacau semua urusan, dan akan semakin menggunung kesedihan dan kegundahan diri Anda. Inilah makna sabda Rasulullah SAW ''Jika pagi tiba, janganlah menunggu sore, dan<br />jika sore tiba, janganlah menunggu hingga waktu pagi''. Lupakan masa lalu dan semua yang pernah terjadi, karena perhatian yang terpaku pada yang telah lewat dan selesai merupakan kebodohan dan kegilaan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="ES-TRAD"><br />Jangan menyibukkan diri dengan masa depan, sebab ia masih berada di alam ghaib. Jangan mudah tergoncang oleh kritikan. Jadilah orang yang teguh pendirian, dan sadarilah bahwa kritikan itu akan mengangkat harga diri Anda setara dengan kritikan tersebut. Beriman kepada<br />Allah, dan beramal shaleh adalah kehidupan yang baik dan bahagia. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="ES-TRAD">Barangsiapa menginginkan ketenangan, keteduhan, dan kesenangan maka dia harus berdzikir kepada Allah. Persiapkan diri Anda untuk menerima kemungkinan terburuk. Berfikirlah tentang nikmat, lalu bersyukurlah.<br />Anda dengan semua yang ada pada diri Anda sudah lebih banyak daripada yang dimiliki orang lain. Dari waktu ke waktu selalu ada jalan keluar. Dengan musibah hati akan tergerak untuk berdo'a. Musibah itu akan menajamkan nurani dan menguatkan hati. Sesungguhnya setelah<br />kesulitan itu akan ada kemudahan. Jangan pernah hancur hanya karena perkara-perkara yang sepele. Jangan marah, jangan marah, jangan marah !!. (dan langit ter dapat (sebab-sebab) rezekimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu)(QS Adz-Dzariyat:22). Kebanyakan<br />yang anda takutkan tidak pernah terjadi. Pada orang-orang yang ditimpa musibah itu ada suri tauladan. Sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan memberikan cobaan atas mereka. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="ES-TRAD"><br />Anda harus melakukan perbuatan yang baik dan membuahkan dan tinggalkan kekosongan. Tinggalkan semua kasak-kusuk, dan jangan percaya kepada kabar burung. Kedengkian dan keinginan Anda yang kuat untuk membalas dendam itu hanya akan membahayakan Anda sendiri, lebih besar daripada bahaya yang menimpa pihak lawan. Semua musibah yang menimpa diri Anda adalah penghapus dosa-dosa. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="ES-TRAD"><br />Hidup memang tidak untuk larut dalam kesedihan yang berkepanjangan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="ES-TRAD">Hidup juga bukan media untuk memuja-muja kegembiran, semua telah diatur berdasarkan regulasi langit yang menjadi hak absolute dari Sang Pencipta. Sebagai mahluk, manusia dibekali dengan apa yang disebut rasa, ada rasa sedih, ada rasa gembira, ada rasa takut, ada rasa gembira, dan berbagai rasa lainnya. Kini yang dituntut adalah bagaimana mampu memanage rasa itu untuk stabil berada dalam ketentuan<br />Tuhan. </span>Maka sungguh berartinya tulisan 'La Tahzan (Don't be Sad) itu.</p>dzucky_brotherhoodhttp://www.blogger.com/profile/17148105239315716536noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3323916565142130578.post-51017066982759129782008-01-09T09:05:00.000-08:002008-01-09T09:06:29.884-08:00Ibnul Qayyim Al Jauziyah<p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center; color: rgb(102, 255, 153);"><span style="font-family: Verdana;" lang="EN-GB">Ibnul Qayyim Al Jauziyah</span></p><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; color: rgb(102, 255, 153);"><br /><span style="font-family: Verdana;" lang="EN-GB"></span><span style="font-size: 8.5pt; font-family: Verdana;" lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></p> <p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"><span style="font-size: 8.5pt; font-family: Verdana;" lang="EN-GB">Beliau adalah Abu Abdillah Syams al Din Muhammad ibn Abu Bakar ibn Ayyub ibn Sa'adkiyanwar ibn Huraiz al Zur'iy al Damsyiqi. Lahir pada bulan Shafar tahun 691 H, dan wafat pada bulan Rajab tahun 751 H. beliau wafat ketika hampir memasuki usia 60 tahun. Beliau disalati di Masjid Jami' al Umawy kemudian juga dislati di Masjid Jami' Jarrah. Begitu banyak yang melayat jenazah beliau. Beliau dikebumikan di samping kedua orang tuanya di pemakaman al Bab al Shaghirah.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"><span style="font-size: 8.5pt; font-family: Verdana;" lang="EN-GB">Beliau merupakan sosok intelektual yang sangat vokal, gamblang penjelasannya, sangat luas pengetahuannya yang meliputibidang hukum Islam (fiqih), tafsir, hadits, ilmu 'alat (nahwu), dan ilmu ushul fiqih. Beliau juga pernah menjadi ketua Madrasah al Jauziyyah, dan sudah lama menjadi staf pengajar di Madrasah Shadriyyah. Beliau menunaikan ibada haji beberapa kali dan tinggal di sekitar Kota Mekkah. Masyarakat Mekkah banyak membicarakan tentang kekhusyu'an beliau dalam menjalankan ibadah kepada Allah. beliau sangat sering melakukan thawaf yang tidak mungkin dapat dilakukan oleh kebanyakan orang.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"><span style="font-size: 8.5pt; font-family: Verdana;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"><b><span style="font-size: 8.5pt; font-family: Verdana;" lang="EN-GB">Pengakuan Para Ulama </span></b><span style="font-size: 8.5pt; font-family: Verdana;" lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"><st1:place st="on"><span style="font-size: 8.5pt; font-family: Verdana;" lang="EN-GB">Para</span></st1:place><span style="font-size: 8.5pt; font-family: Verdana;" lang="EN-GB"> ulama mengakui kualitas beliau dalam bidang ilmu pengetahun dan agama. Diantaranya adalah dikatakan oleh Al Hafidz ibn Rajab al Hambaly, dia berkata, "Beliau (Ibnu Qayyim) adalah seorang yang riwayat hadits dan keilmuannya sangat dipertimbangkan. Bahkan para perawi yang mengambil hadits dari beliau juga turut ikut mendapat keutamaan. Beliau sangat konsen dengan kajian hukum Islam, selain itu juga sangat mahir untuk menjelaskan sebuah persoalan. Disamping itu beliau juga sangat alim dalam bidang ilmu nahwu." Al Hafidz juga berkata, "Al Marhum sangat tekun dalam beribadah lebih lebih dalam melakukan shalat tahhajud dengan berdiri sangat lama. Belum pernah saya menjumpai orang yang bisa menandingi ibadahnya. Dan saya juga belum pernah mendapati ulama yang lebih luas pengetahuannya dari pada beliau. Belum ada orang yang bisa menandingi beluai dalam bidang pemahaman terhadap makna al Qur'an dan As Sunnah serta intisari iman."<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"><span style="font-size: 8.5pt; font-family: Verdana;" lang="EN-GB">Qadhi Burhan al Din al Zur'iy berkata, " Tidak ada orang yang berada di bawah atap laigit ini yang menandingi kealimannya. Dia mengajar di Madrasah Shadriyyah sekaligus sebagai pimpinan Madrasah al Jauziyyah dalam kurun waktu yang cukup lama. Karya tulis yang beliau hasilkan tidak terhitung jumlahnya."<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"><span style="font-size: 8.5pt; font-family: Verdana;" lang="EN-GB">Ibn Hajar berkata mengenai beliau, "Beliau adalah seorang yang sangat berani dan berpengetahuan luas. Disamping itu beliau sangat faham dengan perbedaan pendapat diantara madzhab-madzhab salaf. Beliau juga sangat mengagumi Ibn taimiyyah, sehingga tidak ada satupun pendapat yang difatwakannya yang tidak sesuai dangan ajaran-ajaran Ibn Taimiyyah. Bahkan beliau sangat mendukung pendapat-pendapat yang telah difatwakan oleh gurunya itu. Disamping itu beliau juga benyak menyempurnakan kitab-kitab Ibn Taimiyah." Ibn Hajar juga berkata, "Jika beliau shalat subuhmaka tidak berdiri dari duduknya untuk berdzikir kepada Allah sampai matahari sudah tinggi." Ibn Hajar berkata, "beliau adalah figur yang menjadi panutan bagi saya. Apabila saya tidak meniru amaliyah beliau pasti saya tidak akan bia tegar seperti sakerang."<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"><span style="font-size: 8.5pt; font-family: Verdana;" lang="EN-GB">Mulla Ali al Qari' berkata tentang beliau dan Ibn Taimiyyah, " keduanya merupakan tokoh besar di kalangan Ahlus Sunnah wal Jama'ah dan juga termasuk pemimpin ummat."<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"><span style="font-size: 8.5pt; font-family: Verdana;" lang="EN-GB">Al Hafidz al Suyuti berkata,"Beliau telah berhasil menjadi menjadi seorang ulama besar dalam bidang tafsir, hukum Islam, ilmu ushul dan ilmu bahasa."<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"><span style="font-size: 8.5pt; font-family: Verdana;" lang="EN-GB">Al Hafidz ibn Nashit al Din al Syafi'I berkata, "Beliau adalah seorang muhaqqiq dan pengarang yang produktif serta ahli tafsir yang jarang ada tandingannya."<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"><span style="font-size: 8.5pt; font-family: Verdana;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"><b><span style="font-size: 8.5pt; font-family: Verdana;" lang="EN-GB">Cobaan Hidup yang Dialami </span></b><span style="font-size: 8.5pt; font-family: Verdana;" lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"><span style="font-size: 8.5pt; font-family: Verdana;" lang="EN-GB">Ibn Qayyim telah mengalami cobaat seperti yang dialami oleh gurunya dan juga seperti yang banyak menimpa para mujadid lainnya, baik berupa siksaan dan penganiayaan. Beliau pernah diikat di sebuah batang pohon kurma setelah merasakan siksaan dan diseret dengan unta sambil dicambuk dengan cemeti besi. Beliau tidak dibebaskan sampai gurunya (Ibn Taimiyyah) wafat.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"><span style="font-size: 8.5pt; font-family: Verdana;" lang="EN-GB">Banyak lagi cobaan lain yang beliau rasakan, diantaranya yang menimpa beliau ketika mengingkari kegiatan orang-orang yang berziarah ke makan Nabi Ibrahim. Disela-sela penahanan atas diri beliau, beliau lebih sering untuk membaca al Qur'an, bertadabbur dan berfikir yang menyebabkan Allah membukakan banyak kebaikan dan ilmu yang luas bagi beliau.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"><span style="font-size: 8.5pt; font-family: Verdana;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"><b><span style="font-size: 8.5pt; font-family: Verdana;" lang="EN-GB">Khazanah Intelektual Ibn Qayyim </span></b><span style="font-size: 8.5pt; font-family: Verdana;" lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"><span style="font-size: 8.5pt; font-family: Verdana;" lang="EN-GB">Bukanlah suatu hal yang aneh apabila Ibn Qayyim menjelma sebagai sosok inelektual yang handal. Beliau dibesarkan dalam iklim yang sangat subur, ketika banyak ulama alim yang hidup pada waktu itu. Sejak dini beliau benar-benar sudah memberikan dirinya untuk menekuni dunia pendidkan baik di bidang fikih, bahasa, ilmu kalam dantasawuf. Begitu juga dengan perhatian beliau dalam sejarah kenabian dan sejarah umum. Ilmu-ilmu sosial yang beliau pelajari juga cukup memadai. <st1:place st="on">Para</st1:place> pembaca karya-karya beliau akan dibuat tercengang mengetahui bahwa beliau juga sangat mahir dalam bidang sastra, ilmu nahwu dan kemahiran olah sya'ir. Beliau sangat menguasai berbagai keahlian dan pengetahuan yang sedang melejit pada jamannya. Beliau dalah seorang kutu buku dan mempunyai koleksi buku yang tidak terhitung jumlahnya. Sampai-sampai setelah beliau wafat, anak keturunannya menjual buku-buku koleksi tersebut dengan membutuhkan waktu beberapa tahun. Itu belum termasuk yang sengaja dijadikan koleksi pribadi bagi mereka sendiri.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"><span style="font-size: 8.5pt; font-family: Verdana;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"><b><span style="font-size: 8.5pt; font-family: Verdana;" lang="EN-GB">Guru dan Murid Ibn Qayyim </span></b><span style="font-size: 8.5pt; font-family: Verdana;" lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"><span style="font-size: 8.5pt; font-family: Verdana;" lang="EN-GB">Diantara guru-guru Ibn Qayyim adalah Ibn Abd al Daim, Isa al Mutha'im, al Qadhi Taqy al Din ibn Sulaiman, Ibn Al Syaraazy, al Syahab al Naabalasy al 'Abir, Isma'il ibn Maktum, Fatimah binti Jauhar dan masih banyak lagi yang lainnya. Beliau belajar bahasa Arab kepada Ibn al Fath dan al Majd al Tunisy. Berguru ilmu ushul fikih kepada al Shafy al Hindy. Mendalami ilmu fiqih kepdada al Majd al Haraany al taqy al Din ibn Taimiyyah yang benyak membentuk sistem berfikirnya. Ibn Qayyim juga banyak sekali menyerap ilmu dari gurunya yang disebut terakhir, bahkan selalu menyertai gurunya tersebut sampai diamenutup mata untuk yang terakhir kalinya. Al Hafidz Ibn Hajar Al Asqalany berkata, "Andaikata Syaikh Ibnu taimiyyah tidak memiliki riwayat hidup lain kecuali hanya muridnya yang satu ini yaitu Ibn Qayyim, pasti hal ini sudah cukup untuk menunjukkan keagungan dan kedudukannya.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"><span style="font-size: 8.5pt; font-family: Verdana;" lang="EN-GB">Adapun murid-murid yang menimba ilmu pengetahuan dari beliau sangat banyak jumlahnya. Diantara mereka adalah al Hafidz Zain al Din Abd al Rahman ibn Rajab yang mengarang kitab Thabaqat al hanabilah, Syams al Din Muhammad ibn Abd al Qadir al Nabalasy penulis kitab Mukhtashar Thabaqat al hanabilah li Abi Ya'la. Diantara murid-murid Ibn Qayyim yang laina adalah Ibn Katsir pengarang kitab al Bidayah wa al Nihayah yang mengakui bahwa Ibn Qayyim sebagai orang yang baik budi pekertinya, fasih bacaan al Qura'anya, suka menjalin persahabatan dan tidak pernah merasa dengki kepada siapapun apalagi sampai menganiaya orang lain. Murid-murid yang lain adalah ibn Abd al Hadi yang dikatakan oleh Ibn Rajab bahwa banyak sekali orang yang mengkaji ilmu dari Ibn Qayyim, tidak terkecuali para tokoh besar yang juga mengagumkan sekaligus menimba ilmu beliau seperti Ibn Abd al Hadi dan lannya.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"> </div><p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"><span style="font-size: 8.5pt; font-family: Verdana;" lang="EN-GB"> <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;"><span lang="EN-GB">Dinukil dari kitab : al Manar al Munif fi al Shahih wal Dhaif (judul terjemahan : Studi Kritik terhadap Hadits fadhilah Amal) </span></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 255, 153);" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;"><span lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></span></p>dzucky_brotherhoodhttp://www.blogger.com/profile/17148105239315716536noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3323916565142130578.post-36140133209371923502008-01-09T09:00:00.001-08:002008-01-09T09:04:54.568-08:00Mushab Bin Umair<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNFLuHqEwBYNzNCGXapnb1uzSAsNwJ8Xr1c3izQHSg-Td1vPuykM8Go2GiA0eZXbi6GsMSOGpwC9T3Pf45Clae0lCk2G8GtkMJOpZHRgsjm_W2KCb1tyudLdtsYUXB_t2cNuzlwjLP1uyo/s1600-h/Background.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNFLuHqEwBYNzNCGXapnb1uzSAsNwJ8Xr1c3izQHSg-Td1vPuykM8Go2GiA0eZXbi6GsMSOGpwC9T3Pf45Clae0lCk2G8GtkMJOpZHRgsjm_W2KCb1tyudLdtsYUXB_t2cNuzlwjLP1uyo/s320/Background.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5153523568424303154" border="0" /></a><br /> <p style="text-align: center; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal">MUSH'AB BIN UMAIR<br />"Duta Islam Yang Pertama" </p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><br /><span style="font-size:85%;">Mush'ab bin Umair salah seorang di antara para shahabat Nabi. Alangkah baiknya jika kit, memulai kisah dengan pribadi-nya: Seorang remaja Quraisy terkemuka, seorang yang paling ganteng dan tampan, penuh dengan jiwa dan semangat kemudaan <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;"><st1:place st="on">Para</st1:place></span><span style="font-size:85%;"> muarrikh dan ahli riwayat melukiskan semangat kemudaannya dengan kalimat: "Seorang warga <st1:city st="on"><st1:place st="on">kota</st1:place></st1:city> Mekah yang mempunyai nama paling harum"· <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Ia lahir dan dibesarkan dalam kesenangan, dan tumbuh dalam lingkungannya· Mungkin tak seorang pun di antara anak-anak muda Mekah yang beruntung dimanjakan oleh kedua orang tuanya demikian rupa sebagai yang dialami Nlush'ab bin Umair. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Mungkinkah kiranya anak muda yang serba kecukupan, biasa hidup mewah dan manja, menjadi buah-bibir gadis-gadis Mekah dan menjadi bintang di tempat-tempat pertemuan, akan meningkat sedemikian rupa hingga menjadi buah ceritera tentang keimanan, menjadi tamsil dalam semangat kepahlawanan Sungguh, suatu riwayat penuh pesona, riwayat Mush'ab bin Umair atau "Mush'ab yang balk", sebagai biasa digelarkan oleh Kaum Muslimin. Ia salah satu di antara pribadi-pribadi Muslimin yang ditempa oleh Islam dan dididik oleh Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Tetapi corak pribadi manakah?<br />Sungguh, kisah hidupnya menjadi kebanggaan bagi kemanusiaan umumnya.<br />Suatu hari anak muda ini mendengar berita yang telah tersebar luas di kalangan warga Mekah mengenai Muhammad al-Amin ... Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, yang mengatakan bahwa dirinya telah diutus Allah sebagai pembawa berita suka maupun duka, sebagai da'i yang mengajak ummat beribadat kepada Allah Yang Maha Esa. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Sementara perhatian warga Mekah terpusat pada berita itu, dan tiada yang menjadi buah pembicaraan mereka kecuali tentang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam serta Agama yang dibawanya, maka anak muda yang manja ini paling banyak mendengar berita itu. Karena walaupun usianya masih belia, tetapi ia menjadi bunga majlis tempat-tempat pertemuan yang selalu diharapkan kehadirannya oleh para anggota dan teman-temannya. Gayanya yang tampan dan otaknya yang cerdas merupakan keistimewaan Ibnu Umair, menjadi daya pemikat dan pembuka jalan pemecahan masalah. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Di antara berita yang didengarnya ialah bahwa Rasulullah bersama pengikutnya biasa mengadakan pertemuan di suatu tempat yang terhindar Sauh dari gangguan gerombolan Quraisy dan ancaman-ancamannya, yaitu di bukit Shafa di rumah Arqam bin Abil Arqam. