Rabu, 05 Maret 2008

Saat mataku menelisik pagi. aku mulai bertanya, mengapa aku hidup? mengapa aku diciptakan jadi manusia? lalu mengapa aku diciptakan menjadi laki-laki, dan masih banyak pertanyaan yang mengisi otakku. namun, sekian lama aku merenung aku diingatkan oleh Allah bahwa adanya aku didunia ini adalah sebuah nikmat. adalah sebuah takdir yang Allah putuskan.
aku adalah mahluk terpilih dari sekian ribu 'calon' manusia yang berkompetisi untuk meraih medali singgah didunia. maka distulah aku sadar bahwa hidup ini adalah amanah. dan amanah itu harus kutunaikan dengan baik. karena didunia ini aku hanya sementara singgah. tempat tinggal keabadianku adalah akhirat. disini aku hanya bercocok tanam. menanam benih-benih kebaikanku. dan kelak diakhirat lah aku akan menuai hasilnya.
Mulai saat ini marilah kita merekonstruksi hidup kita kembali. sadarilah bahwa kehidupan didunia ini adalah sebuah hal yang fana. ini hanya sementara. dan yang pasti hidup itu hanya satu kali. hanya sekali. jadi isilah hari-hari dalam diary kehidupan kita dengan tinta emas kebaikan. karena sungguh akhirat adalah sebuah keniscayaan. dan untuk menuju akhirat kita harus mengahadapi fase kematian.
berpikirlah untuk berbuat keburukan. karena setiap hal yang kita lakukan akan ada pertanggungjawabannya diakhirat kelak. dan ingat pula bahwa adaDzat yang selalu mengawasi kita dimanapun dan Kapanpun. Dialah Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Daur ulang syahadat kita. sebelum kematian menjemput. karena saat ruh telah mencapai kerongkongan tak ada kesempatan lagi untuk mendaur ulang pemyesalan kita.
Saudaraku, mari kita berlomba-lomba dalam kebaikan...
Syurga Allah telah menjelang.