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Keraguannya tiada berjalan lama, hanya sebentar waktu ia menunggu, maka pada suatu senja didorong oleh kerinduannya pergilah ia ke rumah Arqam menyertai rombongan itu. Di tempat itu Rasulullah saw. sering berkumpul dengan para shahabatnya, tempat mengajamya ayat-ayat al-Quran dan membawa mereka shalat beribadat kepada Allah Yang Maha Akbar. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Baru saja Mush'ab mengambil tempat duduknya, ayat-ayat al-Quran mulai mengalir dari kalbu Rasulullah bergema melalui kedua bibirnya dan sampai ke telinga, meresap di hati para pendengar. Di senja itu Mush'ab pun terpesona oleh untaian kalimat Rasulullah yang tepat menemui sasaran pada kalbunya. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Hampir saja anak muda itu terangkat dari tempat duduknya karena rasa haru, dan serasa terbang ia karena gembira. Tetapi Rasulullah mengulurkan tangannya yang penuh berkat dan kasih sayang dan mengurut dada pemuda yang sedang panas bergejolak, hingga tiba-tiba menjadi sebuah lubuk hati yang tenang dan damai, tak obah bagai lautan yang teduh dan dalam. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Pemuda yang telah Islam dan Iman itu nampak telah memiliki ilmu dan hikmah yang luas -- berlipat ganda dari ukuran usianya -- dan mempunyai kepekatan hati yang mampu merubah jalan sejarah ...!<br />Khunas binti Malik yakni ibunda Mush'ab, seorang yang berkepribadian kuat dan pendiriannya tak dapat ditawar atau diganggu gugat. la wanita yang disegani bahkan ditakuti. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Ketika Mush'ab menganut Islam, tiada satu kekuatan pun yang ditakuti dan dikhawatirkannya selain ibunya sendiri, bahkan walau seluruh penduduk Mekah beserta berhala-berhala para pembesar dan padang pasirnya berubah rupa menjadi suatu kekuatan yang menakutkan yang hendak menyerang dan menghancurkannya, tentulah Mush'ab akan menganggapnya enteng. Tapi tantangan dari ibunya bagi Mush'ab tidak dapat dianggap kecil. Ia pun segera berpikir keras dan mengambil keputusan untuk menyembunyikan keislamannya sampai terjadi sesuatu yang dikehendaki Allah. Demikianlah ia senantiasa bolak-balik ke rumah Arqam menghadiri majlis Rasulullah, sedang hatinya merasa bahagia dengan keimanan dan sedia menebusnya dengan amarah murka ibunya yang belum mengetahui berita keislamannya. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Tetapi di <st1:city st="on"><st1:place st="on">kota</st1:place></st1:city> Mekah tiada rahasia yang tersembunyi, apalagi dalam suasana seperti itu. Mata kaum Quraisy berkeliaran di mana-mana mengikuti setiap langkah dan menyelusuri setiap jejak. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Kebetulan seorang yang bernama Usman bin Thalhah melihat Mush'ab memasuki rumah Arqam secara sembunyi. Kemudian pada hari yang lain dilihatnya pula ia shalat seperti Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Secepat kilat ia mendapatkan ibu Mush'ab dan melaporkan berita yang dijamin kebenarannya. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Berdirilah Mush'ab di hadapan ibu dan keluarganya serta para pembesar Mekah yang berkumpul di rumahnya. Dengan hati yang yakin dan pasti dibacakannya ayat-ayat al-Quran yang disampaikan Rasulullah untuk mencuci hati nurani mereka, mengisinya dengan hikmah dan kemuliaan, kejujuran dan ketaqwaan. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Ketika sang ibu hendak membungkam mulut puteranya dengan tamparan keras, tiba-tiba tangan yang terulur bagai anak panah itu surut dan jatuh terkulai -- demi melihat nur atau cahaya yang membuat wajah yang telah berseri cemerlang itu kian berwibawa dan patut diindahkan -- menimbulkan suatu ketenangan yang mendorong dihentikannya tindakan. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Karena rasa keibuannya, ibunda Mush'ab terhindar memukul dan menyakiti puteranya, tetapi tak dapat menahan diri dari tuntutan bela berhala-berhalanya dengan jalan lain. Dibawalah puteranya itu ke suatu tempat terpencil di rumahnya, lalu dikurung dan dipenjarakannya amat rapat. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Demikianlah beberapa lama Mush'ab tinggal dalam kurungan sampai saat bebeuapa orang Muslimin hijrah ke Habsyi. Mendengar berita hijrah ini Mush'ab pun mencari muslihat, dan berhasil mengelabui ibu dan penjaga-penjaganya, lain pergi ke Habsyi melindungkan diri. Ia tinggal di <st1:city st="on"><st1:place st="on">sana</st1:place></st1:city> bersama saudara-saudaranya kaum Muhajirin, lain pulang ke Mekah. Kemudian ia pergi lagi hijrah kedua kalinya bersama para shahabat atas titah Rasulullah dan karena taat kepadanya. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Balk di Habsyi ataupun di Mekah, ujian dan penderitaan yang harus dilalui Mush'ab di tiap saat dan tempat kian meningkat.<br />Ia telah selesai dan berhasil menempa corak kehidupannya menurut pola yang modelnya telah dicontohkan Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam la merasa puas bahwa kehidupannya telah layak untuk dipersembahkan bagi pengurbanan terhadap Penciptanya Yang Maha Tinggi, Tuhannya Yang Maha Akbar ... <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Pada suatu hari ia tampil di hadapan beberapa orang Muslimin yang sedang duduk sekeliling Rasulullah saw. Demi memandang Mush'ab, mereka sama menundukkan kepala dan memejamkan mata, sementara beberapa orang matanya basah karena duka. Mereka melihat Mush'ab memakai juSah usang yang bertambal-tambal, padahal belum lagi hilang dari ingatan mereka -- pakaiannya sebelum masuk Lslam -- tak obahnya bagaikan kembang di taman, berwarna warni dan menghamburkan bau yang wangi. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Adapun Rasulullah, menatapnya dengan pandangan penuh arti, disertai cinta kasih dan syukur dalam hati, pada kedua bihirnya tersungging senyuman mulia, seraya bersabda:<br /><i style="">Dahulu saya lihat Mush'ab ini tak ada yang mengimbangi daiam memperoleh k esenangan dari orang tuanya, kemudian ditinggalhannya semua itu demi cintanya hepada Allah dan Rasul-Nya.</i> <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Semenjak ibunya merasa putus asa untuk mengembalikan Mush'ab kepada agama yang lama, ia telah menghentikan segala pemberian yang biasa dilimpahkan kepadanya, bahkan ia tak sudi nasinya dimakan orang yang telah mengingkari berhala dan patut beroleh kutukan daripadanya, walau anak kandungnya sendiri. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Akhir pertemuan Mush'ab dengan ibunya, ketika perempuan itu hendak mencoba mengurungnya lagi sewaktu ia pulang dari Habsyi. Ia pun bersumpah dan menyatakan tekadnya untuk membunuh orang-orang suruhan ibunya bila rencana itu dilakukan. Karena sang ibu telah mengetahui kebulatan tekad puteranya yang telah mengambil satu keputusan, tak ada jalan lain baginya kecuali melepasnya dengan cucuran air mata, sementara Mush'ab mengucapkan selamat berpisah dengan menangis pula. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Saat perpisahan itu menggambarkan kepada kita kegigihan luar biasa dalam kekafiran fihak ibu, sebaliknya kebulatan tekad yang lebih besar dalam mempertahankan keimanan dari fihak anak. Ketika sang ibu mengusirnya dari rumah sambil berkata: "Pergilah sesuka hatimu! Aku bukan ibumu lagi". <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Maka Mush'ab pun menghampiri ibunya sambil berkata: !'Wahai bunda! Telah anakanda sampaikan nasihat kepada bunda, dan anakanda menaruh kasihan kepada bunda. Karena itu saksikanlah bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya". <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Dengan murka dan naik darah ibunya menyahut: "Demi bintang! Sekali-kali aku takkan masuk ke dalam Agamamu itu.<br />Otakku bisa jadi rusak, dan buah pikiranku takkan diindahkan orang lagi". <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Demikian Mush'ab meninggalkari kemewahan dan kesenangan yang dialaminya selama itu, dan memilih hidup miskin dan sengsara. Pemuda ganteng dan perlente itu, kini telah menjadi seorang melarat dengan pakaiannya yang kasar dan usang, sehari makan dan beberapa hari menderita lapar. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Tapi jiwanya yang telah dihiasi dengan 'aqidah suci dan cemerlang berkat sepuhan Nur Ilahi, telah merubah dirinya menjadi seorang manusia lain, yaitu manusia yang dihormati, penuh wibawa dan disegani ... <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Suatu saat Mush'ab dipilih Rasulullah untuk melakukan suatu tugas maha penting saat itu. Ia menjadi duta atau utusan Rasul ke Madinah untuk mengajarkan seluk beluk Agama kepada orang-orang Anshar yang telah beriman dan bai'at kepada Rasulullah di bukit 'Aqabah. Di samping itu mengajak orang-orang lain untuk menganut Agama-Allah, serta mempersiapkan kota Madinah untuk menyambut <i style="">hijratul Rasul </i>sebagai peuistiwa besar. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Sebenamya di kalangan shahabat ketika itu masih banyak yang lebih tua, lebih beupengarub dan lebih dekat hubungan kekeluargaannya dengan Rasulullah daripada Mush'ab. Tetapi Rasulullah menjatuhkan pilihannya kepada "Mush'ab yang baik". <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Dan bukan tidak menyadari sepenuhnya bahwa beliau telah memikulkan tugas amat penting ke atas pundak pemuda itu, dan menyerahkan kepadanya tanggung jawab nasib Agama Islam di kota Madinah, suatu kota yang tak lama lagi akan menjadi kota tepatan atau kota hijrah, pusat para da'i dan da'wah, tempat berhimpunnya penyebar Agama dan pembela al-Islam. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Mush'ab memikul amanat itu dengan bekal karunia Allah kepadanya, berupa fikiran yang cerdas dan budi yang luhur.<br />Dengan sifat zuhud, kejujuran dan kesungguhan hati, ia berhasil melunakkan dan menawan hati penduduk Madinah hingga mereka beuduyun-duyun masuk Islam. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Sesampainya di Madinah, didapatinya Kaum Muslimin di sana tidak lebih dari dua belas orang, yakni hanya orang-orang yang telah bai'at di bukit 'Aqabah. Tetapi tiada sampai beberapa bulan kemudian, meningkatlah orang yang sama-sama memenuhi panggilan Allah dan Rasul-nya. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Pada musim haji berikutnya dari perjanjian 'Aqabah, Kaum Muslimin Madinah mengirim perutusan yang mewakili mereka menemui Nabi. Dan perutusan itu dipimpin oleh guru mereka, oleh duta yang dikirim Nabi kepada mereka, yaitu Mush'ab bin Umair. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Dengan tindakannya yang tepat dan bijaksana, Mush'ab bin Umair telah membuktikan bahwa pilihan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam atas dirinya itu tepat. Ia memahami tugas dengan sepenuhnya, hingga tak terlanjur melampaui batas yang telah ditetapkan. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">la sadar bahwa tugasnya adalah menyerLi kepada Allah, menyampaikan berita gembira lahirnya suatu Agama yang mengajak manusia mencapai hidayah Allah, membimbing mereka ke jalan yang lurus. Akhlaqnya mengikuti pola hidup Rasulullah yang diimaninya, yang mengemban kewajiban hanya menyampaikan belaka .... <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Di Madinah Mush'ab tinggal sebagai tamu di rumah As'ad bin Zararah. Dengan didampingi As'ad, ia pergi mengunjungi kabilah-kabilah, rumah-rumah dan tempat-tempat pertemuan, untuk membacakan ayat-ayat; Kitab Suci dari Allah, menyampaian kalimattullah "bahwa Allah Tuhan Maha Esa" secara hati-hati. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Pernah ia menghadapi beberapa peristiwa yang mengancam keselamatan diri serta shahabatnya, yang nyaris celaka kalau tidak karena kecerdasan akal dan kebesaran jiwanya. Suatu hari, ketika ia sedang memberikan petuah kepada orang-orang, tiba-tiba disergap Usaid bin Hudlair kepala suku kabilah Abdul Asyhal di Madinah. Usaid menodong Mush'ab dengan menyentakkan lembingnya. Bukan main marah dan murkanya Usaid, menyaksikan Mush'ab yang dianggap akan mengacau dan menyelewengkan anak buahnya dari agama mereka, serta mengemukakan Tuhan Yang Maha Esa yang belum pernah mereka kenal dan dengar sebelum itu. Padahal menurut anggapan Usaid, tuhan-tuhan mereka yang bersimpuh lena di tempatnya masing-masing mudah dihubungi secara kongkrit. Jika seseorang memerlukan salah satu di antaranya, tentulah ia akan mengetahui tempatnya dan segera pergi mengunjunginya untuk memaparkan kesulitan serta menyampaikan permohonan. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Demikianlah yang tergambar dan terbayang dalam fikiran suku Abdul Asyhal.<br />Tetapi Tuhannya Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam -- yang diserukan beribadah kepada-Nya -- oleh utusan yang datang kepada mereka itu, tiadalah yang mengetahui tempat-Nya dan tak seorang pun yang dapat melihat-r\jya. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Demi dilihat kedatangan Usaid bin Hudlair yang murka bagaikan api sedang berkobar kepada orang-orang Islam yang duduk beusama Mush'ab, mereka pun merasa kecut dan takut.<br />Tetapi "Mush'ab yang baik" tetap tinggal tenang dengan air muka yang tidak berubah. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Bagaikan singa hendak menerkam, Usaid berdiri di depan Mush'ab dan As'ad bin Zararah, bentaknya: "Apa maksud kalian datang ke kampung kami ini, apakah hendak membodohi rakyat kecil kami? Tinggalkan segera tempat ini, jika tak ingin segera nyawa kalian melayang!" <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Seperti tenang dan mantapnya samudera dalam..., laksana terang dan damainya cahaya fajar ...,terpancarlah ketulusan hati "Mush'ab yang baik", dan bergeraklah lidahnya mengeluarkan ucapan halus, katanya: "Kenapa anda tidak duduk dan mendengarkan dulu? Seandainya anda menyukai nanti, anda dapat menerimanya. Sebaliknya jika tidak, kami akan menghentikan apa yang tidak anda sukai itu!" <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Sebenamya Usaid seorang berakal dan berfikiran sehat. Dan sekarang ini ia diajak oleh Mush'ab untuk berbicara dan meminta petimbangan kepada hati nuraninya sendiri. Yang dimintanya hanyalah agar ia bersedia mendengar dan bukan lainnya. Jika ia menyetujui, ia akan membiarkan Mush'ab, dan jika tidak, maka Mush'ab berjanji akan meninggalkan kampung dan masyarakat mereka untuk mencari tempat dan masyauakat lain, dengan tidak merugikan ataupun dirugikan orang lain. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">"Sekarang saya insaf", ujar Usaid, lalu menjatuhkan lembingnya ke tanah dan duduk mendengarkan. Demi Mush'ab membacakan ayat-ayat al-Quran dan menguraikan da'wah yang dibawa oleh Muhammad bin Abdullah saw., maka dada Usaid pun mulai terbuka dan bercahaya, beralun berirama mengikuti naik turunnya suara serta meresapi keindahannya Dan belum lagi Mush'ab selesai dari uraiannya. Usaid pun berseru kepadanya dan kepada shahabatnya: "Alangkah indah dan benarnya ucapan itu .. ·! Dan apakah yang barns dilaknkan oleb orang yang hendak masuk <i style="">Agama </i>ini?" Maka sebagai jawabannya gemuruhlah suara tahlil, serempak seakan hendak menggoncangkan bumi. Kemudian ujar Mush'ab: "Hendaklah ia mensucikan diri, pakaian dan badannya, serta bersaksi bahwa tiada Tuhan yang haq diibadahi melainkan Allah". <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Beberapa lama Usaid meninggalkan mereka, kemudian kembali sambil meme·ras air dari rambutnya, lain ia berdiri sambil menyatakan pengakuannya bahwa tiada Tuhan yang haq diibadahi melainkan Allah dan bahwa Muhammad itu utusan Allah …. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Secepatnya berita itu pun tersiarlah. Keidaman Usaid disusul oleh kehadiran Sa'ad bin Mu'adz. Dan setelah mendengar uraian Mush'ab, Sa'ad merasa puas dan masuk Islam pula.<br />Langkah ini disusul pula oleh Sa'ad bin 'Ubadah. Dan dengan keislaman mereka ini, berarti selesailah persoalan dengan berbagai suku yang ada di Madinah. Warga kota Madinah saling berdatangan dan tanya-bertanya sesama mereka: "Jika Usaid bin Hudlair, Sa'ad bin 'Ubadah dan Sa'ad bin Mu'adz telah masuk Islam, apalagi yang kita tunggu .... Ayolah kita pergi kepada Mush'ab dan beriman bersamanya! Kata orang, kebenaran itu terpancar dari celah-celab giginya!" <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Demikianlah duta Rasulullah yang pertama telah mencapai hasil gemilang yang tiada taranya, suatu keberhasilan yang memang wajar dan layak diperolehnya· Hari-hari dan tahun-tahun pun berlalu, dan Rasulullah bersama para shahabatnya hijral ke Madinah. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Orang-orang Quraisy semakin geram dengan dendamnya, mereka menyiapkan tenaga untuk melanjutkan tindakan kekerasan terhadp hamba-hamba Allah yang shalih. Terjadilah perang Badar dan kaum Quraisy pun beroleh pelajaran pahit yang menghabiskan sisa-sisa fikiran sehat mereka, hingga mereka berusaha untuk menebus kekalahan. Kemudian datanglah giliran perang Uhud, dan Kaum Muslimin pun bersiap-siap mengatur barisan. Rasulullah berdiri di tengah barisan itu, menatap setiap wajah orang beriman menyelidiki siapa yang sebaiknya membawa bendera. Maka terpanggillah "Mush'ab yang baik", dan pahlawan itu tampil sebagai pembawa bendera. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Peperangan berkobar lalu berkecamuk dengan sengitnya. Pasukan panah melanggar tidak mentaati peraturan Rasulullah, mereka meninggalkan kedudukannya di celah bukit setelah melihat orang-orang musyrik menderita kekalahan dan mengundurkan diri. Perbuatan mereka itu secepatnya merubah suasana, hingga kemenangan Kaum Muslimin beralih menjadi kekalahan. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Dengan tidak diduga pasukan berkuda Quraisy menyerbu Kaum Muslimin daui puncak bukit, lalu tombak dan pedang pun berdentang bagaikan mengamuk, membantai Kaum Muslimin yang tengah kacau balau. Nlelihat barisan Kaum Muslimin porak poranda, musuh pun menujukan st?rangan ke arah Rasulullah dengan maksud menghantamnya. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Mush'ab bin Umair menyadari suasana gawat ini. Maka diacungkannya bendera setinggi-tingginya dan bagaikan ngauman singa ia bertakbir sekeras-kerasnya, lain maju ke muka, melompat, mengelak dan berputar lalu menerkam. Minatnya tertuju untuk menarik perhatian musuh kepadanya dan melupakan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam Dengan demikian dirinya pribadi bagaikan membentuk bauisan tentara ... <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Sungguh, walaupun seorang diri, tetapi Mush'ab beutempur laksana pasukan tentara besar .... Sebelah tangannya memegang bendera bagaikan tameng kesaktian, sedang yang sebelah lagi menebaskan pedang dengan matanya yang tajam .... Tetapi musuh kian bertambah banyak juga, mereka hendak menyeberang dengan menginjak-injak tubuhnya untuk mencapai Rasulullah . <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Sekarang marilah kita perhatikan saksi mata, yang akan menceriterakan saat-saat terakhir pahlawan besar Mush'ab bin Umair.<br />Berkata Ibnu Sa'ad: "Diceriterakan kepada kami oleh Ibrahim bin Muhammad bin Syurahbil al-'Abdari dari bapaknya, ia berkata: <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Mush'ab <i style="">bin Umair adalah pembawa bendera di Perang Uhud. Tatkala barisan Kaum Muslimin pecah, Mush'ab bertahan pada kedudukannya. Datanglah seorang musuh berkuda, Ibnu &umaiah namanya, </i>lalu <i style="">menebas tangannya hingga putus, sementara Mush'ab mengucapkan:<br />Muhammad itu tiada lain hanyaIah seorang Rasul, yang sebelumnya telah didahului oleh beberapa Rasul': Maka dipegangnya bendera dengan tangan hirinya sambil membungkuk melindunginya. Musuh pun menebas tangan kirinya itu hingga putus pula. Mushab membungkuk ke arah bendera, </i>lalu <i style="">dengan kedua pangkal lengan meraihnya he dada sambil mengucaphan: "Muhammad itu tiada lain hanyalah seorang Rasulj dan sebelumnya telah didahului oleh beberapa Rasul': Lalu orang berkuda itu menyerangnya ketiga kali dengan tombak, dan menusukkannya hingga tombak itu pun patah. Mushab</i> <i style="">pun gugur, dan bendera jatuh </i>" <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Gugurlah Mush'ab dan jatuhlah bendera .... Ia gugur sebagai bintang dan mahkota para syuhada .... Dan hal itu dialaminya setelah dengan keberanian luar biasa mengarungi kancah pengurbanan dan keimanan. Di saat itu Mush'ab berpendapat bahwa sekiranya ia gugur, tentulah jalan para pembunuh akan terbuka lebar menuju Rasulullah tanpa ada pembela yang akan mempertahankannya. Demi cintanya yang tiada terbatas kepada Rasulullah dan cemas memikirkan nasibnya nanti, ketika ia akan pergi berlalu, setiap kali pedang jatuh menerbangkan sebelah tangannya, dihiburnya dirinya dengan ucapan: "Muhammad itu tiada lain hanyalah seorang Rasul, dan sebelumnya telah didahului oleh beberapa Rasul" <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Kalimat yang kemudian dikukuhkan sebagai wahyu ini selalu diulang dan dibacanya sampai selesai, hingga akhirnya menjadi ayat al-Quran yang selalu dibaca orang ....<br />Setelah pertempuran usai, ditemukanlah jasad pahlawan ulung yang syahid itu terbaring dengan wajah menelungkup ke tanah digenangi darahnya yang mulia ....Dan seolah-olah tubuh yang telah kaku itu masih takut menyaksikan bila Rasulullah ditimpa bencana, maka disembunyikannya wajahnya agar tidak melihat peristiwa yang dikhawatirkan dan ditakutinya itu. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Atau mungkin juga ia merasa main karena telah gugur sebelum hatinya tenteram beroleh kepastian akan keselamatan Rasulullah, dan sebelum ia selesai menunaikan tugasnya dalam membela dan mempertahankan Rasulullah sampai berhasil. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Wahai Mush'ab cukuplah bagimu ar-Rahman ....<br />Namamu harum semerbak dalam kehidupan ....<br />Rasulullah bersama para shahabat datang meninjau medan pertempuran untuk menyampaikan perpisahan kepada para syuhada. Ketika sampai di tempat terbaringnya jasad Mush'ab, bercucuranlah dengan deras air matanya. Berkata Khabbah ibnul'Urrat: <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;"><i style="">"Kami hijrah di jalan Allah bersama Rasulullah </i></span><span style="font-size:85%;">Shallallahu 'alaihi wa sallam <i style="">dengan mengharap keridhaan-Nya, hingga pastilah sudah pahala di sisi Allah. Di antara hami ada yang telah berlalu sebelum menikmati' pahalanya di dunia ini sedihit pun juga. Di antaranya ialah Mush'ab bin Umair yang tewa</i> s <i style="">di perang Uhud. Tak sehelai pun kain untuk menutupinya selain sehelai burdah. Andainya ditaruh di atas kepalanya, terbukalah kedua belah kakinya. Sebaliknya bila ditutupkan ke kakinya, terbukalah kepalanya. Maka sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam "Tutupkanlah ke bagian kepalanya, dan dahinya tutupilah delagan rumput idzkhir!"</i> <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Betapa pun luka pedih dan duka yang dalam menimpa Rasulullah karena gugur pamanda Hamzah dan dirusak tubuhnya oleh orang-orang musyrik demikian rupa, hingga bercucurlah air mata Nabi .... Dan betapapun penuhnya medan laga dengan mayat para shahabat dan kawan-kawannya, yang masing-masing mereka baginya merupakan panji-panji ketulusan, kesucian dan cahaya .... Betapa juga semua itu, tapi Rasulullah tak melewatkan berhenti sejenak dekat jasad dutanya yang pertama, untuk melepas dan mengeluarkan isi hatinya .... Memang, Rasulullah berdiri di depan Mush'ab bin Umair dengan pandangan mata yang pendek bagai menyelubunginya dengan kesetiaan dan kasih sayang, dibacakannya ayat:<br /><i style="">Di antara orang-orang Mu inin terdapat pahlawan-pahlawan yang telah menepati janjinya dengan Allah.</i>(Q.S. 33 al-Ahzab: 23) <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Kemudian dengan mengeluh memandangi burdah yang digunakan untuk kain tutupnya, seraya bersabda:<br /><i style="">Ketika di Mekah dulu, tak seorang pun aku lihat yang lebih halus pakaiannya dan lebih rapi rambutnya daripadamu. Tetapi seharang ini, dengan rambutmu yang kusut masai, hanya dibalut sehelai burdah.</i> <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Setelah melayangkan pandang, pandangan sayu ke arah medan serta para syuhada kawan-kawan Mush'ab yang tergeletak di atasnya, Rasulullah berseru:<br /><i style="">Sungguh, Rasulullah akan menjadi saksi nanti di hari qiamat, bahwa tuan-tuan semua adalah syuhada di sisi Allah.</i> <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="MsoNormal"><span style="font-size:11;"><span style="font-size:85%;">Kemudian sambil berpaling ke arah shahabat yang masih hidup, sabdanya:<br /><i style="">Hai manusia! Berziarahlah dan berltunjunglah kepada mereka, serta ucaphanlah salam Demi Allah yang menguasai nyawaku, tak seorang Muslim pun sampai hari qiamat yang memberi salam kepada mereka, pasti mereha akan mem balasnya.<br /><br /></i>Salam atasmu wahai Mush'ab ....<br />Salam atasmu sekalian, wahai para syuhada ....<br />Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.</span><o:p></o:p></span></p>dzucky_brotherhoodhttp://www.blogger.com/profile/17148105239315716536noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3323916565142130578.post-51816817410719419412008-01-09T08:51:00.000-08:002008-01-09T09:00:05.176-08:00Ayo, Boikot Produk Yahudi dan Sekutunya<span style="font-size:85%;"><br /></span> <div style="text-align: center; color: rgb(153, 102, 51); font-weight: bold;"><span style="font-size:85%;"><a class="title" href="http://boikot.wordpress.com/2007/05/25/kasus-denmark-momentum-hidupkan-kembali-aksi-boikot/" style="text-decoration: none;" rel="bookmark" title="Permanent Link: KASUS DENMARK, MOMENTUM HIDUPKAN KEMBALI AKSI BOIKOT!">KASUS DENMARK, MOMENTUM HIDUPKAN KEMBALI AKSI BOIKOT!</a></span></div> <div style="color: rgb(153, 102, 51); font-weight: bold;" class="cite"><span style="font-size:85%;"><br />Friday May 25th 2007, 3:54 pm<br /><br /><a href="http://ms.wordpress.com/tag/mukaddimah/" title="View all posts in Mukaddimah" rel="category tag"></a></span></div> <div style="color: rgb(153, 102, 51); font-weight: bold;" class="snap_preview"><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Pertengahan 2005, penulis Denmark Kare Bluitgen berniat menerbitkan sebuah buku yang berisi kisah Nabi Muhammad SAW. Naskah sudah selesai, tinggal mencari illustrator buku tersebut. Awalnya Bluitgen mengontak tiga orang illustrator kenalannya, kepada mereka Bluitgen menawarkan agar ketiganya mau menerima proyek pembuatan ilustrasi bukunya. Namun ketiga illustrator ini menolak. Mereka enggan membuat ilustrasi wajah Nabi Muhammad seperti permintaan Bluitgen dengan alasan takut akibatnya dari komunitas Muslim Denmark.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Harian Jyllands-Posten yang mengetahui penolakan tiga illustrator ini kemudian menawarkan bantuan kepada Bluitgen. Tidak disebutkan apakah Bluitgen bersedia dibantu Jyllands-Posten atau tidak, namun harian Denmark ini lantas berinisiatif memanggil sekitar 40 ilustrator Denmark dan meminta agar mereka membuat ilustrasi wajah Nabi Muhamad SAW.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Dalam waktu singkat terkumpul seratusan lembar ilustrasi wajah Nabi Muhammad SAW, kebanyakan dalam gambaran yang sangat menghina kemuliaannya. Pada 30 September 2005, Harian Jyllands-Posten kemudian memuat secara berseri 12 kartun Nabi Muhammad SAW dengan aneka gambar yang sangat melecehkan. Di internet, gambar-gambar itu juga disebar-luaskan.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Komunitas Muslim Denmark segera mengecam harian tersebut dan menekan pemerintah agar bisa melarang pemuatan kartun yang bisa memicu kontroversi dunia tersebut. Dalam beberapa aksi demo ke kantor redaksi Harian Jyllands-Posten, utusan komunitas Muslim Denmark juga mendesak untuk berdialog dan bertemu muka dengan pejabat harian tersebut. Namun hal ini selalu ditolak. Pihak pemerintah Denmark pun menyatakan tidak bisa berbuat apa-apa mengenai ulah Jyllands-Posten dengan alasan kebebasan pers.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Menemui jalan buntu ke mana-mana, akhirnya komunitas Muslim Denmark mengontak saudara-saudara Muslim sedunia. Mereka melakukan lawatan ke negara-negara Arab untuk mendapatkan dukungan politis dalam menekan pemerintah Denmark agar mau turun-tangan dalam kasus penodaan agama ini. Dalam lawatan di berbagai negara Arab, utusan komunitas Muslim Denmark ini juga menyerukan aksi boikot dihidupkan kembali, kali ini terhadap seluruh produk dan kepentingan ekonomi serta politis Denmark. Seruan ini yang juga disebar lewat pesan singkat telepon genggam dan email di internet mendapat banyak dukungan. Pemerintah Denmark pun mulai menuai banyak desakan untuk bisa bersikap tegas kepada Jyllands-Posten.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Ironisnya, di tengah kemarahan umat Islam dunia, berbagai media massa di Eropa dan juga Australia dan Selandia Baru malah ikut-ikutan memuat gambar kartun penghinaan terhadap RasuluUah SAW itu. Walau secara resmi sudah meminta maaf, tapi pemerintah Denmark juga bersikukuh pihaknya tidak bisa menyalahkan Jyllands-Posten dengan dalih hak asasi manusia merupakan sesuatu yang paling mendasar.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Kemarahan umat Islam dunia kian menjadi. Di beberapa negara seperti Suriah, Palestina, Lebanon, dan sebagainya gedung kedubes Denmark dan negara-negara Eropa yang turut memuat gambar kartun itu diserang dan dibakar. Kerajaan Saudi Arabia telah memanggil pulang duta besarnya dari Copenhagen. Libia telah menutup kedutaan besarnya. Irak juga telah membatalkan transaksi bisnis dengan Denmark dan Norwegia.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Di etalase dan ritel banyak negara Timur Tengah, seluruh produk Denmark dan negara-negara yang turut memuat kartun Nabi ditarik dari peredaran. Umat Islam juga diserukan agar memboikot produk-produk dari negeri yang telah menghina utusan Allah SWT ini. Bahkan Forum Ulama Internasional yang dipimpin Dr. Yusuf Qaradhawy selain menyerukan boikot juga menyerukan agar tanggal 3 Februari 2006 dijadikan Hari Internasional Solidaritas Kecintaan Terhadap Rasulullah SAW (4 Muharram 1427 H).</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Dalam waktu singkat, perekonomian Denmark mulai terganggu dengan adanya seruan aksi boikot dari Dunia Islam ini. Perusahaan Danish Aria Foods sebagai salah satu perusahaan Denmark penghasil produk susu terbesar di Eropa kehilangan pasar di Saudi Arabia karena seluruh warga di sana memboikotnya. Ini membuat Danish Aria Foods memasang iklan di sejumlah media cetak negara Timur Tengah untuk menetralisir seruan boikot.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Di Indonesia, Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) dan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyerukan agar umat Islam Indonesia turut melakukan boikot terhadap produk Denmark dan yang Iain-lain.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Di sisi lain, kemenangan gerakan HAMAS secara demokratis dalam pemilu parlemen di Palestina baru-baru ini oleh Barat dianggap sebagai tsunami politik bagi kepentingan mereka di Timur Tengah. Amerika Serikat dengan cepat menyatakan tidak akan pernah mengakui HAMAS jika yang bersangkutan tidak mengakui negara Israel. Sikap negara-negara Sekutu AS di Eropa pun demikian. Bahkan sejumlah negara Eropa—dimotori Kanselir Jerman Angela Merkel—segera menyerukan boikot pemerintahan Palestina yang kini dikuasai HAMAS. Merkel menyerukan agar negara-negara donor yang selama ini membantu Palestina dengan dana dan proyek segera menghentikan bantuannya. Amerika dan Israel terlebih dahulu memboikot Palestina di bawah HAMAS.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Kenyataan ini menggambarkan dengan jelas kepada kita bahwa aksi boikot merupakan sesuatu yang sangat mungkin. Jika Amerika dan Eropa yang memang kaya-raya bisa melakukan boikot aliran dana terhadap Palestina dengan alasan Palestina kini dipimpin oleh organisasi “teroris”, maka Dunia Islam pun bisa dan mampu untuk melakukan boikot terhadap semua produk perusahaan Israel, Amerika, dan negara-negara Eropa yang menjadi sekutu bagi Zionis-Israel. Jadi, tidak hanya produk Denmark.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Sayangnya, banyak dari kalangan umat Islam di Indonesia yang bersikap tidak perduli dengan nasib agama dan saudara-saudaranya di belahan bumi lain. Ketika anak-anak kecil Palestina dibunuh dengan semburan peluru Zionis-Israel, umat Islam Indonesia banyak yang sedang membelanjakan uangnya membeli produk-produk sekutu Israel. Hal itu seolah memang tidak berkaitan, tapi sesungguhnya hal demikian memiliki keterkaitan yang kuat dan erat.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Seruan boikot dari Dunia Islam, yang diserukan para ulama kaliber internasional atas produk Denmark dan Norwegia sesungguhnya merupakan kelanjutan dari seruan serupa terhadap produk Israel, Amerika, dan negara-negara sekutu mereka yang memerangi umat Islam di awal tahun 2000-an. Di belakang pembuatan kartun yang menghina Rasulullah SAW, banyak kalangan meyakini bahwa ini merupakan ulah dari kaum Yahudi dan Islamopobi lainnya. “Saya yakin Yahudi ada di belakang pembuatan kartun ini,” tegas Ketua MUI KH. Umar Shihab dalam wawancara Liputan 6 sore (6/2).</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Di lapangan, seruan boikot itu tidak saja diikuti oleh kaum Muslimin, tapi juga oleh banyak kalangan non-Muslim yang sadar dan bersimpati pada kemerdekaan Palestina, termasuk orang-orang Yahudi sendiri yang anti pada gerakan zionisme dan “Negara Israel” seperti Kelompok Yahudi Neturei Karta di AS <strong>(1)</strong> pimpinan Rabi Yisroel Dovid Weiss. Rabi Weiss sangat aktif mengikuti penggalangan opini untuk memerdekakan Palestina dan mengecam Zionisme. Bahkan dalam banyak aksi demo, Rabi Weiss tidak segan-segan membakar bendera Israel di jalanan sembari mengusungposter bertuliskan, “Authentic Rabbis Have Always Opposed Zionism and the State of Israel”, Rabbi Sejati Selalu Anti Zionisme dan Anti Pendirian Negara Israel.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Di mata Weiss, AS juga identik dengan Zionis-Israel, karena nyaris seluruh sumber daya negara ini dipersembahkan kepada Israel. Menurut data yang ada, AS secara resmi memang mengalokasikan hibah setiap tahunnya kepada Israel dalam jumlah yang amat besar. Untuk tahun 2002 saja, Gedung Putih telah menyetujui hibah kepada Israel sebesar 2.04 miliar dollar (jika kurs rupiah 1 dollar AS senilai Rp. 10 ribu, maka jumlahnya sekitar 20.400.000.000.000 atau 20,4 triliun rupiah!), ini nyaris mendekati angka 20% dari total bantuan luar negeri Amerika ke seluruh dunia. Dan ini baru yang resmi dan dilaporkan, belum lagi bantuan-bantuan tidak resmi yang digalang oleh para politisi, pengusaha, anggota Kongres, dan sebagainya. AS tidak ada bedanya dengan Zionis-Israel.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Jika orang Yahudi seperti Rabi Weiss saja bisa sadar dan berbuat sesuatu terhadap kemerdekaan Palestina, seharusnya umat Islam merasa malu jika tidak bisa berbuat apa-apa yang lebih dari itu, apalagi sampai membantu Israel atau Amerika.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Sebab itulah, aksi boikot yang pernah begitu nyaring bergema di awal tahun 2000-an sekarang nyaris sudah tidak terdengar gemanya lagi. Prosentase laba sejumlah perusahaan Amerika dan Israel yang pernah anjlok, sekarang kembali menunjukkan kenaikan yang berlipat ganda. Perekonomian Israel yang sempat kolaps kini membaik lagi. Tidak salah jika orang mengatakan bahwa ingatan kaum Muslimin sangatlah pendek.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Padahal, dari banyak pintu jihad yang ada, aksi boikot merupakan pintu yang paling mudah dimasuki dan sama sekali tidak memerlukan apa-apa selain kesadaran, pemahaman, dan kekuatan iman. Aksi boikot terhadap barang-barang Amerika dan Yahudi bukan aksi sehari atau setahun, namun ia merupakan aksi sepanjang hayat dari generasi ke generasi, bagi siapa saja yang menginginkan perdamaian hakiki tercipta bagi Muslim Palestina, Muslim Afghanistan, Muslim Chechnya, dan Muslim seluruh dunia.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Aksi ini juga terbukti sangat efektif dengan sempat kolapsnya perekonomian Israel beberapa bulan setelah aksi boikot dilancarkan. Kolapsnya Israel ini kemudian membangkitkan simpati besar dari kaum Zionis sedunia, terutama Amerika, yang menggelar acara penggalangan dana membantu Zionis-Israel agar tidak mati.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Walau aksi ini tidaklah memerlukan izin atau jalur birokrasi dan sebagainya, di sisi lain umat Islam juga harus mengakui bahwa aksi boikot tidaklah semudah mengepalkan tangan sembari berteriak-teriak. Dalam industri dunia yang nyaris sempurna dikuasai korporasi Yahudi dan Barat, di mana Amerika menjadi lokomotif utamanya, kehidupan kaum Muslimin sekarang telah dikepung produk-produk Barat tersebut. Nyaris mustahil sekarang ini, jika kita benar-benar ‘membuang’ seluruh produk Barat dari kehidupan kita. Ini baru satu masalah. Lantas, masih mungkinkah aksi boikot dilakukan?</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Allah SWT telah berjanji di balik setiap kesulitan selalu ada kemudahan. Dalam hal boikot, walau kelihatannya sulit, namun sesungguhnya ia mudah dan sangat mungkin dilakukan. Dalam percakapan dengan penulis di tahun 2002, Allahuyarham Ustadz Rahmat Abdullah mengatakan bahwa aksi boikot memang bukanlah aksi yang mudah dan instant, namun aksi yang panjang dan memerlukan ketahanan diri yang kuat. Di dalam perjuangan itu, demikian Ustadz Rahmat, kita bisa memilah mana produk Barat yang bisa kita hindari dan mana yang tidak.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">“Di sini berlaku prioritas dakwah. Bagi produk Barat yang tidak bisa kita hindari, belum ada alternatifnya, sebaiknya dalam penggunaannya kita gunakan untuk kemashlahatan umat dan dakwah, meninggikan kalimah Allah. Komputer misalnya, walau itu produk Barat, tapi itu harus digunakan untuk melawan hegemoni informasi dan ghouzwul fikri yang mereka buat. Demikian juga yang lainnya,” paparnya.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Dalam sejarah jihad Afghanistan, misalnya, para Mujahidin Afghan juga pernah mendapat suplai senjata dan amunisi dari Amerika untuk melawan Soviet. Namun setelah Soviet tumbang, amunisi dan senjata itu oleh para Mujahidin diarahkan dan ditembakkan ke tentara Amerika, di Irak maupun Afghanistan hingga sekarang.<strong>(2)</strong></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Di Indonesia, mungkin juga di negara-negara Muslim lainnya, salah satu hal yang membuat aksi boikot kurang maksimal bisa jadi disebabkan minimnya informasi dan sosialisasi yang memadai tentang aksi boikot itu sendiri. Sebab inilah, masyarakat harus dibantu dengan informasi yang lengkap tentang mana saja produk Barat dan Yahudi yang masuk dalam daftar boikot dari Dunia Islam, mana produk mereka yang masih bisa dipakai atau dikonsumsi dengan syarat-syarat tertentu, dan mana produk-produk alternatif yang bisa digunakan oleh umat Islam. Informasi yang lengkap tentang besarnya dana yang mengalir dari berbagai perusahaan Amerika ke Israel juga akan menambah kesadaran di kalangan umat Islam akan betapa pentingnya aksi boikot dilakukan dengan sepenuh hati dan tanpa keraguan sedikit pun.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Sayangnya, informasi ini belum tersedia secara luas di tengah masyarakat kita. Untuk mengisi kekosongan inilah, salah satunya, buku ini ditulis. Walau masih jauh dari lengkap, setidaknya ini bisa menjadi awal yang pada akhirnya mampu melahirkan panduan-panduan yang lebih lengkap dan sempurna. Akan lebih bagus lagi jika hal ini membuat para pengusaha Muslim untuk kembali memikirkan bagaimana melahirkan produk-produk alternatif bagi umat Islam.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Dan yang juga tak kalah penting, seruan boikot terhadap Israel dan Amerika sesungguhnya bukan sekadar terhadap produk dan barang, tapi juga dalam bidang kebudayaan, olahraga, media massa, dan sebagainya. Bahkan bisa dikatakan, seluruh sisi kehidupan umat Islam hendaknya bersih total dari segala yang menguntungkan Zionis- Israel dan Amerika. Kampanye aksi boikot terhadap Israel dan Amerika sekarang ini tidak saja diteriakkan oleh kaum Muslimin, tapi juga oleh kalangan non-Muslim yang sudah muak dengan segala kebiadaban dan kebohongan Israel dan Amerika.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Perang ini adalah perang dari generasi ke generasi yang amat panjang dan bisa jadi sangat melelahkan, perang untuk mengakhiri kebinatangan dan membebaskan manusia dari sifat-sifat binatang. Janji Allah SWT yang teramat indah berada di ujungnya dan bisa diraih dengan penuh kemuliaan.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Selama Palestina belum merdeka, selama peradaban Islam belum kembali bangkit mengalahkan peradaban Barat warisan peradaban Greeco-Roman yang penuh berhalaisme—termasuk memberhalakan cinta dan nafsu syahwat—maka perjuangan ini tak kenal kata henti. Semoga Allah SWT akan mencatat segala amal sholeh dan kesungguhan kita. Amien.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Maka, alangkah bagusnya jika kasus penghinaan media-media Barat kepada Rasulullah SAW yang terjadi baru-baru ini dijadikan momentum yang tepat bagi seruan boikot produk-produk Israel, Amerika, dan sekutunya secara keseluruhan. Ingat, mereka, musuh-musuh allah SWT itu tidak akan pernah berhenti menyerang umat Islam ini sebelum kita tunduk pada kehendak dan kemauan mereka. <em>“Wa Ian tardho ankal Yahudu wa Nashara hatta tatabi’an millatahum,”</em> demikian Allah berfirman di dalam al-Qur’an.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Seperti biasa, penulis menghaturkan rasa terima kasih kepada semua pihak, teman-teman seperjuangan, para orangtua kami yang telah rela membagi ilmu dan wawasannya, para guru dalam arti sesungguhnya, dan orang-orang yang tidak bisa disebutkan satu-persatu karena satu dan lain hal. Secara khusus, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua ikhwah mujahid yang tergabung dalam tim website Innovative Minds yang berpusat di Inggris atas data-datanya yang menjadi acuan utama buku ini. Semoga Allah SWT melimpahkan pahala, rahmat, dan karunia-Nya atas segenap perjuangan yang ikhlas dan penuh pengorbanan. Untuk Ananda M. Faiz Muharam, semoga generasimu kelak mampu menjadi generasi yang tangguh dan kokoh dalam melanjutkan jalan jihad yang panjang dan senyap ini. Cukuplah Allah SWT dan Rasul-Nya yang menjadi sahabat dan pelindungmu. Teruskan perjuangan ini!.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Pondok Gede, Februari 2006 Rizki Ridyasmara</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;"><strong>(1)</strong> <em>Gerakan Yahudi Neturei Karta yang berpusat di AS merupakan gerakan orang-orang Yahudi militan yang anti pada gerakan Zionisme yang dicetuskan Theodore Hetrz di Basel, Swiss. Menurut gerakan yang mengklaim memiliki 60.000 orang pengikut, Zionisme telah mengkhianati dan memperkosa nilai-nilai Judaisme yang asli. “Orang-orang Yahudi telah ditakdirkan untuk hidup secara diaspora, bukan berkumpul di satu negara sendiri seperti hafivya negara Israel,” demikian salah satu sikap mereka. Untuk mengetahui lebih lanjut ten tang Gerakan Yahudi Neturei Karta, silakan melihat karya Harun Yahya ten tang akar sejarah Yahudi dan Zionisme, atau bisa juga disimak di Neturei Karta USA Website.</em></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;"><strong>(2)</strong> <em>Salah satu senjata pemberian CIA kepada Mujahidin Afghan saat melawan Soviet Rusia dahulu adalah rudal antipesawat model jinjing Stinger. Dalam jihad Afghan melawan Soviet, Mujahidin berhasil menembak sekurangnya 300 pesawat maupun heli tempur Soviet. Pesawat militer pertama Soviet yang tertembak Stinger Mujahidin jatuh pada tanggal 16 Desember 1982. Setelah Soviet kabur dan Afghanistan berada dalam kendali Thaliban, CIA mencatat ada sekurangnya 200-300 Stinger lengkap jatuh ke tangan Thaliban. Dalam invasi pasukan AS ke Afghan paska kasus 9-11, senjata ini menjadi momok menakutkan bagi pilot-pilot pesawat tempur AS. Untuk mendapatkan kembali ratusan Stinger tersebut dari Thaliban, CIA menggelar operasi khusus dan rahasia. Lewat para agen-agen Arabnya, CIA mengontak sejumlah pemain bisnis senjata yang dipercaya memiliki hubungan dengan Thaliban. CIA ingin membeli kembali rudal-rudal tersebut. CIA bahkan berani membeli satu unit rudal tanpa pelontar seharga 175.000 dollar AS. Padahal untuk varian terbaru (FIM-92A), setiap unit lengkap hanya dibanderol 38.000 dolar AS. Tapi operasi ini gagal total. Sampai sekarang, tak satu pun Stinger tersebutberhasil dibawa pulang ke Amerika. Keberadaannya hingga saat ini masih menjadi misteri bagi CIA. (”Dirty War, Mesiu di Balik Skandal Politik dan Obat Bius”, Edisi Koleksi Angkasa XXIV, 2005,hal.l03)</em></span></p> </div>dzucky_brotherhoodhttp://www.blogger.com/profile/17148105239315716536noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-3323916565142130578.post-54501083373275493382008-01-09T08:32:00.001-08:002008-01-09T08:38:23.576-08:00Boikot Produk Amerika dan AS, SEBUAH kEMUSTAHILAN<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggCLp4l_JkfWgHBpMmv_AScEoq8YT82GdQiLAmw5USBi_AGhxCxbMs-WyWRC5eRIxANIOPS3WBoACATIpwR4ER6VBHh0yo_rgPiFRHQZleM1DZL4MCre9hWDs2FW4rX5e_eEJpP7-rq3B8/s1600-h/images.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggCLp4l_JkfWgHBpMmv_AScEoq8YT82GdQiLAmw5USBi_AGhxCxbMs-WyWRC5eRIxANIOPS3WBoACATIpwR4ER6VBHh0yo_rgPiFRHQZleM1DZL4MCre9hWDs2FW4rX5e_eEJpP7-rq3B8/s320/images.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5153516129540946386" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;">Boikot Produk Amerika dan AS, SEBUAH kEMUSTAHILAN<br />(Suara Hidayatullah)<br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-family:comic sans ms;"> oleh </span><strong style="font-family: comic sans ms; font-weight: normal;">Faris Khoirul Anam</strong><span style="font-family:comic sans ms;"> </span><br /></div><br /><br /><div style="text-align: justify; color: rgb(204, 102, 204);"><span style="font-family:comic sans ms;">Pada liburan musim panas lalu, saya berkesempatan mengunjungi Rubath Ba'asyin, sebuah desa kecil di lembah (wady) Dou'an, Provinsi Hadramaut. Kebetulan saya sedang menempuh studi di sebuah universitas di provinsi yang sama. </span><br /><br /><span style="font-family:comic sans ms;">Tidak ada yang lebih menarik dari perjalanan yang melelahkan dan sedikit "membuat putus asa" ini (karena tidak ada transportasi umum, ditambah kondisi jalan yang tak beraspal), kecuali profil desa Rubath yang begitu menarik. Dari desa inilah asal Muhammad Awadl, ayah kandung Osama bin Laden, sebelum hijrah dan menjadi milyuner Arab Saudi. </span><br /><br /><span style="font-family:comic sans ms;">Selain beberapa buah pipa sumbangan Muhammad Awadl yang mengalirkan air dari bendungan di Wady Dzahab ke rumah-rumah penduduk, "peninggalan" Muhammad di desa yang menempel di bukit itu adalah bekas rumahnya yang terbuat dari tanah (seperti rumah-rumah di Hadramaut pada umumnya), dilapisi semen putih dan berukuran cukup besar. Rumah tersebut, sebagian kini dijadikan madrasah/sekolah, dan sebagian lagi ditempati keluarga yang saya tidak tahu pasti hubungan mereka dengan keluarga bin Laden. </span><br /><br /><span style="font-family:comic sans ms;">Menurut informasi teman yang mengantar saya, yang kebetulan penduduk asli desa tersebut, istri pemilik toko tepat di samping rumah yang mirip benteng itu, masih mempunyai 'nama belakang' bin Laden. Jika benar demikian, berarti hubungan kekeluargaannya dengan pemimpin Al Qaedah yang menjadi musuh besar AS masih tergolong dekat, mengingat qabilah / marga bin Laden tidak begitu besar bila dibandingkan qabilah-qabilah lain yang ada di Arab. </span><br /><br /><span style="font-family:comic sans ms;">Lalu, apa hubungan "cerita perjalanan" ini dengan usaha pemboikotan terhadap segala produk AS dan Yahudi ? </span><br /><br /><span style="font-family:comic sans ms;">Yang saya alami ini mungkin sekedar contoh dominasi produk AS dan konsekuensi kita sebagai muslim yang telah lama mendengar pemboikotan produk AS dan Yahudi. Bukan hanya sejak isu serangan AS ke Irak saat ini, atau saat serangan ke Afghanistan beberapa bulan lalu. "Ancaman" pemboikotan sebenarnya sudah lama kita dengar. </span><br /><br /><span style="font-family:comic sans ms;">Di toko kecil di samping rumah tua keluarga bin Laden itu, yang juga milik suami salah satu keluarga bin Laden yang tidak ikut berimigrasi ke Saudi Arabia, produk-produk kecil AS (sabun, minuman, dsb) masih bisa kita lihat, bahkan mendominasi! Ini bisa dikatakan hanya sekedar ungkapan bahwa, bagaimanapun juga, produk AS dan Yahudi telah menjadi bagian hidup kaum muslimin, apapun "background" keluarga mereka atau dari lapisan masyarakat mana mereka berasal. Seakan perlu perjuangan berat dan panjang dalam usaha pemboikotan secara total dan maksimal. </span><br /><br /><span style="font-family:comic sans ms;">Sepanjang yang disaksikan zaman, kaum muslimin tidak pernah bersatu dalam memegang konsekuensi, dan tidak pernah sehati dalam mencapai tujuan dan target yang sama. </span><br /><br /><span style="font-family:comic sans ms;">Kita semua tahu bagaimana AS mempecundangi negara-negara Islam, menyudutkan, menekan, bahkan menyerang. Kita juga tahu, Israel terus membunuhi saudara-saudara kita di Bumi Palestina dengan senjata-senjata Amerika. Israel berada "di atas angin" dalam melancarkan agresi militernya di Palestina dengan senjata yang amat canggih karena sokongan dana Amerika yang tak pernah berhenti. Dan ironisnya, dana yang besar ini terkumpul karena "peran" kita sendiri. Kita sendiri yang menjadikan negeri kita dibanjiri produk AS dan Yahudi, kemudian mengirim hasil penjualannya ke negeri mereka untuk selanjutnya dijadikan senjata pembunuh saudara-saudara kita. </span><br /><br /><span style="font-family:comic sans ms;">Melihat pembantaian kaum muslimin di beberapa negara, banyak pihak berharap bisa terjun berjihad, namun menjadi "putus asa" karena tak ada jalan ke arah sana. Padahal, pintu jihad sangatlah banyak dan terbuka di depan mata kita. Di antaranya adalah pemboikotan produk-produk tersebut, yang telah begitu lama digembar-gemborkan di negara-negara muslim. Bagi mereka yang banyak mendendangkan kata jihad dan mengeluh karena tak menemukan jalan, silakan mengerahkan segala kemampuan yang dimiliki untuk merealisasikan "perang" baru ini secara total dan menyeluruh. </span><br /><br /><span style="font-family:comic sans ms;">Benar, masih kita dapati pemerintah negara-negara Arab dan Islam yang terus menggantungkan diri pada Amerika, atau pengusaha-pengusaha muslim yang lebih senang menjadikan perusahaan Amerika sebagai partner bisnis, hingga negaranya dipenuhi produk-produk musuh Islam dan menjadi pasar besar produksinya. Ini terjadi, namun "kekuasaan" ada di tangan ummat. Kita bisa memboikot, bahkan mengikis habis komoditi tersebut lalu memaksa mereka membuangnya ke tong sampah karena tak lagi laku di pasaran… Kenapa kita tidak melakukannya? </span><br /><br /><span style="font-family:comic sans ms;">Ini akan menjadi pekerjaan mudah --dengan pertolongan Allah SWT-- karena dalam realisasi kita tak melewati rumitnya birokrasi, juga tak membutuhkan peraturan resmi pemerintah. Biarkan pemerintah berasyik masyuk dengan Amerika dan Zionis, sebagai muslim mari kita tanamkan dalam hati totalitas keikhlasan dan keimanan untuk menempuh salah satu cara jihad ini. "Ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu" (Al Anfal : 9). Mari kita perbarui bai'at (perjanjian) kita di hadapan Allah SWT. "Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman" (Ar Ruum : 47). </span><br /><br /><span style="font-family:comic sans ms;">Kita merasa senang dan mendapat angin segar dengan fenomena "Perang Cola" yang sudah mencapai tingkat "menyaingi produk AS", (Hidayatullah.com, 12/10/02). Semoga ini bisa diikuti perusahaan dan negara lain. Untuk mengembalikan dan menampakkan citra kejayaan Islam di hadapan musuh-musuh Allah. â€Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman." (Ali Imran : 139). </span><br /><br /><span style="font-family:comic sans ms;">Banyak kalangan optimis, program boikot terhadap segala produk AS adalah salah satu langkah tepat untuk meruntuhkan ke-adikuasa-an Amerika yang dzalim. Sebagaimana juga dilaporkan, perusahaan AS semisal McDonald's, Starbucks, Nike, dan Coca-cola mengaku telah mengalami penurunan akibat kampanye boikot yang dilakukan sebagian muslim di seluruh dunia beberapa waktu lalu. </span><br /><br /><span style="font-family:comic sans ms;">Semoga segera terwujud janji Allah SWT dalam firman-Nya: â€Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang dzalim." (Ali Imran : 140).</span><br /></div>dzucky_brotherhoodhttp://www.blogger.com/profile/17148105239315716536noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3323916565142130578.post-19797928201283612592008-01-09T08:29:00.000-08:002008-01-09T08:50:41.289-08:00Khadijah Binti Khuwailid<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1Zlb5IXKr39W0CGqDMBRaXaI7dO21Hqe4SWCdJ475L6cpM56ON8XfgtG6W_f1G7BRzI78AiVLsIae3d84JLfWzBrIxPLwuaxavSWlAgSzlIjycTlz3hi-5OUxwreVx_ZrmjXYF6wb1-68/s1600-h/717317606l.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1Zlb5IXKr39W0CGqDMBRaXaI7dO21Hqe4SWCdJ475L6cpM56ON8XfgtG6W_f1G7BRzI78AiVLsIae3d84JLfWzBrIxPLwuaxavSWlAgSzlIjycTlz3hi-5OUxwreVx_ZrmjXYF6wb1-68/s320/717317606l.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5153515360741800386" border="0" /></a><br /><p style="text-align: center; font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:130%;">KHADIJAH BINTI KHUWAILID radhiallâhu 'anha<span style="font-size:10;"><o:p></o:p></span></span></p> <p style="text-align: center; font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><i>(Sang kekasih yang selalu dikenang jasanya)</i> <o:p></o:p></span></p> <p style="font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"> <o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">Beliau adalah seorang sayyidah wanita sedunia pada zamannya. Dia adalah putri dari Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai bin Kilab al-Qurasyiyah al-Asadiyah. Dijuluki <i>ath-Thahirah</i> yakni yang bersih dan suci. Sayyidah Quraisy ini dilahirkan di rumah yang mulia dan terhormat kira-kira 15 tahun sebelum tahun fill (tahun gajah). Beliau tumbuh dalam lingkungan keluarga yang mulia dan pada gilirannya beliau menjadi seorang wanita yang cerdas dan agung. Beliau dikenal sebagai seorang yang teguh dan cerdik dan memiliki perangai yang luhur. Karena itulah banyak laki-laki dari kaumnya menaruh simpati kepadanya. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">Pada mulanya beliau dinikahi oleh Abu Halah bin Zurarah at-Tamimi yang membuahkan dua orang anak yang bernama Halah dan Hindun.Tatkala Abu Halah wafat, beliau dinikahi oleh Atiq bin 'A'id bin Abdullah al-Makhzumi hingga beberapa waktu lamanya namun akhirnya mereka cerai. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">Setelah itu banyak dari para pemuka-pemuka Quraisy yang menginginkan beliau tetapi beliau memprioritaskan perhatiannya dalam mendidik putra-putrinya, juga sibuk mengurusi perniagaan yang mana beliau menjadi seorang yang kaya raya. Suatu ketika, beliau mencari orang yang dapat menjual dagangannya, maka tatkala beliau mendengar tentang Muhammad sebelum <i>bi'tsah </i>(diangkat menjadi Nabi), yang memiliki sifat jujur, amanah dan berakhlak mulia, maka beliau meminta kepada Muhammad untuk menjualkan dagangannya bersama seorang pembantunya yang bernama Maisarah. Beliau memberikan barang dagangan kepada Muhammad melebihi dari apa yang dibawa oleh selainnya. Muhammad al-Amin pun menyetujuinya dan berangkatlah beliau bersama Maisarah dan Allah menjadikan perdagangannya tersebut menghasilkan laba yang banyak. Khadijah merasa gembira dengan hasil yang banyak tersebut karena usaha dari Muhammad, akan tetapi ketakjubannya terhadap kepribadian Muhammad lebih besar dan lebih mendalam dari semua itu. Maka mulailah muncul perasaan-perasaan aneh yang berbaur dibenaknya, yang belum pernah beliau rasakan sebelumnya. Pemuda ini tidak sebagamana kebanyakan laki-laki lain dan perasaan-perasaan yang lain. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">Akan tetapi dia merasa pesimis; mungkinkah pemuda tersebut mau menikahinya, mengingat umurnya sudah mencapai 40 tahun? Apa nanti kata orang karena ia telah menutup pintu bagi para pemuka Quraisy yang melamarnya? <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">Maka disaat dia bingung dan gelisah karena problem yang menggelayuti pikirannya, tiba-tiba muncullah seorang temannya yang bernama Nafisah binti Munabbih, selanjutnya dia ikut duduk dan berdialog hingga kecerdikan Nafisah mampu menyibak rahasia yang disembuyikan oleh Khodijah tentang problem yang dihadapi dalam kehidupannya. Nafisah membesarkan hati Khadijah dan menenangkan perasaannya dengan mengatakan bahwa Khadijah adalah seorang wanita yang memiliki martabat, keturunan orang terhormat, memiliki harta dan berparas cantik.Terbukti dengan banyaknya para pemuka Quraisy yang melamarnya. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">Selanjutnya, tatkala Nafisah keluar dari rumah Khadijah, dia langsung menemui Muhammad al-Amin hingga terjadilah dialog yang menunjukan kelihaian dan kecerdikannya: <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">Nafisah : Apakah yang menghalangimu untuk menikah wahai Muhammad? <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">Muhammad : Aku tidak memiliki apa-apa untuk menikah . <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">Nafisah : (Dengan tersenyum berkata) Jika aku pilihkan untukmu seorang wanita yang kaya raya, cantik dan berkecukupan, maka apakah kamu mau menerimanya? <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">Muhammad : Siapa dia ? <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">Nafisah : (Dengan cepat dia menjawab) Dia adalah Khadijah binti Khuwailid <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">Muhammad : Jika dia setuju maka akupun setuju. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">Nafisah pergi menemui Khadijah untuk menyampaikan kabar gembira tersebut, sedangkan Muhammad al-Amin memberitahukan kepada paman-paman beliau tentang keinginannya untuk menikahi sayyidah Khadijah. Kemudian berangkatlah Abu Tholib, Hamzah dan yang lain menemui paman Khadijah yang bernama Amru bin Asad untuk melamar Khadijah bagi putra saudaranya, dan selanjutnya menyerahkan mahar. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">Setelah usai akad nikah, disembelihlah beberapa ekor hewan kemudian dibagikan kepada orang-orang fakir. Khadijah membuka pintu bagi keluarga dan handai taulan dan diantara mereka terdapat Halimah as-Sa'diyah yang datang untuk menyaksikan pernikahan anak susuannya. Setelah itu dia kembali ke kampungnya dengan membawa 40 ekor kambing sebagai hadiah perkawinan yang mulia dari Khadijah, karena dahulu dia telah menyusui Muhammad yang sekarang menjadi suami tercinta. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">Maka jadilah Sayyidah Quraisy sebagai istri dari Muhammad al-Amin dan jadilah dirinya sebagai contoh yang paling utama dan paling baik dalam hal mencintai suami dan mengutamakan kepentingan suami dari pada kepentingan sendiri. Manakala Muhammad mengharapkan Zaid bin Haritsah, maka dihadiahkanlah oleh Khadijah kepada Muhammad. Demikian juga tatkala Muhammad ingin mengembil salah seorang dari putra pamannya, Abu Tholib, maka Khadijah menyediakan suatu ruangan bagi Ali bin Abi Tholib <i>radhiallâhu 'anhu </i>agar dia dapat mencontoh akhlak suaminya, Muhammad <i>Shallallahu 'alaihi wasallam .</i> <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">Allah memberikan karunia pada rumah tangga tersebut berupa kebehagaian dan nikmat yang berlimpah, dan mengkaruniakan pada keduanya putra-putri yang bernama al-Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqqayah, Ummi Kalsum dan Fatimah. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">Kemudian Allah Ta'ala menjadikan Muhammad al-Amin ash-Shiddiq menyukai Khalwat (menyendiri), bahkan tiada suatu aktifitas yang lebih ia sukai dari pada menyendiri. Beliau menggunakan waktunya untuk beribadah kepada Allah di Gua Hira' sebulan penuh pada setiap tahunnya. Beliau tinggal didalamnya beberapa malam dengan bekal yang sedikit jauh dari perbuatan sia-sia yang dilakukan oleh orang-orang Makkah yakni menyembah berhala dan lain –lain. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">Sayyidah ath-Thahirah tidak merasa tertekan dengan tindakan Muhammad yang terkadang harus berpisah jauh darinya, tidak pula beliau mengusir kegalauannya dengan banyak pertanyaan maupun mengobrol yang tidak berguna, bahkan beliau mencurahkan segala kemampuannya untuk membantu suaminya dengan cara menjaga dan menyelesaikan tugas yang harus dia kerjakan dirumah. Apabila dia melihat Nabi <i>Shallallahu 'alaihi wasallam </i>pergi ke gua, kedua matanya senantiasa mengikuti suaminya terkasih dari jauh. Bahkan dia juga menyuruh orang-orang untuk menjaga beliau tanpa mengganggu suaminya yang sedang menyendiri. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">Rasulullah <i>Shallallahu 'alaihi wasallam </i>tinggal di dalam gua tersebut hingga batas waktu yang Allah kehendaki, kemudian datanglah Jibril dengan membawa kemuliaan dari Allah sedangkan beliau di dalam gua Hira' pada bulan Ramadhan. Jibril datang dengan membawa wahyu.Selanjutnya beliay Nabi Saw keluar dari gua menuju rumah beliau dalam kegelapan fajar dalam keadaaan takut, khawatir dan menggigil seraya berkata: <i>"Selimutilah aku ….selimutilah aku …".</i> <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">Setelah Khadijah meminta keterangan perihal peristiwa yang menimpa Rasulullah <i>Shallallahu 'alaihi wasallam</i>, beliau menjawab:<i>"Wahai Khadijah sesungguhnya aku khawatir terhadap diriku".</i> <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">Maka Istri yang dicintainya dan yang cerdas itu menghiburnya dengan percaya diri dan penuh keyakinan berkata: "Allah akan menjaga kita wahai Abu Qasim, bergembiralah wahai putra pamanku dan teguhkanlah hatimu. Demi yang jiwaku ada ditangan-Nya, sugguh aku berharap agar anda menjadi Nabi bagi umat ini. Demi Allah, Dia tidak akan menghinakanmu selamanya, sesungguhnya anda telah menyambung silaturahmi, memikul beban orang yang memerlukan, memuliakan tamu dan menolong para pelaku kebenaran. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">Maka menjadi tentramlah hati Nabi berkat dukungan ini dan kembalilah ketenangan beliau karena pembenaran dari istrinya dan keimanannya terhadap apa yang beliau bawa. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">Namun hal itu belum cukup bagi seorang istri yang cerdas dan bijaksana, bahkan beliau dengan segera pergi menemui putra pamannya yang bernama waraqah bin Naufal, kemudian beliau ceritakan perihal yang terjadi pada Muhammad <i>Shallallahu 'alaihi wasallam </i>. Maka tiada ucapan yang keluar dari mulutnya selain perkataan: "Qudus….Qudus…..Demi yang jiwa Waraqah ada ditangan-Nya, jika apa yang engkau ceritakan kepadaku benar,maka sungguh telah datang kepadanya <i>Namus Al-Kubra</i> sebagaimana yang telah datang kepada Musa dan Isa, dan Nuh <i>alaihi sallam</i> secara langsung.Tatkala melihat kedatangan Nabi, sekonyong-konyong Waraqah berkata: "Demi yang jiwaku ada ditangan-Nya, Sesungguhnya engkau adalah seorang Nabi bagi umat ini, pastilah mereka akan mendustakan dirimu, menyakiti dirimu, mengusir dirimu dan akan memerangimu. Seandainya aku masih menemui hari itu sungguh aku akan menolong dien Allah ". Kemudian ia mendekat kepada Nabi dan mencium ubun-ubunnya. Maka Nabi <i>Shallallahu 'alaihi wasallam </i>bersabda: " Apakah mereka akan mengusirku?". Waraqah menjawab: "Betul, tiada seorang pun yang membawa sebagaimana yang engkau bawa melainkan pasti ada yang menentangnya. Kalau saja aku masih mendapatkan masa itu …kalau saja aku masih hidup…". Tidak beberapa lama kemudian Waraqah wafat. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">Menjadi tenanglah jiwa Nabi <i>Shallallahu 'alaihi wasallam </i>tatkala mendengar penuturan Waraqah, dan beliau mengetahui bahwa akan ada kendala-kendala di saat permulaan berdakwah, banyak rintangan dan beban. Beliau juga menyadari bahwa itu adalah sunnatullah bagi para Nabi dan orang-orang yang mendakwahkan dien Allah. Maka beliau menapaki jalan dakwah dengan ikhlas semata-mata karena Allah <i>Rabbul Alamin</i>, dan beliau mendapatkan banyak gangguan dan intimidasi. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">Adapun Khadijah adalah seorang yang pertama kali beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan yang pertama kali masuk Islam. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">Beliau adalah seorang istri Nabi yang mencintai suaminya dan juga beriman, berdiri mendampingi Nabi <i>Shallallahu 'alaihi wasallam </i>yang dicintainya untuk menolong, menguatkan dan membantunya serta menolong beliau dalam menghadapi kerasnya gangguan dan ancaman sehingga dengan hal itulah Allah meringankan beban Nabi-Nya.Tidaklah beliau mendapatkan sesuatu yang tidak disukai, baik penolakan maupun pendustaan yang menyedihkan beliau <i>Shallallahu 'alaihi wasallam </i>kecuali Allah melapangkannya melalui istrinya bila beliau kembali ke rumahnya. Beliau (Khadijah) meneguhkan pendiriannya, menghiburnya, membenarkannya dan mengingatkan tidak berartinya celaan manusia pada beliau <i>Shallallahu 'alaihi wasallam</i>. Dan ayat-ayat Al-Qur'an juga mengikuti (meneguhkan Rasulullah), Firman-Nya: <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><i>"Hai orang-orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan Rabb-Mu agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (belasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Rabb-Mu, bersabarlah!"</i>(Al-Muddatstsir:1-7). <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">Sehingga sejak saat itu Rasulullah yang mulia memulai lembaran hidup baru yang penuh barakah dan bersusah payah. Beliau katakan kepada sang istri yang beriman bahwa masa untuk tidur dan bersenang-senang sudah habis. Khadijah <i>radhiallâhu 'anha</i> turut mendakwahkan Islam disamping suaminya -semoga shalawat dan salam terlimpahkan kepada beliau. Diantara buah yang pertama adalah Islamnya Zaid bin Haritsah dan juga keempat putrinya semoga Allah meridhai mereka seluruhnya. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">Mulailah ujian yang keras menimpa kaum muslimin dengan berbagai macam bentuknya,akan tetapi Khadijah berdiri kokoh bak sebuah gunung yang tegar kokoh dan kuat. Beliau wujudkan Firman Allah Ta'ala: <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><i>"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: 'Kami telah beriman' , sedangkan mereka tidak diuji lagi?"</i> . (Al-'Ankabut:1-2). <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">Allah memilih kedua putranya yang pertama Abdullah dan al-Qasim untuk menghadap Allah tatkala keduanya masih kanak-kanak, sedangkan Khadijah tetap bersabar. Beliau juga melihat dengan mata kepalanya bagaimana syahidah pertama dalam Islam yang bernama Sumayyah tatkala menghadapi sakaratul maut karena siksaan para thaghut hingga jiwanya menghadap sang pencipta dengan penuh kemuliaan. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">Beliau juga harus berpisah dengan putri dan buah hatinya yang bernama Ruqayyah istri dari Utsman bin Affan <i>radhiallâhu 'anhu </i>karena putrinya hijrah ke negeri Habsyah untuk menyelamatkan diennya dari gangguan orang-orang musyrik. Beliau saksikan dari waktu ke waktu yang penuh dengan kejadian besar dan permusuhan. Akan tetapi tidak ada kata putus asa bagi seorang Mujahidah. Beliau laksanakan setiap saat apa yang difirmankan Allah Ta'ala : <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><i>"Kamu sungguh-sungguh akan duji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberikan kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, ganguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang di utamakan ". </i>(Ali Imran:186). <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">Sebelumnya, beliau juga telah menyaksikan seluruh kejadian yang menimpa suaminya al-Amin ash-Shiddiq yang mana beliau berdakwah di jalan Allah, namun beliau menghadapi segala musibah dengan kesabaran. Semakin bertambah berat ujian semakin bertambahlah kesabaran dan kekuatannya. Beliau campakkan seluruh bujukan kesanangan dunia yang menipu yang hendak ditawarkan dengan aqidahnya. Dan pada saat-saat itu beliau bersumpah dengan sumpah yang menunjukkan keteguhan dalam memantapkan kebenaran yang belum pernah dikenal orang sebelumnya dan tidak bergeming dari prinsipnya walau selangkah semut. Beliau bersabda: <i>"Demi Allah wahai paman! seandainya mereka mampu meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku agar aku meninggalkan urusan dakwah ini, maka sekali-kali aku tidak akan meninggalkannya hingga Allah memenangkannya atau aku yang binasa karenannya".</i> <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"> Begitulah Sayyidah mujahidah tersebut telah mengambil suaminya Rasulullah <i>Shallallahu 'alaihi wasallam </i>sebagai contoh yang paling agung dan tanda yang paling nyata tentang keteguhan diatas iman. Oleh karena itu, kita mendapatkan tatkala orang-orang Quraisy mengumumkan pemboikotan mereka terhadap kaum muslimin untuk menekan dalam bidang politik, ekonomi dan kemasyarakatan dan mereka tulis naskah pemboikotan tersebut kemudian mereka tempel pada dinding ka'bah; Khadijah tidak ragu untuk bergabung dengan kaum muslimin bersama kaum Abu Thalib dan beliau tinggalkan kampung halamannya untuk menempa kesabaran selama tiga tahun bersama Rasul dan orang-orang yang menyertai beliau menghadapi beratnya pemboikotan yang penuh dengan kesusahan dan menghadapi kesewenang-wenangan para penyembah berhala. Hingga berakhirlah pemboikotan yang telah beliau hadapi dengan iman, tulus dan tekad baja tak kenal lelah. Sungguh Sayyidah Khadijah telah mencurahkan segala kemampuannya untuk menghadapi ujian tersebut di usia 65 tahun. Selang enam bulan setelah berakhirnya pemboikotan itu wafatlah Abu Thalib, kemudian menyusul seorang mujahidah yang sabar -semoga Allah meridhai beliau- tiga tahun sebelum hijrah. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">Dengan wafatnya Khadijah maka meningkatlah musibah yang Rasul hadapi. Karena bagi Rasulullah <i>Shallallahu 'alaihi wasallam, </i>Khadijah adalah teman yang tulus dalam memperjuangkan Islam. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">Begitulah Nafsul Muthmainnah telah pergi menghadap Rabbnya setelah sampai pada waktu yang telah ditetapkan, setelah beliau berhasil menjadi teladan terbaik dan paling tulus dalam berdakwah di jalan Allah dan berjihad dijalan-Nya. Dalalm hubungannya, beliau menjadi seorang istri yang bijaksana, maka beliau mampu meletakkan urusan sesuai dengan tempatnya dan mencurahkan segala kemamapuan untuk mendatangkan keridhaan Allah dan Rasul-Nya. Karena itulah beliau berhak mendapat salam dari Rabb-nya dan mendapat kabar gembira dengan rumah di surga yang terbuat dari emas, tidak ada kesusahan didalamnya dan tidak ada pula keributan didalamnya. Karena itu pula Rasulullah bersabda:<i> "Sebaik-baik wanita adalah Maryam binti Imran, sebaik-baik wanita adalah Khadijah binti Khuwailid".</i> <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:130%;"><span style="font-size:7;"><span style="font-size:85%;">Ya Allah ridhailah Khadijah binti Khuwailid, As-Sayyidah Ath-Thahirah. Seorang istri yang setia dan tulus, mukminah mujahidah di jalan diennya dengan seluruh apa yang dimilikinya dari perbendaharaan dunia. Semoga Allah memberikan balasan yang paling baik karena jasa-jasanya terhadap Islam dan kaum muslimin.</span><o:p></o:p></span></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style="font-size:130%;"><span style="font-size:9;"><o:p> </o:p></span></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 51); font-weight: bold;font-family:verdana;" class="MsoNormal"><span style="font-size:130%;"><o:p> </o:p></span></p>dzucky_brotherhoodhttp://www.blogger.com/profile/17148105239315716536noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3323916565142130578.post-77640688931492151762008-01-09T08:24:00.000-08:002008-01-09T08:27:55.521-08:00Wara' di Era Modern<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGHUCtjamzke0_AsrfhLkPAs6j_D3ZfHeSuhdipbwTvOcCFKbqFSjgbtcsAkJas_3YwBkjmwMkN-t5UzT76qGioDuqTNrpfZ7nrx5EV4VE21yhQmTwIMD8SA0SqFz7N70aBgrDN5ujxxEz/s1600-h/1_810805130l.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGHUCtjamzke0_AsrfhLkPAs6j_D3ZfHeSuhdipbwTvOcCFKbqFSjgbtcsAkJas_3YwBkjmwMkN-t5UzT76qGioDuqTNrpfZ7nrx5EV4VE21yhQmTwIMD8SA0SqFz7N70aBgrDN5ujxxEz/s320/1_810805130l.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5153514295589910962" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;"><span style="color: rgb(255, 0, 0);font-size:180%;" ><span style=";font-family:";font-size:12;" >Wara' Di Era Modern</span></span><br /><span style=";font-family:";font-size:12;" ></span></div><span style=";font-family:";font-size:12;" ><br /><br /></span><div style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";font-size:12;" > Sehari-hari kita kita digerakkan oleh hasrat meraih sesuatu yang muncul dari keinginan dan cita-cita. Keinginan yang seringkali melebihi batas-batas kewajaran, kesederhanaan yang proporsional. Pada saat yang sama kita sebenarnya telah melampaui batas "manusiawi kehambaan" kita kepada Allah. Berarti kita tidak memiliki sikap Wira'i atau Wara'.</span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > </span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > Kita sedang bekerja keras dengan ambisi kita untuk meraih kekayaan dan fasilitas yang lengkap. Tetapi ketika ukuran kekayaan itu telah melebihi proporsi yang kita butuhkan sehari-hari, kita telah terlempar dari kewara'an itu sendiri. Wara' dalam bekerja, adalah sikap wajar menjalankan tugas kehidupan secara syar'i, sedangkan jiwa dan nurani kita tidak terkotori oleh pengaruh keindahan dunia dann keramaian di sisi kita. Seorang yang memiliki Wara', ia selalu menjaga agar tidak berlebihan, baik dalam ucapan, tindakan, hasrat dan keinginan.</span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > </span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > Rasulullah saw, menggambarkan Kewara'an itu melalui haditsnya yang terkenal, "Salah satu tanda baiknya ke-Islaman seseorang, apabila orang itu meninggalkan hal-hakl yang tidak perlu."</span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > </span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > Beliau juga melanjuutkan, "Jadilah dirimu orang yang Wara', maka anda akan benar-benar menjadi ahli ibadah." (hr. Ibnu Majah)</span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > </span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > Banyak orang merasa mendapat peluang yang halal, kemudian ia raup peluang itu tanpa menghiraukan lingkungan sosial, apalagi menghiraukan kecemburuan hati nuraninya yang dicampakkan oleh pesona duniawiyah. Hati kita, ruh kita, sirr kita teramat cemburu ketika kita mulai berpaling kepada iming-iming dunia, walau pun itu halal. Kenapa demikian? Tidak semua yang halal yang ada di depan kita itu ketika menjadi milik kita dinilai sebagai sesuatu yang berkah.</span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > </span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > Sebab ketika seseorang meliarkan matahatinya pada pemberian Ilahi, yang membuat dirinya justru lupa kepadaNya, pada saat yang sama keberkahan dibalik anugerah itu seperti tercerabut dari akar rizki itu. Kenapa? Karena tiba-tiba ia menjadi manusia kikir, bakhil, pelit, dan egoistis, lalu sombong. Lalu ia lupa diri.</span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > </span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > Wara', sesungguhnya memiliki makna kehati-hatian. Hati-hati terhadap hal-hal yang halal, apalagi terhadap hal-hal yang haram. Karena itu dalam proses tahapan ruhani, Wara' disebut sebagai awal dari tindakan Zuhud, atau tindakan mencampakkan pesona duniawi dari jiwa hamba Allah Ta'ala.</span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > </span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > Apakah manusia modern bisa bebas dari syubhat, baik secara syar'y maupun hakiki? Bisa dan mudah. Bahkan saking mudahnya Sufyan ats-Tsaury meegaskan, "Saya tidak melihat yang lebih mudah ketimbang Wara'. Jadi apa yang mengganjak dalam dirimu, tinggalkan saja!". </span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > </span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > Banyak simpang siur mulai dari soal syariat hingga soal hakikat mengenai sikap hati-hati kita menghadapi kemodernan. Soal-soal yang berkaitan dengan syariat bisa dilihat lebih luwes, tidak radikal dan tidak keras, tanpa mengurangi sikap hati-hati kita. Tetapi soal hakikat, soal kejiwaan dan keruhanian kita, apakah kita hidup di abad modern atau di abad nomaden, abad batu, abad debu, kapasitas psikhologi manusia tetap sama.</span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > </span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > Justru banyak orang yang larut dalam lumpur modernisme ketika Wara' diabaikan. Modernisme sebagai sesuatu instrument untuk kemajuan manusia, memiliki nilai positip, darimana pun datangnya. Tetapi sikap psikhologi kita menghadapi norma kebebasan yang yang liar telah menumbuhkan ambisi nafsu baru untuk menjadi budak modernitas. Ujungnya adalah kekuasaan, fasilitas, materi, dan eksotisme. Dann itulah penderitaan dan penyakit paling mengerikan.</span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > Mestinya manusia modern memiliki ketegasan dan kesahajaan. Ketegasan terhadap hal-hal yang meragukan dan skeptis. Ketegasan terhadap larangan Allah. Ketegasan terhadap hal-hal yang menggalaukan jiwa kita. "Tinggalkan hal-hal yang meragukan, menuju hal yang pasti." Demikian sabda Nabi SAW</span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > Karena itu Wara' sesungguhnya menjadi benteng manusia modern. Karena dengan Wara' manusia modern akan memiliki kekuatan jiwa yang luar biasa, antara lain:</span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > Wara' menumbuhkan kesatriaan, kejujuran, kesahajaan, kesederhanaan, dan sikap sosial yang positip.</span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > Wara' menjauhkan sikap berlebihan, egoisme, kesombongan, dan ambisi materi.</span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > Wara' mendorong manusia untuk menjadi hamba yang merdeka dari kepentingan-kepentingan selain Allah, karena hakikat Wara' adalah sikap waspada terhadap segala hal selain Allah.</span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > Wara' menghantar kita untuk tulus dan ikhlas dalam beramal hanya untuk Allah. Karena tanpa wara', ubudiyah kita akan terseret pada hal-hal yang menyimpang, dan jauh dari keikhlasan.</span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > Wara' menghilangkan sikap kepura-puraan kita, basa basi kita, penipuan-penipuan kita, kemunafikan kita, kefasikan kita, dan membebaskan diri kita dari penjara nafsu kita.</span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > Wara' adalah awal dari ketaqwaan kita.</span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > Wara' akan menghantar kita terus menerus memandang Allah dalam setiap hal-hal yang halal. Karena itulah Wara' akan mendorong kita untuk terus bersyukur, sebab dibalik yang kita pandang, ada Nama Allah di sana.</span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > Wara' adalah nuansa majlis Ilahi. Karenanya Abu Hurairah mengatakan, "Orang-orang yang berada di majlis Allah kelak, adalah ahli wara' dan Zuhud."</span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > Wara' membuat manusia tidak dzalim, karena ia senantiasa berbuat adil, proporsional, dan wajar.</span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > Wara' menjauhkan kita dari KKN.</span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > Khalifah Umar bin Abdul Aziz adalah pemimpin dan presiden yang Wara', karena itu ia tidak mau menyalakan lampu milik Negara, ketika seorang berbicara dengannya di luar urusan Negara.</span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > Fenomena Wara' di abad ini, ibarat benda di tengah keterasingan gurun yang gersang. Benda aneh, karena manusia modern justru nestapa dengan kemodernannya, hanya karena manjauhi kewara'an sehari-hari. Lalu individu-individunya mengabaikan moralitas, keluarganya berantakan, tatanan sosialnya hancur, hokum direkayasa, keadilan dirobohkan, kekuasaan dijadikan berhala. Itulah kewara'an yang terlempar di kesunyian manusia modern.</span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > Coba kita tengok di jendela luar sana. Tragedi manusia modern itu:</span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > Mereka mulai terasing dengan Allah, dan merasa tersentak ketika nama Allah disebut, bahkan sampai pada titik sinis, ketika Nama Allah diungkapkan.</span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > Mereka berselingkuh dengan hasrat-hasrat duniawi, lalu mengabaikan Allah, kemudian melupakan Allah sama sekali.</span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > Mereka memburu fatamorgana, walau pun berkali-kali mereka menderita karena angan dan imajinasinya, toh tetap saja mereka ulangi tindakannya itu.</span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > Mereka diseret oleh kegilaan-kegilaan atasnama kebebasan dan kepuasan, sebagai wujud eksistensi yang dibanggakan.</span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > Mereka terjebak oleh sebuah permaian, game, dan perjudian pasar bebas, sampai tingkat politik paling mengerikan:membunuh sesama, menghisap darah sesama, dan mengekploitasi sumber alam secara membabi buta.</span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > Allah dijadikan sebagai lambang bendera, kadang dikibarkan seperti upacara bendera, lalu diturunkan, untuk sekadar basa-basi religius.</span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > Manusia modern telah kehilangan harga dirinya paling mahal: Fitrahnya sebagai manusia, hamba Allah.</span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > Kewara'an telah sirna dari mereka, karena sikap wira'I dianggap sebagai ancaman dari kebebasan. </span> <span style=";font-family:";font-size:12;" ></span> <span style=";font-family:";font-size:12;" >-M. Luqman Hakiem-</span> <span style=";font-family:";font-size:12;" > <!--[if !supportLineBreakNewLine]--></span> <span style=";font-family:";font-size:12;" ></span></div><span style=";font-family:";font-size:12;" > <!--[endif]--></span>dzucky_brotherhoodhttp://www.blogger.com/profile/17148105239315716536noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3323916565142130578.post-87396358940187336702008-01-09T08:21:00.000-08:002008-01-09T08:24:26.956-08:00TABAYUN DULU SAUDARAKU....<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEiSB6BGqPmDPXkKfNuhhXk2fKzWPRbMRWKAz-QRVw2w3nrmdCroW38ngonZaG0n6GFmr3iLOqOiA7n67B8HxZINRi55O-6vgx4bqsI0mjdKlzwPV_ZlMhKjT5r8RzFQnDuOVy_Ofs479R/s1600-h/355276786l.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEiSB6BGqPmDPXkKfNuhhXk2fKzWPRbMRWKAz-QRVw2w3nrmdCroW38ngonZaG0n6GFmr3iLOqOiA7n67B8HxZINRi55O-6vgx4bqsI0mjdKlzwPV_ZlMhKjT5r8RzFQnDuOVy_Ofs479R/s320/355276786l.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5153513226143054242" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center; color: rgb(0, 51, 0);"><span style="font-weight: bold;">Tabayun dulu saudaraku....</span><br /></div><p class="MsoNormal" style="margin: 5pt 0in; color: rgb(0, 51, 0);"><br /></p><div style="text-align: justify; color: rgb(0, 51, 0);"> Kita terkadang terlalu yakin dengan pengetahuan diri. Kita merasa tahu<br />segalanya sehingga seolah-olah memiliki otoritas untuk membuat kesimpulan<br />mengenai sesuatu hal. Atau kalau menyangkut kepribadian orang lain, kita<br />sering merasa tidak perlu informasi lebih lanjut karena kita merasa cukup<br />pengetahuan mengenai jati diri orang itu sebenarnya.<br /><br />Kesalahan terbesar seseorang adalah ketika ia menganggap dirinya telah<br />cukup pengetahuan sehingga ia tidak memiliki itikad sedikitpun untuk<br />melakukan cek ricek, tabayyun, konfirmasi balik. Tentang suatu kejadian,<br />ia langsung menyimpulkan ini itu. Tentang diri seseorang, ia langsung<br />menyimpulkan ini itu, menilai begini itu. Dengan pengetahuan sedikitnya,<br />ia merasa sudah banyak pengetahuan. Dengan interaksinya dengan orang lain<br />yang sebentar, ia merasa sudah berhak membuat kesimpulan mengenai diri<br />seseorang itu padahal boleh jadi apa yang disimpulkannya itu hanya akan<br />membuahkan fitnah dan kebohongan, jauh dari fakta sebenarnya. Keterbatasan<br />yang dimilikinya tiada pernah disadari. Ia terjebak dalam ujub diri,<br />merasa punya kemampuan untuk membuat penilaian terhadap sesuatu hal atau<br />orang lain tanpa diiringi dengan sikap kehati-hatian. Maka ia pun mudah<br />berkomentar tanpa dipikir lebih dalam lagi. Ia mudah menilai sesuatu tanpa<br />mencari dulu fakta yang benar.<br /><br />Yang lebih fatal lagi adalah ketika kecerobohan sikap ini disebarkan ke<br />orang lain. Kalau menyangkut diri seseorang, maka betapa ia akan<br />menumbuhkan sikap kebencian dari orang yang dirugikannya atas pemberitaan<br />yang tidak benar. Prasangka dikira kebenaran. Prasangka melahirkan<br />kebohongan. Prasangka yang tidak disertai tabayun akan melahirkan<br />kerenggangan hubungan sesama.<br /><br />Kita berlindung dari Allah dari sifat sombong, ujub diri, dengki, dan<br />fitnah. Kita ini makhluk yang sangat terbatas. Terbatas ilmunya. Terbatas<br />pengetahuannya. Bila kita sadar bahwa kita terbatas, maka kita akan<br />menjadi manusia yang sangat hati-hati. Hati-hati dalam menyikapi sesauti.<br />Hati-hati dalam menilai sesuatu. Hati-hati dalam membuat kesimpulan<br />terhadap suatu kejadian. Hati-hati meski sekedar dalam hati.<br /><br />~ Quu Anfusikum wa ahlikum naara </div><p class="MsoNormal" style="margin: 5pt 0in; color: rgb(0, 51, 0);"> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--> <!--[endif]--></p>dzucky_brotherhoodhttp://www.blogger.com/profile/17148105239315716536noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3323916565142130578.post-66632290977447785302008-01-09T08:19:00.000-08:002008-01-09T08:21:40.964-08:00Tujuh Kata yang Dihapus Nabi<div style="text-align: center; font-weight: bold;"><span style="font-size:180%;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";">Tujuh Kata yang Dihapus Nabi</span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"></span></span></div><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"><br /></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> Dalam sejarah Islam dikenal apa yang dinamai dengan </span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> "Shulh Al-Hudaibiah", yaitu Perjanjian Perdamaian yang disepakati </span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> pada tahun ke enam Hijri. Perjanjian ini merupakan perjanjian antara </span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam dengan Suhail bin Amr </span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> yang ketika itu mewakili mayoritas penduduk Makkah yang masih musyrik.</span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> Perjanjian ini dinilai oleh banyak sahabat Nabi sangat menguntungkan </span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> lawan, walaupun banyak pakar Al-Qur'an yang kemudian menilai bahwa</span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> Allah SWT menamainya fath mubiin (kemenangan yang sangat jelas bagi</span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> kaum muslim). --"Sesungguhnya kami telah memenangkan engkau dengan kemenangan yang nyata" [ QS- Al Fat-h; 48:1 ]--</span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> </span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> "Siapa yang mendatangi Muhammad (untuk memeluk agama Islam) maka </span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> ia harus dikembalikan, tetapi yang meninggalkannya menuju Makkah tidak</span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> dapat dikembalikan." Demikian salah satu butir perjanjian yang sulit dipahami</span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> oleh kebanyakan sahabat Nabi. Mengapa perjanjian itu disetujui Nabi?</span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> Namun demikian, reaksi yang ditimbulkannya belum seberapa dibandingkan </span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> dengan penghapusan tujuh kata yang dilakukan oleh Nabi ketika merumuskan naskah perjanjian tersebut.</span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> </span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> " Tulislah wahai Ali, Bismillaahirahmaanirrahiim."</span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> Ali r.a. pun menulis, tetapi dengan serta merta Suhail keberatan: </span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> "Kami tidak mengenal Al-Rahman, hapuslah kata itu dan tulislah 'dengan </span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> namamu wahai Tuhan',"</span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam menyetujui dan memerintahkan menghapus </span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> basmalah sambil melanjutkan: "Inilah perjanjian perdamaian antara Muhammad</span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> Rasulullah dengan Suhail bin Amr."</span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> "Tidak, tidak! Kalau kami mengakuimu sebagai pesuruh Allah, niscaya kami </span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> tidak memerangimu. Hapus itu, dan tulislah 'Muhammad putra Abdullah',"</span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> Sekali lagi Rasulullah menyetujui sambil berkata: "Demi Tuhan, aku adalah </span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> pesuruh Allah walau kalian mengingkarinya, hapuslah kata tersebut wahai Ali!"</span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> Ali r.a. tampak ragu, sementara para sahabat yang lain menggerutu. Umar bin Kaththab berkata: "Mengapa kita harus menerima kehinaan bagi agama kita?"</span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> "Tenanglah wahai Umar. Aku ini pesuruh Allah."</span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam lalu mengambil naskah rancangan perjanjian tersebut dan menghapusnya dengan tangannya sendiri kata-kata</span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> "Muhammad Rasul Allah".</span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> Demikianlah tujuh kata, yaitu Bismi, Allah, Al-Rahmaan, Al-Rahiim, Muhammad, </span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> Rasul, dan Allah, dihapus oleh Nabi.</span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> </span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> Betapa luwes dan sabarnya sikap beliau menghadapi kaum musyrik demi</span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> perdamaian. Beliau sadar bahwa mereka sebenarnya tidak mengerti atau tidak</span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> mau mengerti. </span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> Tetapi, setelah diskusi ilmiah mereka samakan dengan perdebatan, keluwesan mereka nilai kelemahan, perjanjian yang telah disetujui mereka langgar, ketika itulah tidak ada jalan lain kecuali ketegasan, walaupun itu masih harus selalu </span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> diliputi oleh rahmat dan kasih sayang.</span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> Ketika memasuki kota Makkah sebagai sanksi atas pelanggaran perjanjian </span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> tersebut, beliau mengingatkan untuk tidak menumpahkan darah. Dikecamnya sahabat-sahabatnya yang bermaksud menjadikan hari tersebut sebagai hari pembalasan.</span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> "Tidak!" kata beliau, "ini adalah hari kasih sayang." Adapun 'semboyan' yang</span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> disetujuinya adalah: "Akhun kariim wa ibnu akhn kariim" (saudara sebangsa </span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> yang mulia dan putra saudara sebangsa yang mulia).</span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> Sungguh agung manusia ini. Alangkah wajar kita meneladaninya.</span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> </span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> M. Q u r a i s h S h i h a b</span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> [Lentera Hati] </span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--></span><br /><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"></span></div><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"> <!--[endif]--></span>dzucky_brotherhoodhttp://www.blogger.com/profile/17148105239315716536noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3323916565142130578.post-59268213771789876372008-01-09T08:17:00.000-08:002008-01-09T08:19:15.569-08:00PENTINGNYA SILATURAHIM<p class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 10pt;">SILATURAHIM<br /></span></p><p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 10pt;"><br /></span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;">Maasyiral muslimin rahimakumullah! <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;">Allah SWT berfirman yang artinya, “Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (An-Nisaa’:1) <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;">Rasulullah saw. bersabda yang artinya, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia bersilaturahmi.” <o:p></o:p></span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;">Maasyiral muslimin rahimakumullah! <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;">Ayat dan hadis diatas menganjurkan kepada kita untuk melakukan silaturahmi. Silaturahmi secara bahasa berasal dari dua kata silatun yang berarti menyambung dan rahmi yang berarti rahim. Rahim adalah tempat tumbuh anak dalam perut seorang ibu. Allah SWT berfirman yang artinya, “Allah mengetahui apa saya yang dikandung oleh setiap perempuan, dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan yang bertambah. Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya.” (Ar-Ra’d: 8) <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;">Kata rahmi ini kemudian mengandung kepada dua pengertian. Pertama, kerabat secara umum, yaitu orang-orang yang ada nasab degan kita. Kedua, kerabat yang mahram, yaitu para kerabat yang diharamkan bagi kita untuk mengadakan pernikahan dengannya. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;">Dengan demikian sillaturrahmi adalah menyambung hubungan kerabat, baik yang mahram maupun yang bukan mahram. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;">Maasyiral muslimin rahimakumullah! <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;">Silaturahmi adalah amalan yang pahalanya besar di sisi Allah. Allah swt juga menjanjikan keluasan rizqi dan keberkahan umur bagi mereka yang melakukan silaturahmi. Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda yang artinya, “Barang siapa yang suka diluaskan rizqinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah ia melakukan silaturahmi.” <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;">Disamping itu, silaturahmi juga merupakan buah dari iman, sebagaimana sabda Rasulullah saw. yang artinya, "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia melakukan silaturahmi.” <o:p></o:p></span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;">Maasyiral muslimin rahimakumullah! <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;">Silaturahmi hendaknya juga kita lakukan terhadap orang-orang yang telah memutuskan hubungannya dengan kita. Seseorang datang kepada Rasulullah saw. dan berkata, “Ya Rasulullah, saya mempunyai kerabat, saya menyambungnya padahal mereka telah memutuskanku, saya berbuat baik kepadanya padahal mereka telah berbuat buruk kepadaku dan saya bersabar (bermurah hati) kepadanya padahal mereka telah membodohiku?” Rasulullah saw. bersabda, “Jika kamu sebagaimana yang kamu katakan, maka seakan-akan engkau telah menempelkan abu panas kepada mereka dan kemenangan dari Allah atas mereka akan masih bersamamu selama engkau dalam keadaan seperti itu.” <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;">Maasyiral muslimin rahimakumullah! <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;">Islam melarang kita memutuskan silaturahmi ini. Karena memutuskan silaturahmi termasuk dosa besar. Bagi mereka yang melakukannya akan terhalang masuk surga. Rasulullah saw. bersabda yang artinya, 'Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan ikatan rahim.” (HR Bukhori Muslim) <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;">Barang siapa memutuskan hubungan dengan kerabat yang lemah, mengisolasi mereka, bersikap takabur kepadanya dan tidak berbuat baik kepada mereka, padahal ia kaya sedangkan mereka fakir, maka ia termasuk katagori yang diancam dengan hadis di atas, terhalang masuk surga kecuali jika bertaubat kepada Allah lalu berbuat baik kepada mereka. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;">Rasulullah saw. bersabda yang artinya, “Barang siapa mempunyai kerabat yang lemah lalu tidak berbuat baik dan mengalokasikan sedekahnya kepada selain merkea, niscaya Allah tidak akan menerima sedekahnya dan tidak akan memandangnya pada hari kiamat. Barang siapa dalam keadaan fakir, hendaklah menyambung (ikatan rahim) dengan mengunjungi mereka dan selalu menanyakan kabar mereka.” <o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;">Dalam hadis yang lain Nabi saw. bersabda yang artinya, “Sambunglah ikatan rahim kalian walaupun hanya dengan ucapan salam.” <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;">“Orang yang menyambung itu bukanlah mukafi (orang yang melakukanya jika kerabatnya terlebih dahulu melakukan hal itu kepadanya), akan tetapi orang yang menyambung adalah orang yang jika kamu memutuskan hubungan darinya ia menyambungnya. “ (HR Bukhari) <o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;">Dalam sebuah hadits qudsi Allah SWT berfirman yang artinya, "Aku adalah ar-Rahman (Yang Maha Pengasih) dan dia adalah ikatan rahim. Barang siapa yang menyambungnya, Aku pun menyambung hubungan dengannya. Dan barang siapa yang memutuskannya, Aku pun memutuskan hubungan darinya." (HR Ahmad dan Tirmidzi) <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; font-family: "Times New Roman";">Semoga Allah Ta'ala menjadikan kita orang-orang yang senantiasa melakukan silaturahmi. Amin. Wallaahu a'lam bish showaab</span></div>dzucky_brotherhoodhttp://www.blogger.com/profile/17148105239315716536noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3323916565142130578.post-57764039983047250722008-01-09T08:13:00.000-08:002008-01-09T08:17:05.584-08:00Susu Kambing, Sunnah Rasulullah yang Telah Dilupakan<p class="MsoNormal" style="text-align: center; font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 0);"><span style="font-size: 10pt;">Susu Kambing, Sunnah Rasulullah yang Telah Dilupakan *<span style=""> </span><o:p></o:p><span style=""></span></span></p><p style="text-align: justify; font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 0);" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;"><span style=""></span>Penulis: Indah Kristanti (nurulqolbu@web.de) ** Tanggal: 1.05.2003 Hits: 539<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 0);" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;">Alhikmah.com - Susu kambing adalah minuman yang tidak kalah bergizinya dibandingkan dengan susu sapi.<span style=""> </span>Bahkan keluhan-keluhan kesehatan yang sering dijumpai akibat minum susu sapi tidak pernah ditemui beritanya pada orang-orang yang mengkonsumsi susu kambing.<span style=""> </span>Susu kambing dapat menjadi alternatif bagi konsumen yang mempunyai alergi terhadap susu sapi. Boleh jadi itulah hikmahnya mengapa dalam riwayat-riwayat shahih tentang kehidupan Nabi Muhammad saw. dan sahabat-sahabatnya kita temui kisah mereka minum susu kambing, dan bukan susu sapi!<span style=""> </span>Namun, manfaat susu kambing sayangnya masih belum disadari oleh kebanyakan kaum muslimin termasuk bangsa Indonesia yang merupakan penduduk muslim terbanyak di dunia.<span style=""> </span>Sebagaimana di negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat, di Indonesiapun susu sapi dan berbagai produk olahannya lebih memasyarakat dan lebih mudah dijumpai di pasaran dibandingkan dengan susu kambing.<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p><p style="text-align: justify; font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 0);" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;">Sunnah Rasulullah yang telah dilupakan<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 0);" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;">Rasulullah saw. pernah bersabda sebagaimana yang diriwayatkan dalam HR. Muslim bahwa Islam datang dalam keadaan asing dan pada akhirnya akan datang suatu masa di mana Islam akan menjadi asing kembali.<span style=""> </span>Karena dalam memahami dan mempraktekkan ajaran-ajaran Islam seorang muslim diperintahkan Allah SWT. untuk meneladani Rasulullah saw. (QS. 33: 21)[1], maka dalam sejarahnya terdapat pula masa di mana praktek meneladani semaksimal mungkin seluruh sikap dan perilaku sehari-hari Rasulullah – termasuk kebiasaan makan dan minumnya – mengalami masa awal yang<span style=""> </span>asing dan masa kemudian yang asing pula.<span style=""> </span>Di antara jenis minuman yang biasa diminum oleh Rasulullah saw. adalah susu kambing segar, yakni langsung diminum sesudah diperah dari ambing kambing (kisah Abdullah bin Mas’ud pada masa remaja saat dia menggembalakan kambing milik Uqbah bin Mu’aith)[2].<span style=""> </span>Namun, berapa persen dari penduduk muslim di seluruh dunia ini – terlepas dari kemampuan ekonominya –<span style=""> </span>yang punya kebiasaan minum susu kambing?<span style=""> </span>Atau lebih spesifisik lagi: berapa persen dari seluruh kaum muslimin di dunia ini yang tahu akan manfaat susu kambing?<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 0);" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;">Sulit untuk menemukan adanya data statistik aktual tentang jumlah konsumsi susu kambing di seluruh dunia, apalagi di negara-negara yang penduduknya sebagian besar muslim karena pada umumnya data internasional tentang produksi, konsumsi dan kebutuhan susu ternak yang didokumentasikan dengan baik adalah untuk susu sapi[3].<span style=""> </span>Bahkan tidak ada data dunia untuk jumlah populasi ternak ruminant kecil (kambing dan domba) yang dibedakan tujuan produknya (sebagai pemasok daging, serat wol, kulit ataukah susu). Namun, dari<span style=""> </span>data yang tersedia3 nampak bahwa produsen susu kambing yang paling produktif (dalam kg susu/ekor/tahun) di dunia adalah negara Eropa Barat dan Timur yang sebagian besar penduduknya non-muslim seperti misalnya Perancis (400), Rusia (125), Spanyol (121), Italia (115), dan Yunani (78).<span style=""> </span>Sedangkan di negara-negara yang mayoritas penduduknya muslim<span style=""> </span>seperti Aljazair (47), Irak (35), Sudan (31), Turki (30), Pakistan (17) dan Indonesia (15) produktifitas susu kambingnya sangat rendah.<span style=""> </span>Juga dari muamalah penulis dengan sesama muslim, baik bangsa sendiri maupun bangsa asing yang tinggal di Jerman,<span style=""> </span>dan dari pengamatan terhadap ketersediaan susu sapi dan susu kambing di pasar, toko maupun pusat-pusat perbelanjaan diduga kuat bahwa jawaban atas kedua pertanyaan di atas adalah: tidak banyak.<span style=""> </span>Sebagaimana di berbagai aspek kehidupan lainnya (politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan/keamanan) rupanya dalam hal kebiasaan makan dan minumpun kaum muslimin masih dikuasai oleh arus pemikiran dan politik negara-negara barat.<span style=""> </span>Padahal Allah SWT. telah berfirman dalam Al Qur’anul Karim: „Maka makanlah yang halal lagi baik (thoyyib) dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah“ (QS. 16 :114).<span style=""> </span>Kebanyakan kaum muslimin baru tiba pada tahap halal, belum sampai tahapan thoyyib.<span style=""> </span>Padahal kalau kita menganalogikan dengan kedudukan sholat wajib dan membayar zakat yang selalu diperintahkan Allah secara bersama-sama dalam sebuah ayat (contohnya di dalam QS. 2: 83, 5: 12, 19: 55 dan 21: 73) untuk menunjukkan pentingnya hal yang kedua yang tidak dapat dipisah-pisahkan dari hal yang pertama (riwayat Abu Bakar Ash Shiddiq r.a. memerangi kaum muslimin yang enggan membayar zakat meskipun mereka tidak meninggalkan sholat)[4], maka semestinya pengetahuan mengkonsumsi makanan dan minuman yang thoyyib pun tidak boleh dipisahkan dari yang halal.<span style=""> </span>Maka hendaknya kita tidak berpuas diri dengan mengetahui makanan dan minuman yang halal saja, melainkan hendaknya kita juga menambah pengetahuan kita akan ke-thoyyib-an makanan dan minuman halal, termasuk susu.<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 0);" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;">Kontroversi Susu Kambing dan Susu Sapi<o:p></o:p></span></p><p style="text-align: justify; font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 0);" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;">Pada umumnya konsumsi susu ternak dianjurkan karena potensinya sebagai sumber protein dan kalsium yang sangat penting bagi kesehatan manusia.<span style=""> </span>Bahkan sebagai sumber kalsium - dengan pola makan masyarakat yang umumnya sangat kurang konsumsi sayur segarnya - nyaris susu tak bisa digantikan dengan bahan makanan lainnya[5]. Oleh karena itu, pada umumnya ahli pangan dan gizi sangat menganjurkan untuk minum susu setiap hari.<span style=""> </span>Namun, seorang ahli pangan yang sangat memperhatikan pengaruh pola makan terhadap kesehatan dan proses timbul dan sembuhnya berbagai macam penyakit, Norman W. Walker telah membuktikan bahwa susu – kecuali susu kambing segar – adalah bahan makanan yang paling banyak menimbulkan lendir di dalam tubuh manusia[6].<span style=""> </span>Beliau juga mengamati bahwa susu yang paling cocok untuk dikonsumsi manusia (selain bayi yang belum lepas dari air susu ibu) adalah susu kambing segar.<span style=""> </span>Dinyatakannya pula bahwa pemanasan di atas suhu 48°C justru merusak nilai fisiologis susu kambing dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan karena merangsang timbulnya lendir yang berlebihan – suatu hal yang sangat kontroversial bagi ahli gizi dan teknologi pengolahan pangan pada umumnya.<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p><p style="text-align: justify; font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 0);" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;">Di antara gangguan kesehatan yang ditimbulkan dari mengkonsumsi susu sapi adalah kegemukan, asma, infeksi paru-paru, pilek alergi (misal alergi serbuk sari) dan tuberkulosis6, meskipun pada umumnya ahli gizi dan dokter berpendapat bahwa susu sapi dapat menjadi bahan makanan sumber berbagai macam antibodi untuk melawan penyakit[7].<span style=""> </span>Allah SWT. telah berfirman bahwa susu adalah minuman yang disediakan-Nya bagi manusia (QS. 16: 66, 23: 21). Allah juga menyebutkan bahwa minuman susu itu mudah ditelan oleh manusia.<span style=""> </span>Dalam istilah ilmu gizi tentunya mudah ditelan ini maksudnya adalah mempunyai arti fisiologis yang baik.<span style=""> </span>Tidak mungkin Allah menjerumuskan hamba-hamba-Nya dengan menunjukkan sumber minuman yang justru menimbulkan berbagai macam penyakit.<span style=""> </span>Maka dalam kontroversi manfaat ataukah kerugian yang akan kita rasakan sesudah mengkonsumsi susu sapi perlu dikaji secara menyeluruh, bukan hanya untuk satu jenis gangguan kesehatan semata.<span style=""> </span>Kalau dikatakan susu sapi bisa menjadi sumber antibodi untuk melawan penyakit tertentu, sedangkan di sisi lain status kesehatan orang yang bersangkutan tidak dimonitor secara menyeluruh (misal alergi tetap ada dan berat badan semakin bertambah tanpa bisa dikontrol), maka boleh jadi memang ada manfaat dari susu sapi bagi kesehatan manusia di samping banyak mudhorot yang ditimbulkannya.<span style=""> </span>Ini mirip dengan yang telah berlaku bagi minuman keras (khamr), tapi dalam khamr ini Allah jelas-jelas telah membongkar rahasianya dengan berfirman bahwa di dalam khamr memang bisa ditemui ada manfaatnya (paradoks Perancis dengan khamr anggur merahnya), namun kemudhorotannya jauh lebih besar. <span style=""> </span>Dengan demikian maka besarnya konsumsi susu sapi oleh kaum muslimin selama ini bisa jadi hanya disebabkan oleh keterbatasan ilmu manusia yang keliru dalam menafsirkan ayat tentang susu dalam Al Qur’an sebagai susu ternak apa saja termasuk sapi, sedangkan seharusnya adalah susu kambing.<span style=""> </span>Bukti-bukti ilmiah tentang manfaat susu kambing terhadap kesehatan sebetulnya telah diperoleh manusia3,6,[8],[9] hanya saja secara umum publikasinya masih kalah dibandingkan dengan susu sapi3.<o:p></o:p></span></p><p style="text-align: justify; font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 0);" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;">Kesiapan Teknologi Pendukung Produksi Susu Kambing<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 0);" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;">Sesudah mengetahui sangat banyaknya manfaat susu kambing dibandingkan dengan susu sapi, maka tentu timbul pertanyaan:<span style=""> </span>Mengapa di Indonesia sulit dijumpai produk susu kambing di toko-toko atau di supermarket-supermarket?<span style=""> </span>Bukankah kambing bisa hidup di iklim negara kita? Apakah memang budidaya kambing itu sulit alias tidak prospektif dari sudut pandang ekonomi?<span style=""> </span>Telah diteliti bahwa budidaya kambing sangat potensial dan realistis untuk dikembangkan di negara-negara yang sedang berkembang dengan iklim tropis3.<span style=""> </span>Dari Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Balai Penelitian Ternak di Bogor dapat disimpulkan bahwa kondisi lingkungan di Indonesia sangat cocok bagi budidaya kambing dari jenis yang bisa dijadikan sekaligus pemasok susu dan daging, yakni peranakan antara kambing kacang dan kambing Etawah yang berasal dari India dan dikenal dengan kambing PE[10].<span style=""> </span>Dalam laporan penelitian itu disarankan agar ternak kambing yang jantan dibesarkan untuk dimanfaatkan dagingnya, sedangkan ternak yang betina dibesarkan untuk diambil susunya.<span style=""> </span>Diperhitungkan bahwa satu ekor kambing PE dapat mencukupi kebutuhan protein hewani asal susu untuk sebuah keluarga dengan 5 orang anggota keluarga.<span style=""> </span>Budidaya kambing PE ini sudah menunjukkan keberhasilan di beberapa daerah sehingga sangat potensial untuk dijadikan proyek nasional bagi negara kita yang mayoritas penduduknya masih sangat rendah status gizi dan kemampuan ekonominya.<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 0);" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;">Jadi, apa lagi yang perlu kita tunggu?<span style=""> </span>Di satu sisi kita dapat menaikkan taraf kesehatan masyarakat dengan menyediakan sumber protein hewani yang halal dan thoyyib, dan menaikkan taraf ekonomi rakyat di pedesaan-pedesaan melalui usaha budidaya kambing ini.<span style=""> </span>Di sisi lain kita dapat melestarikan salah satu sunnah Rasulullah yang telah banyak dilupakan orang di negara yang mayoritas penduduknya muslim. Kita bisa mengambil pelajaran dari negara tetangga kita Malaysia yang telah sukses lebih dahulu dalam mempromosikan pentingnya peran susu kambing ini secara profesional[11]. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 0);" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;">Oleh karena itu sudah saatnya para ahli teknologi pengolahan pangan, ahli gizi, ekonom, ahli budidaya ternak dan jajaran pimpinan di pemerintahan memikirkan lebih serius lagi dan saling bekerja sama dalam memasyarakatkan peran penting susu kambing ini dan meningkatkan produksinya.<span style=""> </span>Dalam hal ini ada dua hal penting yang perlu mendapatkan prioritas: peningkatan produksi susu dengan tetap memperhatikan kesehatan ternak dan lingkungan, dan peningkatan keamanan/higiene susu, terutama karena manfaat kesehatan susu kambing sangat berkurang akibat pemanasan, sedangkan pada umumnya untuk keamanan dan pengawetan produk susu perlu dipanaskan. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 0);" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;">Karlsruhe (Jerman), 20 April 2003<o:p></o:p></span></p>dzucky_brotherhoodhttp://www.blogger.com/profile/17148105239315716536noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3323916565142130578.post-74725315919406874442008-01-09T08:11:00.000-08:002008-01-09T08:13:28.763-08:00Prof Abdullah Talib Donald Cool: Islam Memberikan Ketenangan Batin<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgy8vXCyzWj4ddpc_TjaEfmuVUrb4tfCG8g4xEx_-h4-ctdSt7gPgnorAY5e9rrxYb-uc_B1ndvjfgryAgcjs92eiS4O89on6QaIwDjGadrK2E6Fgr9NrNYGJoAToi7talPFJ5lHME9I3B7/s1600-h/1.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgy8vXCyzWj4ddpc_TjaEfmuVUrb4tfCG8g4xEx_-h4-ctdSt7gPgnorAY5e9rrxYb-uc_B1ndvjfgryAgcjs92eiS4O89on6QaIwDjGadrK2E6Fgr9NrNYGJoAToi7talPFJ5lHME9I3B7/s320/1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5153510516018690450" border="0" /></a><br /> <p class="MsoNormal" style="margin: 5pt 0in;"><br /><br />Prof Abdullah Talib Donald Cool: Islam Memberikan Ketenangan Batin<br /><br />KAIRO--MIOL: Prof Dr Donald Cool, peneliti masalah sosial pada Universitas Amerika di Kairo (AUO/American University in Cairo), yang masuk Islam di hadapan Syeikh Agung Al-Azhar beberapa waktu lalu, mengatakan Islam memberi ketenangan batin kepadanya.<br /><br />"Saya memeluk Islam karena batin saya menjadi tenang setelah 35 tahun mengembara," kata Prof Donlad yang telah mengganti namanya menjadi itu.<br /><br />Prof Talib asal Texas, AS, kepada harian Al-Hayat, Selasa (18/11), menuturkan ihwal pengembaraannya, dan alasan-asalannya mengapa ia memeluk Islam dan melepaskan agama sebelumnya, Kristen.<br /><br />Menurutnya, pengembaraan awal dimulai dari pelariannya untuk menghindari bergabung dalam Perang Vietnam, dan antara 1968-1970, melakukan penelitian sosial di Arab Saudi.<br /><br />Ia menceritakan, selama di Riyadh, Arab Saudi, azan mengumandang setiap waktu salat senantiasa memberi ketutan tersendiri bagi kejiwaannya. "Saya menyaksikan orang berbondong-bondong salat jemaah di masjid, dan saya pun merenungi keyakinan bahwa Allah yang mereka sembah sama dengan Tuhan saya," paparnya.<br /><br />Setelah kembali mengajar di Berkeley University, AS, dia menyaksikan pemandangan suasana masyarakat sangat berbeda dengan di Arab Saudi. Namun, saat mengajar di Berkeley, ungkapan pertama yang ia ucapkan adalah Islam merupakan agama yang indah.<br /><br />Prof Talib bersyukur dapat kembali ke Timur Tengah, tepatnya di Mesir sebagai dosen tetap ada AUC. Ia mengisahkan, pada 1980-an, AUC terkenal sangat sekuler, tapi menginjak 1990-an, mulai terasa suasana Islam dengan adanya tempat salat di dalamnya gedung universitas.<br /><br />*<br /><br />Ditanya tentang bagaimana tanggapan Syeikh Al-Azhar mengenai keinginan masuk Islam, Prof Talib mengisahkan, pemimpin Universitas Islam tertua di dunia itu tampak terkejut.<br /><br />"Saat saya menyampaikan keinginan masuk Islam, Syeikh Al-Azhar meminta saya untuk mengemukakan alasan-alasan saya masuk Islam, dan saya pun menceritakan pengembaraan panjang saya hingga masuk Islam," ujarnya dan menambahkan, seorang teman Mesir yang menyertainya, menangis saat mendengarkan cerita di hadapan Syeikh Al-Azhar itu.<br /><br />Ditanya tentang reaksi keluarganya di AS mengenai dirinya yang memeluk Islam, Prof Talib mengungkapkan, keluarga semuanya berasal dari Eropa yang berhijrah ke Texas, AS, dan membangun suatu komunitas di sana. Mereka semuanya berpegang Kitab Injil, tapi tidak mengetahui Al-Quran. "Ada pun saya, mendalami Al-Quran, dan tugas saya sekarang adalah menyebarkan ajaran-ajaran Al-Quran tersebut, demikian Prof Abdullah Talib Donald Cool. (Ant/O-1) <!--[if !supportLineBreakNewLine]--> <!--[endif]--></p>dzucky_brotherhoodhttp://www.blogger.com/profile/17148105239315716536noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3323916565142130578.post-72326528934481258022008-01-09T08:05:00.000-08:002008-01-09T08:11:07.317-08:00<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-5_Vs55CfcI9GDp9veIzlxgtEglIdzHzZ3dgdEOme1C7-b1g1RL7fgBiKJHFK_jtXvIWdHBHwl4bhVn8mr1_PwfVf_L6WTtyKgatPUnRzZmdfpY23UfZa0upnSPuWRphlFi6gJMU3efOg/s1600-h/265758108l.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-5_Vs55CfcI9GDp9veIzlxgtEglIdzHzZ3dgdEOme1C7-b1g1RL7fgBiKJHFK_jtXvIWdHBHwl4bhVn8mr1_PwfVf_L6WTtyKgatPUnRzZmdfpY23UfZa0upnSPuWRphlFi6gJMU3efOg/s320/265758108l.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5153510022097451394" border="0" /></a><br /><b><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:13;color:black;" >Pergaulan Laki-laki Dengan Perempuan 2<br /></span></b><b><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:12;color:black;" >Karya : Yusuf Qaradhawi<br /><br /></span></b><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:11;color:black;" >Kaum wanita pada zaman Nabi saw. juga biasa menghadiri<br />shalat Jum'at, sehingga salah seorang diantara mereka ada<br />yang hafal <st1:place st="on"><st1:city st="on">surat</st1:city></st1:place> "Qaf." Hal ini karena seringnya mereka<br />mendengar dari lisan Rasulullah saw. ketika berkhutbah<br />Jum'at.<br /><br />Kaum wanita juga biasa menghadiri shalat Idain (Hari Raya<br />Idul Fitri dan Idul Adha). Mereka biasa menghadiri hari raya<br />Islam yang besar ini bersama orang dewasa dan anak-anak,<br />laki-laki dan perempuan, di tanah lapang dengan bertahlil<br />dan bertakbir.<br /><br />Imam Muslim meriwayatkan dari Ummu Athiyah, katanya:<br /><br />"Kami diperintahkan keluar (untuk menunaikan shalat dan<br />mendengarkan khutbah) pada dua hari raya, demikian pula<br />wanita-wanita pingitan dan para gadis."<br /><br />Dan menurut satu riwayat Ummu Athiyah berkata:<br /><br />"Rasulullah saw. menyuruh kami mengajak keluar kaum wanita<br />pada hari raya Fitri dan Adha, yaitu wanita-wanita muda,<br />wanita-wanita yang sedang haid, dan gadis-gadis pingitan.<br />Adapun wanita-wanita yang sedang haid, mereka tidak<br />mengerjakan shalat, melainkan mendengarkan nasihat dan<br />dakwah bagi umat Islam (khutbah, dan sebagainya). Aku (Ummu</span><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:11;color:black;" >Athiyah) bertanya, 'Ya Rasulullah salah seorang diantara<br />kami tidak mempunyai jilbab.' Beliau menjawab, 'Hendaklah<br />temannya meminjamkan jilbab yang dimilikinya.'"1<br /><br />Ini adalah sunnah yang telah dimatikan umat Islam di semua<br />negara Islam, kecuali yang belakangan digerakkan oleh<br />pemuda-pemuda Shahwah Islamiyyah (Kebangkitan Islam). Mereka<br />menghidupkan sebagian sunnah-sunnah Nabi saw. yang telah<br />dimatikan orang, seperti sunnah i'tikaf pada sepuluh hari<br />terakhir bulan Ramadhan dan sunnah kehadiran kaum wanita<br />pada shalat <st1:state st="on"><st1:place st="on">Id.</st1:place></st1:state><br /><br />Kaum wanita juga menghadiri pengajian-pengajian untuk<br />mendapatkan ilmu bersama kaum laki-laki di sisi Nabi saw.<br />Mereka biasa menanyakan beberapa persoalan agama yang<br />umumnya malu ditanyakan oleh kaum wanita. Aisyah r.a. pernah<br />memuji wanita-wanita Anshar yang tidak dihalangi oleh rasa<br />malu untuk memahami agamanya, seperti menanyakan masalah<br />jinabat, mimpi mengeluarkan sperma, mandi junub, haid,<br />istihadhah, dan sebagainya.<br /><br />Tidak hanya sampai disitu hasrat mereka untuk menyaingi kaum<br />laki-laki dalam menimba-ilmu dari Rasululah saw. Mereka juga<br />meminta kepada Rasulullah saw. agar menyediakan hari</span><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:11;color:black;" >tertentu untuk mereka, tanpa disertai kaum laki-laki. Hal<br />ini mereka nyatakan terus terang kepada Rasulullah saw.,<br />"Wahai Rasulullah, kami dikalahkan kaum laki-laki untuk<br />bertemu denganmu, karena itu sediakanlah untuk kami hari<br />tertentu untuk bertemu denganmu." Lalu Rasulullah saw.<br />menyediakan untuk mereka suatu hari tertentu guna bertemu<br />dengan mereka, mengajar mereka, dan menyampaikan<br />perintah-perintah kepada mereka.2<br /><br />Lebih dari itu kaum wanita juga turut serta dalam perjuangan<br />bersenjata untuk membantu tentara dan para mujahid, sesuai<br />dengan kemampuan mereka dan apa yang baik mereka kerjakan,<br />seperti merawat yang sakit dan terluka, disamping memberikan<br />pelayanan-pelayanan lain seperti memasak dan menyediakan air<br />minum. Diriwayatkan dari <st1:place st="on"><st1:city st="on">Ummu Athiyah</st1:city>, <st1:state st="on">ia</st1:state></st1:place> berkata:<br /><br />"Saya turut berperang bersama Rasulullah saw. sebanyak tujuh<br />kali, saya tinggal di tenda-tenda mereka, membuatkan mereka<br />makanan, mengobati yang terluka, dan merawat yang sakit."3<br /><br />Imam Muslim juga meriwayatkan dari Anas:<br /><br />"Bahwa Aisyah dan Ummu Sulaim pada waktu perang Uhud sangat<br />cekatan membawa qirbah (tempat</span><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:11;color:black;" >air) di punggungnya kemudian<br />menuangkannya ke mulut orang-orang, lalu mengisinya lagi."4<br /><br />Aisyah r.a. yang waktu itu sedang berusia belasan tahun<br />menepis anggapan orang-orang yang mengatakan bahwa<br />keikutsertaan kaum wanita dalam perang itu terbatas bagi<br />mereka yang telah lanjut usia. Anggapan ini tidak dapat<br />diterima, dan apa yang dapat diperbuat wanita-wanita yang<br />telah berusia lanjut dalam situasi dan kondisi yang menuntut<br />kemampuan fisik dan psikis sekaligus?<br /><br />Imam Ahmad meriwayatkan bahwa enam orang wanita mukmin turut<br />serta dengan pasukan yang mengepung Khaibar. Mereka memungut<br />anak-anak panah, mengadoni tepung, mengobati yang sakit,<br />mengepang rambut, turut berperang di jalan Allah, dan Nabi<br />saw memberi mereka bagian dari rampasan perang.<br /><br />Bahkan terdapat riwayat yang sahih yang menceritakan bahwa<br />sebagian istri para sahabat ada yang turut serta dalam<br />peperangan Islam dengan memanggul senjata, ketika ada<br />kesempatan bagi mereka. Sudah dikenal bagaimana yang<br />dilakukan Ummu Ammarah Nusaibah binti Ka'ab dalam perang<br />Uhud, sehingga Nabi saw. bersabda mengenai dia, "Sungguh</span><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:11;color:black;" >kedudukannya lebih baik daripada si Fulan dan si Fulan."<br /><br />Demikian pula Ummu Sulaim menghunus badik pada waktu perang<br />Hunain untuk menusuk perut musuh yang mendekat kepadanya.<br /><br />Imam Muslim meriwayatkan dari Anas, anaknya (anak Ummu<br />Sulaim) bahwa Ummu Sulaim menghunus badik pada waktu perang<br />Hunain, maka Anas menyertainya. Kemudian suami Ummu Sulaim<br />Abu Thalhah, melihatnya lantas berkata, "Wahai Rasulullah,<br />ini Ummu Sulaim membawa badik." Lalu Rasululah saw. bertanya<br />kepada Ummu Sulaim, "Untuk apa badik ini? Ia menjawab, "Saya<br />mengambilnya, apabila ada salah seorang musyrik mendekati<br />saya akan saya tusuk perutnya dengan badik ini." Kemudian<br />Rasulullah saw. tertawa.5<br /><br />Imam Bukhari telah membuat bab tersendiri didalam Shahih-nya<br />mengenai peperangan yang dilakukan kaum wanita.<br /><br />Ambisi kaum wanita muslimah pada zaman Nabi saw. untuk turut<br />perang tidak hanya peperangan dengan negara-negara tetangga<br />atau yang berdekatan dengan negeri Arab seperti Khaibar dan<br />Hunain saja tetapi mereka juga ikut melintasi lautan dan<br />ikut menaklukkan daerah-daerah yang jauh guna menyampaikan<br />risalah Islam.<br /><br />Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dan Muslim dari Anas bahwa<br />pada suatu hari Rasulullah saw. tidur siang di sisi Ummu<br />Haram binti Mulhan - bibi Anas - kemudian beliau bangun<br />seraya tertawa. Lalu Ummu Haram bertanya, "Mengapa engkau<br />tertawa, wahai Rasulullah?" Beliau bersabda, "<st1:city st="on"><st1:place st="on">Ada</st1:place></st1:city> beberapa<br />orang dari umatku yang diperlihatkan kepadaku berperang fi<br />sabilillah. Mereka menyeberangi lautan seperti raja-raja<br />naik kendaraan." Ummu Haram berkata, "Wahai Rasulullah,<br />doakanlah kepada Allah agar Dia menjadikan saya termasuk<br />diantara mereka." Lalu Rasulullah saw. mendoakannya.6<br /><br />Dikisahkan bahwa Ummu Haram ikut menyeberangi lautan pada<br />zaman Utsman bersama suaminya Ubadah bin Shamit ke Qibris.<br />Kemudian ia jatuh dari kendaraannya (setelah menyeberang)<br />disana, lalu meninggal dan dikubur di negeri tersebut,<br />sebagaimana yang dikemukakan oleh para ahli sejarah.7<br /><br />Dalam kehidupan bermasyarakat kaum wanita juga turut serta<br />berdakwah: menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari<br />perbuatan munkar, sebagaimana firman Allah:<br /><br />"Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan<br />sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang<br />lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah<br />dari yang munkar..." (at-Taubah: 71 )<br /><br />Diantara peristiwa yang terkenal ialah kisah salah seorang<br />wanita muslimah pada zaman khalifah Umar bin Khattab yang<br />mendebat beliau di sebuah masjid. Wanita tersebut menyanggah<br />pendapat Umar mengenai masalah mahar (mas kawin), kemudian<br />Umar secara terang-terangan membenarkan pendapatnya, seraya<br />berkata, "Benar wanita itu, dan Umar keliru." Kisah ini<br />disebutkan oleh Ibnu Katsir dalam menafsirkan <st1:city st="on"><st1:place st="on">surat</st1:place></st1:city><br />an-Nisa', dan beliau berkata, "Isnadnya bagus." Pada masa<br />pemerintahannya, Umar juga telah mengangkat asy-Syifa binti<br />Abdullah al-Adawiyah sebagai pengawas pasar.<br /><br />Orang yang mau merenungkan Al-Qur'an dan hadits tentang<br />wanita dalam berbagai masa dan pada zaman kehidupan para<br />rasul atau nabi, niscaya ia tidak merasa perlu mengadakan<br />tabir pembatas yang dipasang oleh sebagian orang antara<br />laki-laki dengan perempuan.</span>dzucky_brotherhoodhttp://www.blogger.com/profile/17148105239315716536noreply@blogger.com0